M.T.W - 10

96 16 10
                                    

Haruto merebahkan tubuhnya di kasur, ia terus memandangi lipbalm pemberian Wonyoung. Bibirnya membentuk sebuah senyuman, sedetik kemudian ia menampar pipinya sendiri. 'Gak! Gak boleh Haruto! Non Wonyoung itu majikanmu, kamu siapa?'

Tiba-tiba listrik mati, alhasil semua ruangan di rumah gelap. Haruto segera berlari keluar kamar karena mendengar teriakan Wonyoung yang melengking seperti ketakutan.

"Haruuu!"

"Junghwan!"

"Kakek!" Panggil Wonyoung sambil keluar dari kamarnya. Sial banget, padahal Wonyoung lagi mandi, jadi dia terpaksa keluar hanya mengenakan handuk dan rambut yang masih berbusa.

"Non gak papa?" Datang Haruto menghampiri Wonyoung sambil menyalakan senter di hpnya.

Wonyoung baru ingat jika ia hanya memakai handuk untuk menutupi tubuhnya, ia menyilangkan tangannya di depan dada. Malu banget sama Haruto, tapi kalo dia ke kamar juga takut.

Haruto memperhatikan rambut Wonyoung yang masih berbusa, "Non lagi mandi?" Tanyanya sambil menahan tawa.

"Ya menurut kamu? Udah ih jangan liat-liat ke sini!"

"Saya keluar dulu mau cek, rumah tetangga juga mati lampu atau enggak." Saat Haruto akan melangkahkan kaki, Wonyoung langsung menahan lengannya.

"Haru aku takut!"

"Tungguin sebentar kalo ikut keluar dingin, mana gak pake baju." Ledek Haruto.

"Iiih tapi kan pake handuk."

"Udah diem non."

"Ikut!"

"Non!"

"Ikut aaaaa~" Tubuh Wonyoung oleng karena menginjak lantai yang licin akibat dari busa yang berjatuhan dari badannya.

"Eh?" Haruto segera menarik pinggang ramping Wonyoung. Berhasil, untung saja Wonyoung tidak jadi jatuh.

Namun nasibnya naas, handuk Wonyoung melorot sampai pinggang, "Aaaaaaaaa!" Teriak Wonyoung panik. Haruto yang tak sengaja melihat bagian atas Wonyoung langsung menutup matanya. "Haruuu jangan liat!" Wonyoung segera membenarkan handuknya kembali.

"S-saya gak liat apa-apa kok non." Bohong Haruto, yakali gak liat. Haruto gak mau Wonyoung malu makanya dia bohong.

"Kamu sih." Gerutu Wonyoung sambil mempoutkan bibirnya. Ia sedikit lega dengan jawaban Haruto.

Selang beberapa menit, lampu pun kembali menyala.

"Cepet mandinya non, ntar keburu mati lagi lampunya." Ucap Haruto.

"Iya bawel." Wonyoung melirik kanan dan kiri, "Kakek sama Junghwan kemana?"

"Junghwan nganterin kakek ke bandara. Katanya urgent harus ke Jepang, ada kerjaan yang gak bisa ditunda."

"Oh gitu."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
More than Words || Travicky [Completed]Where stories live. Discover now