Leyla

42 6 1
                                    


 Mark Lee POV.

Mengingat masa lalu!
Aku baru bangun tidur dan berpikir keras..
Berfikir tentang apa yang terjadi selama aku hidup

.. sebelum Disyerto terbentuk

Ibuku bangkit kembali,
Tapi setelah dia hidup
Kenangannya dengan Taeyong aku hapus
Dia harus dijaga oleh Leyla
Mantra sihir masih ada
Namun kini akhirnya Ibu dan Taeyong bertemu kembali dan menikah
Sihir tak lagi berguna
Vampire itu yang mematahkan nya
Tapi Leyla menghilang
Setiap saat kucari
Sulit di temukan
Dia tak pernah muncul kembali

"Rahasiakan keberadaanku darinya, dan jagalah dia.
Aku masih malu jika menemuinya kembali setelah insiden itu
Aku mengandalkanmu Leyla.."

"Akan ku jaga dia
Namun aku tak bisa janji untuk mencegahnya bertemu dengan seseorang itu
Ibumu sudah ditakdirkan untuk bersama dengan vampire itu".

Leyla begitu peduli
Tapi aku tidak suka
"Terserah apa mau mu!
Aku sudah memberi amanat untukmu menjaganya
Karena sekarang dia sudah hidup kembali"

ITU BEBERAPA TAHUN YANG LALU

Leyla, aku merindukannya
Mata kanan nya yang berwarna jingga
Paras ayu dan lembut yang tak pernah ku lupakan
Ketulusannya begitu murni
Aku takkan pernah bisa membalas apapun
Kau adalah alasan untukku bertahan disaat aku merasa terpuruk
Namun di sisi lain kau tidak mau bertahan denganku
Dan pergi menjauhiku tanpa meninggalkan kabar satupun
Leyla! Leyla!

.

Aku sampai sekarang belum mau memanggilnya ayah..
Sakit hatiku masih ada
Apakah benar dia pelaku biang kerusuhan dulu?
Tersangka biasanya akan cemas dari waktu ke waktu
Namun dia tidak!
Sangat tenang dan damai

.. Dia melihat dan menyapaku sambil memakai dasinya

"Selamat pagi nak!
Semoga harimu menyenangkan dan baik hari ini"

Sapaan nya padaku selalu sama seperti itu
Setelah mandi dan merapikan rambutnya
Dia menemukan banyak uban dan membiarkannya
Tangan dan matanya sedikit berkerut
Aku sedikit mengacuhkannya

"Iya, pagi juga"
Dia tampak semakin menua setelah menikah

.

"Ibu, aku ingin makan"

Aku membuka kulkas dan berharap ada roti atau sereal yang bisa aku makan.

"Akhirnya kau mau sarapan juga, biasanya minum jus semangka saja setelah itu berangkat ke pasar
Ibu selalu melihatmu sarapan kue di kedai sebelah tempatmu berjualan"

"Sarapan sup akan sedikit mengenyangkan untukku bekerja nanti"
Ibu menuangkan sup ke mangkuk dan aku memblender jus semangka favoritku.

"Nak mengapa kamu tak mau bekerja di kantor seperti ayahmu? menjabat di bagian pemerintahan"

Bukan tanpa alasan.. 

"aku ingin mengatur kerjaku sendiri.
Mungkin kalau bekerja dengan dia aku akan tertekan
Meskipun dengan bayaran yang tinggi"

Ia memukul spatula ke jendela
Namun tak sampai pecah kacanya
Matanya yang melotot tajam ke arahku,
Itu sedikit menyeramkan.

"Ibu sarankan kau berlatih memanggil 'dia' dengan sebutan 'ayah' paham?"

Namun tak lama raut mukanya kembali ke semula
Saat Taeyong ke dapur menghampirinya lalu mengecup kening
Pemandangan suami istri, lagi.

"Sayang aku berangkat, telfon atau kirim pesan jika ada apa-apa.
Hari ini tugas banyak sekali"

Mr. Lee's FantasyWhere stories live. Discover now