Chapter 10

73 8 12
                                    

Yongsun yang sekarang berpenampilan berbeda dan tampak begitu seksi tersenyum puas,

"Dan kurasa aku pantas mendapatkannya, mengingat berbulan-bulan aku menyamar di kantor itu, berusaha menjadi sahabat dekat Byulyi."

"Kau memang mengerjakan tugasmu dengan baik." Tentu saja Seokjin juga menyadap seluruh pembicaraan Yongsun dengan Byulyi, mengetahui bagaimana Yongsun berhasil menempatkan dirinya sebagai sahabat baik yang paling dipercaya oleh Byulyi, tempat perempuan itu menumpahkan segalanya. Hal itu membantu Seokjin untuk mengetahui kondisi hati Byulyi dan juga perasaan Byulyi yang terdalam.

"Dan kau menempatkan Byulyi di kamarmu." Yongsun menatap tidak suka ke arah pintu itu, mengulang kembali komentarnya karena merasa sangat terganggu dengan kenyataan yang ada di depannya. Kamar Seokjin adalah ruang pribadi yang tidak boleh dimasuki siapapun, tetapi Seokjin malahan menempatkan Byulyi di kamarnya... seharusnya Yongsun yang berhak memasuki kamar itu! Tidur di atas ranjang Seokjin, menghirup aroma khasnya dan menikmati pelukannya!

Seokjin menatap perubahan ekspresi Yongsun dengan tatapan mata menilai, kemudian memutuskan untuk menghempaskan perasaan perempuan itu, sebelum angan Yongsun mulai melambung dan membahayakan mereka semua.

"Tempatnya memang ada di situ, Yongsun." Gumamnya penuh arti, membuat wajah Yongsun pucat pasi.

Tetapi dengan segera perempuan itu menutupi perasaannya, tersenyum manis seolah-olah tidak mendengarkan kalimat Seokjin barusan, dia menggayutkan dirinya di lengan Seokjin dengan manja dan bergumam menggoda,

"Aku ingin makan malam yang enak malam ini."

.

.

.

Jungkook membawa nampan berat itu, makan malam Byulyi, dia melihat Byulyi masih duduk dengan tegang, di sofa. Dengan tenang Jungkook itu meletakkan nampan di meja, di depan Byulyi,

"Anda sama sekali tidak berbaring dan beristirahat."

Byulyi menoleh dan menatap Jungkook, pelayan ini memang sepertinya ditugaskan untuk mengawasi dan mengurusinya karena selain para pelayan perempuan yang bertugas membersihkan kamar dan pakaiannya, hanya pelayan inilah yang selalu membawakan makanan untuknya. Byulyi mengawasi lelaki dengan gurat-gurat yang dalam di wajahnya, lalu menghela napas panjang. Wajah lelaki ini tampak teduh, hingga mau tak mau ekspresi Byulyi melembut,

"Bagaimana aku bisa beristirahat kalau aku tidak tahu dan terus menerus cemas akan apa yang akan terjadi pada diriku nantinya?"

Jungkook berdiri di sana, ragu, dia melirik nampan makanan yang penuh itu dan berpikir bahwa mungkin Byulyi juga tidak akan mau memakan makanan yang disediakan untuknya. Nampan-nampan yang kemarin dibawanya keluar, semuanya masih utuh, Byulyi hanya minum dan tidak menyentuh makanannya, sepertinya mogok makan adalah salah satu bentuk pemberontakan Byulyi sebagai protes atas perlakuan Seokjin kepadanya. Byulyi harus makan, dia akan membutuhkan segala kekuatan yang bisa diperolehnya nanti.

"Anda harus memakan makanan anda nona Byulyi, anda akan membutuhkannya." Jungkook meyuarakan pemikirannya, melihat Byulyi menghembuskan napas enggan, "Tuan Seokjin tidak akan melukai anda selama anda tidak berbuat hal-hal nekat untuk melarikan diri."

"Aku tidak akan bisa melarikan diri dalam penjagaan seketat itu." Byulyi mencibirkan bibirnya, "Kenapa tuanmu menyekapku seperti ini? Jikalau memang aku adalah kegagalan dalam reputasi membunuhnya, kenapa dia tidak langsung membunuhku saja?"

Jungkook tercenung mendengar pertanyaan Byulyi itu. Oh, dia sungguh ingin menjawab. Jawaban itu sudah terkumpul di ujung bibirnya, menunggu untuk dimuntahkan. Tetapi Tuan Seokjin sudah memaksanya untuk bersumpah agar menutup mulutnya sampai waktunya tiba, dan Jungkook tidak berani melanggar sumpahnya.

Dating With The Dark (JinByul Version) - [COMPLETED]Where stories live. Discover now