37- 【WL❦】tragedi dan promosi pt.2

Mulai dari awal
                                    

"Ini terlalu banyak menyimpang dari kehidupan ku sebelumnya." Gumam Guo Jia sembari menatap nanar sosoknya yang terpantul pada cermin buram.

"Sekarang siapa yang menjadi musuhku yang sebenarnya?" Disatu sisi Guo Jia memiliki dendam lama dengan Choi Yejun. Disisi lain meski dia tidak memiliki perselisihan dengan Choi Beomgyu, melihat orang lain disayang oleh Kaisar. Guo Jia merasa bahwa Choi Beomgyu adalah ancaman lain. Kedua orang ini adalah saudara, siapa yang tahu jika suatu hari mereka akan bekerjasama. Namun dia tidak memiliki pengetahuan akan kekuatan Choi Beomgyu, orang lain selalu tampak lembut dan menghindar dari perkelahian. Apakah Choi Beomgyu benar-benar orang yang tenang ataukah hanya fasad untuk menyembunyikan kelicikkannya?

"Haruskah aku mengujinya terlebih dahulu?" Guo Jia mengigit bibirnya dengan ragu-ragu. Dia sangat menyesal, walau dia punya banyak uang untuk mengkonsilidasi orang-orang, selama statusnya masih rendah apa gunanya? Para pelayan itu hanya akan menjilat orang-orang yang memiliki masa depan yang cerah dan cerah seperti Choi Beomgyu saat ini!

Guo Jia menatap jauh ke arah halaman depan dengan mata menerawang.

Beomgyu tidak tahu bahwa seseorang telah memperhitungkannya. Yang dia lakukan setelah hari itu adalah melayani Kaisar seperti biasa. Promosinya menjadi Selir Kekaisaran Mulia membuat Beomgyu lebih percaya berdiri di depan Kaisar.

"Yang Mulia hari ini diri anda yang terhormat memimpin pasukan untuk memusnahkan bandit. Meski Yang Mulia kuat dan berani, ingatlah untuk berhati-hati." Ujar Beomgyu sembari membantu Kaisar mengenakan baju besi yang tebal.

Kaisar menepuk punggung tangan Beomgyu dengan lembut yang bertengger di dadanya. "Zhen tahu itu, Zhen hanya mengkomando pasukan dari atas bukan benar-benar turun untuk bertarung." Bukan karena Taehyun takut, tetapi dia ingin memberikan kesempatan bagi prajurit lokal untuk membuat prestasi dan agar Taehyun dapat memberikan hadiah atas jasa mereka dengan cara yang adil dan benar.

Beomgyu tersenyum lembut. "Meski begitu, di medan perang, pedang tidak memiliki mata. Yang Mulia harus tahu bahwa selir dan yang lain akan menunggu Yang Mulia pulang dengan selamat."

"Zhen berjanji akan pulang dengan keadaan utuh." Ujar Kaisar Taehyun sambil tertawa geli. Dia memeluk Beomgyu sekilas dan tidak lupa mengusap perut yang tampaknya menggembung itu.

"Hei, bayi kita sepertinya mulai tumbuh."

Beomgyu menunduk dan mengusap perutnya, memang agak keras. Dia jarang melihat tubuh telanjangnya secara seksama sehingga dia tidak menyadari ada perubahan. "Hmm... Ini sudah empat bulan."

Itu artinya perut itu akan berkembang semakin besar dalam waktu dekat.

Taehyun tidak bisa membayangkan kesusahan Beomgyu membawa anak itu dalam tubuhnya sementara mereka dalam perjalanan panjang nanti. "Haruskah nanti kamu kembali lebih awak ke ibukota?" Tawar Kaisar Taehyun. Dia takut Beomgyu tidak tahan dengan jelan bergelombang.

Kening Beomgyu berkerut. "Tidak bisa!" Dengan keras menolak. "Yang Mulia berjanji membawa selir ke wilayah Jidan sebelumnya! Selir ingin pergi ke selatan sungai Nanyu dan melihat pantai!" Dia menghentakkan kakinya sambil merengek marah.

"Tapi perut selir ai akan semakin besar. Perjalanan kita masih cukup jauh.... Jika kamu tidak tahan—" Kaisar Taehyun segera menutup mulutnya saat melihat wajah Beomgyu berubah mendung.

Mata yang jernih itu berkabut dan siap menumpahkan hujan.

"Huee!! Yang Mulia tidak menginginkan selir lagi karena tubuh selir jelek! Yang Mulia pasti hanya ingin Selir pergi agar bisa bersama dengan saudara yang lain!" Beomgyu berjongkok sembari menangis dengan keras membuat para pelayan diluar bergegas masuk, takut terjadi sesuatu dengan tuan mereka.

WHITE LOTUS - TAEGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang