⊹ 05| Piano Sonata No. 5 in C Major: III - Scherzo ⊹

49 9 29
                                    

⊹ 05 ⊹Piano Sonata No

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

05
Piano Sonata No. 5 in C Major: III - Scherzo
Sonate d'Oiseaux Chanteur
Songbird Sonata

✦ ✦ ✦

Tubuh Daina bereaksi bagai otomat. Mengambil beberapa langkah mundur pula menaikkan awas. Tatapan tajam pun kini tertancap hanya kepada pemilik suara yang menganggu. Tatapan yang membuat lawannya membalas penuh keraguan.

Seorang kesatria gagah dengan wajah menawan adalah sumber ketakutan Daina. Memiliki rambut bergelombang dengan warna kuning gandum, yang bila berada di bawah surya, banyak yang menganggapnya bagai emas. Kedua mata yang membalas penuh khawatir adalah obsidian gelap yang selalu berhasil memantulkan setiap cahaya yang mengenainya. Pula kemampuan luar biasa yang membawanya hingga posisi tinggi itu pun membuatnya dikenal hingga penjuru Calderion. Sayangnya, itu kesan yang dilihat orang lain, bukan dari binokular milik Daina.

"Sir Kallias, a-apa yang Anda lakukan di sini?" Kalimat yang keluar dari mulut sang gadis sedikit bergetar, hanya berkat Briar suara itu tidak terdengar memalukan. Namun, itu merupakan pertanyaan bodoh, karena sir Kallias adalah kesatria milik kerajaan. Tentu, ia memiliki ribuan alasan untuk berada di tempat ini.

"Keluarga Anda sangat khawatir."

Kalimat yang sangat mengganggu Briar, karena berkatnya, tubuh Daina kini bergetar sangat hebat. Seakan jiwa Daina masih menetap di tubuh itu, jantungnya berdetak sangat kencang hingga rasanya seperti tercekik. Meski menyebalkan, ia memahaminya.

Keluarga Altairre tidak mencari anak perempuan mereka, melainkan sumber ketenaran. Meski keluarga itu terikat erat dengan bakat seni yang luar biasa, berkat itu sudah lama padam. Menjadi alasan mengapa Count Altairre menikahi seorang Aviass demi mendapatkan Daina. Tidak heran bila hilangnya angsa bertelur emas ini membuat keluarga tersebut kacau dalam panik.

"Ugh!" Kilasan visi yang menyiksa batin benar-benar mengganggu Briar. Bila tidak ada dirinya dalam tubuh ini, sudah lama Daina tertunduk dalam takut. Berkali-kali ia menarik dan mengembuskan napas demi menenangkan tubuh itu. Tanpa sadar kesatria yang mengganggunya selama ini justru memendekkan jarak.

"Lady Daina, tempat ini tidak aman," bisiknya.

Hanya karena Marden tidak dalam pandangan saja kalimat itu dapat ia bagi. Sebab, menyebut tempat tinggal raja sebagai tempat tidak aman mampu memutus kepalanya saat itu juga. Meski sebenarnya sulit membayangkan bila kesatria berbakat yang dekat dengan raja ini, dapat dieksekusi dengan mudah hanya karena lidahnya yang berkelit.

Itulah Kallias et Mudoth, Komandan dari Pasukan III Calderion. Ia bertanggung jawab memimpin kesatria yang menjaga ketertiban kehidupan sosial. Tidak seperti dua pasukan lain yang berjalan di belakang raja membasmi makhluk-makhluk keji.

That Bird Who Yearn the SkyOn viuen les histories. Descobreix ara