PROLOG

5 0 0
                                    

Dengan hati berdebar, Manna duduk di kursi dekat jendela kafe, menatap keluar hujan yang membasahi jalan. Diantara tetes-tetes air, dia melihat seseorang mendekat dengan payung biru muda besar, ketika pintu kafe terbuka, angin membawa masuk aroma tanah basah yang semerbak dan senyum yang hangat dari pria itu. Dia tahu, pada saat itulah hidupnya berubah. Tidak seperti sebelumnya.

Buru-buru Manna mengalihkan pandangannya ke luar jendela ketika pria itu melihat ke arahnya sampai pria itu duduk di depannya.

"sorry, lo udah lama?" kata pria itu, dia kemudian meletakkan tas miliknya di kursi kosong di sampingnya.

"nggak kok, gue juga baru nyampek" jawab Manna sambil memegang gelas kopi dengan kedua tangannya.

"oh iya, kenalin nama gue Ivan. Nama lo Famanna, kan?" Manna hanya mengangguk mengiyakan pria bernama Ivan itu.

Setelahnya, Ivan bangkit dari duduknya
"gue pesen kopi bentar ya, kalo gitu" katanya kemudian berjalan menuju kasir.

Saat itu, Manna mengeluarkan ponsel miliknya dan sebuah novel berwarna merah dari dalam tasnya, meletakkannya di atas meja lalu membuka halaman pertama buku yang berjudul "the Tokyo Zodiac Murders" itu. Di sana terdapat sebuah tulisan tangan berupa nama pemilik buku, yaitu "Gabivan Sanyoto" beserta tanggal dan juga tanda tangan dibawahnya.

Dia kemudian melanjutkan membuka halaman buku dengan asal, membaca sekilas kemudian membuka halaman lain dengan asal dan membacanya sekilas sekali lagi baru setelahnya dia menutup buku itu.

Dia menatap sekeliling, suasana di dalam kafe sepi padahal biasanya hampir seluruh meja penuh terisi dengan orang yang ingin sekedar minum kopi atau juga sambil belajar.

Manna tersadar ketika Ivan sudah kembali duduk di kursi di depannya dengan segelas kopi.
Dia melihat ke arah novel berwarna merah di atas meja.

"oh iya, novel punya lo" kata Ivan.
Dia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah novel berwarna merah yang sama persis dengan yang di bawa oleh Manna.

"lo rapi banget, mana banyak tempelan sticky notes nya, sampek di kasih highlights juga. udah kayak materi kuliah aja lo" Ivan tertawa kecil sambil menunjukkan beberapa halaman dari novel yang memiliki beberapa garis coretan dibawah kalimatnya atau beberapa kata yang di lingkari dengan pulpen, bahkan ada beberapa tulisan di akhir kalimat berupa isi hati atau komentar mengenai potongan kecil dari cerita di novel tersebut.

Melihat itu, Manna segera merebut novel di tangan Ivan dan mendekapnya di dada.

"ih, ya suka-suka gue lah" Manna lalu mendorong novel merah diatas meja yang beberapa waktu lalu dibukanya kepada Ivan.

"nih, punya lo" katanya, kemudian meletakkan novel yang didekapnya diatas meja, membuka satu persatu halaman novel miliknya dengan teliti, kalau-kalau ada halaman yang terlipat atau sobek. Di halaman pertama novel itu juga memiliki tanda pemilik berupa tulisan nama pemilik yaitu "Famanna Neskha".

Novel itu adalah miliknya sendiri. Di sisi novel tersebut terlihat banyak terselip sticky notes dengan beraneka warna.

Iya, novel mereka tertukar. Entah bagaimana awalnya

~o~

Halo, aku newbie ˙ᗜ˙ baru pertama kali berani publish cerita, menurut kamu cerita ini gimana?

Tolong kasih kritiknya yaa, boleh banget koreksi typo, penyusunan kalimat yang menurut kamu aneh, atau kamu juga bisa kasih saran alur yang bagus, bantu aku yaa, biar bisa berkembang yey ˙ᗜ˙

Semoga aja ada yang baca cerita ini • ֊ •

Kalo ada yang baca cerita ini, makasih banyak yaa
Semoga kamu suka ₍˶ᵔ ᵕ ᵔ˶₎

ABIMANNAWhere stories live. Discover now