****

Acara makan malam yang Seokjin persiapkan kali ini ternyata tak mendapat penolakan dari Jungkook. Bahkan rasanya Jungkook telah kembali pada dirinya yang semula.

"Kamu senang Kook?"

"Kookie senang kak. Restorannya bagus. Makasih."

"Gak perlu makasih. Udah tugas aku buat bahagiain kamu. Ini udah selesai kamu makannya? Yakin gak mau nambah lagi?"

"Udah kak. Kookie udah kenyang."

"Mau bawa pulang aja gak? Mau menu yang mana?"

"Enggak. Udah cukup. Nanti uang kakak habis. Kita gak boleh boros."

Oh benar juga. Kenapa Seokjin jadi seperti ini? Demi membuat sang istri tersenyum, bahkan Seokjin bersedia mengeluarkan 180.000 won hanya untuk sekali makan malam.

"Tapi kemarin kakak dapat pesangon cukup banyak dari Yoongi. Jadi gak apa kalau mau boros sekali aja sayang hehehe."

"Hngg.." Jungkook menggeleng dan Seokjin terlihat kecewa.

"Mmm kalau kakak tetap maksa, ya udah Kookie mau tapi nanti makanannya buat anak-anak panti aja gimana? Kookie kan udah lama gak ke panti. Kangen sama anak-anak."

"Boleh. Boleh banget sayang. Ya udah kamu yang pilihin menunya ya."

Jungkook pun tersenyum riang dan segera memilih menu makanan yang paling enak di restoran tersebut.

Hari ini pun diakhiri dengan berbagi makanan pada salah satu panti yang dulu dijadikan tempat pernikahan oleh keduanya. Hari yang menjadi awal dimana Jungkook kembali menemukan kepercayaan dirinya. Dan di malam ini pula menjadi malam dimana Jungkook akhirnya bersedia untuk kembali disentuh oleh suaminya.

Saat keduanya tengah berbaring di atas tempat tidur...

"Sayang."

Jungkook akhirnya meng-iya-kan ajakan sang suami untuk 'melakukan' hal yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Meski sempat ragu di awal, namun Jungkook tak tega untuk kembali melihat kekecewaan di wajah sang suami. Dua bulan sudah bahkan terhitung lebih, Jungkook mengabaikan ajakan Seokjin. Entah karena ia yang tiba-tiba saja marah, atau juga ia yang tiba-tiba saja menangis histeris.

Bukankah seharusnya Jungkook tau bahwa tak hanya hatinya yang hancur tapi juga hati Seokjin? Tak mungkin ada orang tua yang ingin kehilangan buah hatinya meski Jungkook tau, bayi dalam perutnya saat itu bahkan belum berbentuk.

Kali ini Jungkook siap. Siap untuk kembali dibuahi. Ia juga siap jika Tuhan kembali menitipkan bayi kelinci di dalam perutnya.

"Ahhh........"

"Hhhh..."

Keduanya melewati malam yang dingin dengan peluh yang membasahi tubuh. Bulan ini telah memasuki musim dingin. Jungkook begitu bahagia saat melihat dari balik jendela, butiran putih nan lembut mulai turun seakan ikut menyaksikan malam penuh kehangatan yang Seokjin ciptakan untuknya.

"Semoga bayi kelincinya cepat tumbuh lagi ya sayang."

Seokjin mengecup perut Jungkook yang masih rata sambil mengucapkan ribuan doa dan harapan pada Tuhan agar kembali menitipkan calon bayi untuk mereka.








___

Pembukaan minimarket yang hanya dihadiri oleh Jimin dan Yoongi akhirnya berjalan dengan lancar. Toko resmi dibuka meski belum mendapatkan karyawan tetap sebab Jungkook bersedia untuk menjadi karyawan sementara sampai Seokjin berhasil menemukan kandidat yang tepat. Namun Seokjin tak serta merta membiarkan Jungkook bekerja dengan keras. Ia akan membatasi jam kerja Jungkook yang hanya dilakukan selama lima jam dalam satu hari. Selebihnya ia yang akan berjaga selama dua belas jam sisanya. Selama belum menemukan tiga orang karyawan, Seokjin tak akan membuka minimarketnya selama dua puluh empat jam penuh.

Stay With You ✅️Where stories live. Discover now