Pertarungan Belum Berujung

13 3 0
                                    


Jebran berniat ingin menusuk sisi dada kiri Taeyong tepat di bagian jantung juga di kelenjar tiroid, kedua bagian terlemah dari vampire. Mark meninggalkan jin merah yang di peranginya untuk melindungi Taeyong dari Jebran, jarum itupun jatuh setelah Mark berhasil menangkisnya sebelum 5 detik Jebran menusuk jantung Taeyong yang semakin melemah detakannya. Jebran tak bisa lagi melancarkan aksinya sebab jarum itu terlempar jauh dan menancap di tanah.


"Nyaris saja itu tadi! (Mark kembali ke wujud manusianya) Kau tak lihat tangan ketiganya mengeluarkan jarum! Kalau kau mati membusuk bagaimana?"

"(terkejut) Aku kehilangan kesadaran melawannya, hanya kemarahan yang aku luapkan. Terima kasih anakku" –Menepuk bahu Mark.


Menggunakan amarah untuk melawan musuh memanglah membuat seseorang menjadi jauh lebih kuat, Taeyong menyadari ini membuatnya kurang waspada akan bahaya baru yang bisa mengancamnya termasuk serangan Jebran yang tidak diketahui tadi berasal dari tangan transparan muncul dari siku kirinya membentuk seperti cabang kayu.


"Ayah. Kita kalahkan Jebran bersama-sama, kau sendiri takkan mampu"

"Berhati-hatilah dengannya anakku! Ada apa ini? Kenapa tanahnya bergerak?"

"Aku tak tahu. Ibu?! Apa yang dia lakukan?"

"Rosie?! Sadarlah! Jangan berlebihan kau lakukan itu"


Taeyong terpental sejauh 100 meter akibat tanah bergerak disaat Rosie mengeluarkan auranya secara berlebihan, ia melihat dengan jelas Rosie memancarkan halilintar dari tubuhnya, mengeluarkan petir yang siap menyambar ke mana-mana. Cahaya biru terang memenuhi langit, menciptakan pemandangan yang menakutkan dan mempesona sekaligus. Seluruh pasukan dan musuh menghentikan pertarungan mereka, terpesona oleh kekuatan Rosie. Mereka bisa merasakan kekuatan dan amarahnya, dan mereka tahu bahwa mereka tidak berdaya di hadapannya. Rosie tidak bisa menahan amarahnya lagi. Ia telah melihat terlalu banyak kerusakan, terlalu banyak penderitaan sekaligus fitnah yang ditujukan padanya. Tak lama kemudian, angin topan datang dari utara, membawa hujan dan petir. Angin itu berputar-putar di sekitar Rosie, menciptakan pusaran angin yang mengerikan. Tapi Rosie tetap berdiri tegak. Ia membiarkan angin dan petir mengelilinginya, ia tidak takut sebab ia sendiri yang membawanya. Ia tahu bahwa ia harus mengerahkan kekuatan, untuk keluarganya dan kota yang berdiri tegak berkat usaha keras suaminya.


"Ku mohon hentikan! Rosie..." –Mendekat dengan perlahan melawan topan yang mengelilinginya.

"Tapi kristalku sudah habis kekuatannya, aku harus keluarkan seluruh energiku. Aku kali ini harus melemparmu. Maafkan aku suamiku" –Rosie melempar suaminya dan mendarat dengan sempurna di atas batu besar.

"Jebran? Dia merubah dirinya. Dulu Mark juga melawanku begini"


Jebran merubah dirinya menjadi serigala yang jauh lebih buas dan besar di bandingkan Mark yang hanya seukuran 2 meter bahkan besarnya Jebran hampir 5x lipat. Saat ini segala sesuatu pergerakan benda dan waktu melambat berkat jampi-jampi pelambat waktu milik Rosie, Mark melayang-layang di udara melihat benda-benda di bawahnya terlempar kesana-sini. Di udara ini ia melihat banyak titik kecil berwarna merah kehijauan menjijikkan berduri yakni wujud dari virus yang mewabah. Benda-benda ini sebelumnya tak terlihat, tapi setelah di buka tabirnya semua nampak terlihat melayang di bawah awan.


"Tidak kaget lagi aku, kalau Jebran ayah kandungku dan dia masih jadi serigala"


Mr. Lee's FantasyWhere stories live. Discover now