Darren kembali duduk ke kursi nya dan kembali mengerjakan pekerjaan nya.

Saat sedang fokus pada laptop nya tiba-tiba terlintas begitu saja nama Gabriel didalam pikiran nya. Darren ragu kalo Gabriel itu tidak mematuhi nya. Karena ragu Darren beranjak dari kursi nya dan berjalan menuju Rooftop.

Saat sampai di Rooftop ia membuka pintu dan...

Tidak terlihat siapa pun orang disana.

karena ia masih ragu Darren menghampiri kelas Gabriel dan... ya Gabriel sedang mencatat pelajaran.

Setelah melihat Gabriel sedang belajar ia merasa lega dan kembali ke ruangannya. Sementara Gabriel sedang mengatur nafasnya dimeja. Mereka bisa sampai kelas tepat waktu itu karena keberuntungan sedang memihak kepada mereka.

Mereka bertiga tadi nya ke toilet bersama saat hendak menuju Rooftop mereka terkejut melihat Darren yang sedang berdiri di depan pintu Rooftop dengan secepat kilat mereka berlari menuju kelasnya.

Tinggal satu kali turun mereka sampai di kelas tapi Gabriel sudah capek disekolah mereka ada lift tapi sedang rusak jadi nya mereka bertiga turun menggunakan tangga. Saat sampai di kelas untung nya tidak ada guru, mereka bertiga duduk di bangku masing-masing.

"Hah....hah...hah.... untung kita liat tuh orang." kedua teman nya hanya berdehem sambil menetralkan nafas nya.

.
.
.
.

"Tumben tapi nurut."

"Nurut apa nya?."

"enggak bolos."

"Terus!!~."

"Karena kamu udah nurut gimana kalo kita berdua makan bareng di restoran. Gimana mau gak?."

"Mau! aku mau pesan makanan yang banyak." Jawab Gabriel dengan antusias yang membuat dirinya terlihat lucu dan Darren hanya terkekeh kecil melihat tingkah Gabriel.

Sampai di Restoran.

"Mau pesan apa kak?."

"Aku mau ini, ini, ini, sama minuman ini, udah itu aja."

"Kalo tuan?."

"Ini sama minuman ini."

Setelah menunggu beberapa menit makanan yang mereka pesan datang dan Gabriel adalah orang yang paling lahap makan kayak gak dikasih makan sama emak bapak nya satu Minggu. Memang dasarnya rakus><.

"Sayang?!." Darren menoleh "Emang bener ya bakalan ada guru baru?." lanjut nya. Saat istirahat tadi Gabriel dengar salah satu siswi bilang kalo sekolah nya akan kedatangan guru baru.

"Bener!, kenapa?."

"Enggak cuma nanya doang." Gabriel melanjutkan sesi makannya.

"Pelan-pelan aja makan nya, aku gak minta kok." ucap Darren yang melihat Gabriel makan dengan tergesa-gesa seperti ada orang yang ingin minta dan dia tidak ingin memberi nya.

.
.
.
.

"Selamat pagi anak-anak!." Sapa seorang wanita yang terlihat masih muda dengan menggunakan baju ala-ala guru disekolah itu. Dan sapaan nya dijawab oleh siswa/i dengan hangat.

Headmaster [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang