Prologue

5 2 0
                                    

"Bang lu ga pernah ngabisin waktu sama gue, lo ga pernah bisa ada waktu buat gue dan lo sekarang mau berlagak seolah lo tau gue?" Kiara yang menahan air matanya agar tidak turun, ia kesal dengan sosok lelaki yang sekarang berdiri di hadapan nya sekarang ini

"Gue abang lo ra, gue tau lo lebih dari siapa pun." Ucap lelaki yang sekarang ini menahan diri agar ia tidak meninggikan suara nya kepada adiknya

"Lo gatau apa apa soal gue rey, kemana lo di saat gue butuh? Kemana lo disaat gue sedang terpuruk? Yang selalu ada di sisi gue itu cuman kak tania, kak tania yang selalu nyempetin waktu buat dengerin cerita gue, kak tania yang selalu ada buat gue di saat panic attack gue kambuh, dan kak tania doang yang selalu bisa jadi tempat gue untuk cerita sedangkan lo? Lo kemana aja rey!? Lo kemana disaat gue butuh lo rey? Lo kemana!?" Ucap nya dengan nada yang tinggi sambil menahan air mata nya, ia menatap lelaki yang berada di depan nya, berharap lelaki yang dia panggil abang ini sadar kesalahan nya namun ia hanya terdiam dan tak mengatakan sepatah kata pun bahkan tidak ada penjelasan yang keluar dari mulut nya.

Rey masih terdiam tak pernah ia sangka bahwa adiknya sangat membutuhkan dirinya di samping nya, rey merasakan kegagalan menjadi seorang kakak. Ingin rasanya Rey memeluk adiknya tersebut namun tangannya telah di tepis sebelum mencapai tubuh Kiara. Ia melihat Kiara segera pergi ke kamarnya, Rey mengejar adiknya tersebut namun pintu kamarnya telah di kunci oleh Kiara. Ketukan dari Rey sama sekali tidak di gubris oleh Kiara. Terdengar isak tangis dari dalam kamar Kiara. Rey berteriak frustasi dan duduk di depan pintu kamar Kiara.

"Ra, maafin gue, lu boleh pukul gue, lu boleh caci maki gue tapi jangan diem aja di dalem, lu belum makan dari pagi." Lirih Rey.

"Kiara, gue minta maaf karena belum bisa menjadi abang yang baik buat lo, gue gatau selama ini lo menahan sakit ini sendirian, gue gatau lo punya panic attack, gue gatau dampak dari kejadian yang udah terjadi selama ini ngebuat lo semenderita ini ra, abang minta maaf karena ga bisa ada di samping lo." Rey merasa telah gagal menjadi seorang kakak untuk adiknya, ia menyesali semua tindakan dan ucapan nya terhadap kiara.

Behind The SmileWhere stories live. Discover now