M.T.W - 18

142 18 3
                                    

Haruto membuka matanya perlahan, ia merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Haruto tersenyum saat menoleh ke samping, terlihat Wonyoung masih tertidur dengan nyenyaknya.

Pipi dan telinga Haruto tiba-tiba memerah karena mengingat kejadian semalam dengan kesayangannya itu. Ia tersenyum kemudian mengelus pipi Wonyoung dengan lembut, "Bangun~" Bisiknya.

Wonyoung menggeliat, ia masih memejamkan matanya, "lima menit lagi ya? Masih ngantuk."

"Udah siang loh." Haruto membenarkan selimut untuk menutupi bagian atas Wonyoung yang sedikit terekspos.

Wonyoung memeluk Haruto, "Hari ini kan gak ada pemotretan Haruuu~" Gumamnya masih dengan mata terpejam.

"Ya udah, aku aja yang bangun. Hari ini aku mau nemenin kakek buat nyari asisten kamu."

Refleks Wonyoung langsung membuka matanya, "Asisten aku?! Maksudnya?"

"Jadi..." Haruto bingung harus menjelaskan bagaimana, ia takut salah bicara. Kalian tau kan jika Wonyoung gampang nangis?

"Apa?"

"Intinya, kakek mau ngasih asisten baru buat kamu."

"Oh jadi asisten aku ada dua? Padahal satu aja cukup kok." Wonyoung mengerutkan keningnya.

Haruto mengecup kening Wonyoung, "Aku mau jujur, tapi kamu harus janji dulu gak bakal marah."

"Tergantung."

"Kakek Jang nyuruh aku buat ngurus perusahaannya yang di Jepang, maka dari itu kakek mau nyariin asisten buat kamu."

Wonyoung langsung duduk, "Terus kamu mau?! Kamu mau ninggalin aku?! Iya?!"

Wonyoung langsung duduk, "Terus kamu mau?! Kamu mau ninggalin aku?! Iya?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kannnn...

Nangis deh Wonyoung, kesel dong baru juga jadian. Masa udah mau pisah? Mana beda negara.

Haruto mendekap Wonyoung sambil ngusap lembut punggung si ayang, "Jadi kamu gak ngizinin hmm?"

"Gak! Gak mau!" Wonyoung terisak, "Aku gak mau LDR, nanti kamu di sana deket sama cewek lain! Terus selingkuh, teru- hmmmphhh!"

Karena gemes, Haruto meraup bibir pink Wonyoung yang sedang mengomel itu.

Wonyoung mendorong dada bidang Haruto agar melepaskan ciumannya tersebut, "Apa?! Kamu mau bujuk aku?!" Tanya Wonyoung jutek.

Haruto terkekeh, matanya salpok ngeliat bibir Wonyoung yang sedikit bengkak karena ulahnya. "Nanti aku bakal ngomong kek kakek, aku gak bakal terima tawarannya."

"Ya udah, sana mandi!"

"Mau mandi bareng?" Haruto tersenyum jail.

"Gak mau!" Kalo diterima bakal terjadi ronde yang ke berapa puluh kali nih. Semalem aja dia udah lemes banget.

Haruto memangku tubuh ramping Wonyoung, "Tapi aku maksa sayang."

"Haruuuuu!"

"Haruuuuu!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
More than Words || Travicky [Completed]Where stories live. Discover now