𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐈𝐈𝐈

961 97 30
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!

Kamu yang tengah menyiapkan dua gelas darah memperhatikan anak mu yang tengah berlari kecil mengejar Sunoo, sambil membawa boneka beruang favoritnya.

Sunoo sangat-sangat mencintai anak nya. Kamu selalu merasakan aura pria matang yang terlalu over didalam diri nya.

Sunoo benar-benar defenisi pria sempurna. Dengan visual yang tak perlu di ragukan lagi. Dan hanya kamu pemenangnya tanpa ada wanita lain sebagai saingan.

Kamu hendak menyusul, namun entah mengapa kepala mu mendadak pusing hingga pandangan mu terbelah menjadi dua.

Sunoo yang baru menyadari berlari ke arah mu dengan Sion di gendongannya.

"Ibu!" Sion berteriak kala kamu terjatuh tak sadarkan diri dan syukur nya Sunoo cepat menahan kepala mu dengan tangan kiri nya yang kekar.

"Ayah! Ibu kenapa pingsan?" Sion mulai menangis. Ia meminta maaf pada mu yang tak sadar kan diri di pangkuan Sunoo.

"Sayang, sadarlah." Sunoo mengusap wajah mu. Ia panik.

"Ibu! Hueee.."

"Sion masuklah kedalam. Ayah akan bawa ibu ke kamar." Titah Sunoo.

Sion mengangguk.

-

Langit mendadak gelap dengan petir yang menggelegar hebat disana sini. Sion menutup telinga nya sambil menangis menunggu dirimu bangun serta Sunoo yang tengah menyiapkan air dan darah nya untuk diminum kan untuk mu.

Sion seperti mendengar suara bisikan yang biasa ia dengar. Tangis nya sedikit mereda ketika mencari-cari suara tersebut.

Sedangkan Sunoo tetap fokus pada mu dan mulai meminum kan mu air itu. Ia menyadari jika pikiran mu sempat di ambil alih oleh seseorang. Tetapi ia belum tahu pasti siapa orang itu.

Karena, hanya ada beberapa vampir kuat yang dapat menyaingi dirinya. Termasuk, para saudaranya.

"Tak akan aku biarkan mereka mengambil apa yang aku miliki. Kamu dan Sion, hanya milik ku." Mata Sunoo berubah merah. Ia mengecup bibir mu lama.

Melihat dirimu mulai tersadar dengan perlahan, Sunoo menyadarinya. Jika Sion tak ada disamping nya.

Sunoo mendesah kecil dengan mata terpejam. Ia pun kembali mencium bibir mu dan bergegas mencari Sion.

Anak kecil itu memang merepotkan. Tapi Sunoo teramat mencintai keturunannya.

Setelah Sunoo keluar dari kamar, kamu pun sudah bisa menggerakkan tubuh mu.

Tiba-tiba suara seseorang mengejutkan mu. Tetapi kamu tak semampu itu memberikan reaksi yang jelas.

"Hai sweetie. Bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu."

Bisikan tersebut terasa hangat di telinga mu.

Kamu menggerakkan kepala mu kesana kemari. Semakin lama tangan nya merajalela menyentuh tubuh mu.

"Bagaimana jika sekarang? Aku sudah tidak sabar lagi."

Kamu semakin panik dengan mata mu yang masih terpejam.

"Hei, bagaimana jika Sunoo dan Sion mati? Aku akan memilikimu, pasti."

Mata mu terbuka. Setelah kalimat terakhir itu menghantuimu.

Kamu pun terbangun dengan air mata mu yang mengalir deras. Tidak mungkin kamu bisa hidup tanpa Sunoo dan Sion.

"Sunoo, Sion...," Kamu beranjak dari kasur dengan tubuh yang masih lemas. Mencari suami serta anak mu.

Obsessed || 𝐒𝐔𝐍𝐎𝐎 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang