KETEMU

9.6K 610 1
                                    

Happy reading readers!

_________________________________________

  Kediaman Duke Axerlion,

  Suasana suram bertambah mencengkam pagi ini, tidak ada lagi tawa maupun senyuman yang beredar pada setiap orang yang berada didalamnya.

  Jika di ibaratkan matahari, separuh darinya di bawa Evelyn saat keluar dari mansion, seperempatnya di bawa Duke Alex yang tertidur tak kunjung bangun. Sisanya memberi pencahayaan redup di kediaman.

   Ketiga putra putri Axerlion seperti panda terutama Nick. Lingkaran hitam di bawah mata Nick hampir menyerupai panda sebenar. Tak lupa wajah kusutnya dan rambut panjang. Definisi putus asa.

   Eleanor menangis tanpa suara di samping Duke Alex. Dia membenamkan wajah pada lengan ayahnya.

  Sementara itu di ruang kerja Gellen.

  "Bagaimana ayahku bisa diracun?!" Marah Gellen.

  Lelaki itu kaget dengan penampakan dua orang ksatria yang tergeletak tidak bernyawa di hadapan kamar ayahnya.

  Firasat Gellen buruk dan hal itu tidak salah. Duke Alex di racun oleh seseorang setelah melumpuhkan ksatria kelas A yang berjaga.

  "Izin menjawab Duke. Saya menemukan sayatan belati di leher dua ksatria penjaga. Sepertinya pelaku adalah kidal dan profesional. Tidak meninggalkan apapun bukti." Jawab James.

  "Kau selidiki ulang."

  James membungkukkan lalu beranjak keluar. Dia berdoa dan berharap agar Tuhan memberi keajaiban untuk Duke Alex agar terbangun.

  Kini Criss maju menghampiri Gellen. "Salam Tuan Muda Pertama, saya ingin melaporkan keadaan Duke Alex."

  "Hmm."

"Racun yang di masukkan ke dalam tubuh Duke Alex menggunakan jarum suntik. Saya menemukan bekas jarum suntik pada lengan beliau."

  "Juga Tuan, sepertinya pelaku hanya satu orang karena saya menemukan jejak darah di lengan beliau juga dan saya pastikan itu bukan milik Duke Alex karena Duke tidak terluka sama sekali. Itu milik ksatria yang mati." Jelasnya.

  Gellen mengangguk. "Lalu apakah anda penawarnya?"

  "Racun ini tergolong sulit. Tapi kami para tabib telah menemukan penawar meskipun bahannya sulit."

  "Bahan apa yang di butuhkan?"

  "Daun Lexas. Hanya ada di daerah Count Elderson." Jawabnya.

  Gellen mengangguk kecil. "Aku akan menyuruh orang meminta daun itu pada Count Elderson. Kau bisa pergi."

  Criss membungkuk hormat lalu keluar dari ruang kerja yang mencengkam itu. Rasanya untuk bernafas normal saja sulit karena tatapan dari Tuan Muda Pertamanya.

  "Allianz, apa yang kau dapatkan?" Tanya Gellen.

  Dia berharap untuk kali ini mendapatkan berita baik setelah 2 berita buruk dari orang kepercayaan. James dan Criss.

  Allianz tersenyum kecil lalu mengangguk. "Saya menemukan nona Evelyn tuan."

  Gellen membulatkan mata kaget tapi setelah itu dia menormalkan kembali. Datar seperti jalanan. Tapi tak menapik perasaan bahagia.

  "Dimana?"

"Rumah yang berada di hujung pasar. Perbatasan antara hutan dan pasar." Jelas Allianz. "Tapi tuan, ada satu hal yang harus tuan tahu."

  "Apa?"

  "Nona Evelyn lumpuh."

  Perkataan Allianz seperti Sambaran petir bagi Gellen. "Lumpuh?"

(Tahap Revisi) Lady And Her Pain ✅Where stories live. Discover now