Chapter 7 : Melted (nsfw 21+)

517 2 0
                                    

Note :
Harap diperhatikan cerita ini bertema dewasa dengan kink CHEATING PERSELINGKUHAN yg mungkin tidak cocok utk sebagian orang, plus PENUH ADEGAN DEWASA 21+.
Baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN!

Kita ngobrol di luar cukup lama sampe sama2 pegal.

Jadi gue memutuskan utk masuk rumah saja.

Jason ngikut.
Gue biarin aja.
Toh, ortu gue baru akan pulang malaman.

Uda waktu makan malam.

"Loe mau makan di sini?"

Jason mengangguk.

Jadi gue ke dapur utk cari apa yg bisa dimasak.

"Loe ga pesan delivery?"
Jason bingung lihat gue mau masak.

"Uang jajan gue ga banyak."
"Masak apa aja lebih hemat."
Gue jawab sambil lalu karena sibuk cari kombinasi yg bisa dimasak.

"Loe mau masakin gue?"
Jason menatap gue dengan antusias.

"Sekalian."

Beberapa saat kemudian, gue berhasil menemukan kombinasi daging n sayur.
Jason makan dengan gembira.

"Gue berharap punya pasangan yg bisa masak."
"Tadinya gue pikir utk nyerah, susah nemu yg cakep, seksi, wangi, mau panas2an masak."

"Hmm...itu betul."
"Gue ini keringetan."
"Abis makan, loe pulang, gue mau mandi."
Gue tinggalin dia makan sisanya, gue beres2 di dapur.

Hanya sewaktu gue cuci peralatan masak, dari belakang gue dipeluk.

Tangan gue basah, gue ga bisa ke mana2.
"Hei, lepasin!"

Tapi Jason, di belakang gue malah mencium leher gue, terus ke pipi, lanjut menggigit n mengulum telinga gue.

Gue jadi kegelian.
Menggeliat mencoba menghindari mulutnya.

Sampai bagian b*kong gue menyentuh sesuatu yg keras di depan celananya.

Not good!

Jason menurunkan celana gue.
Dia menaruh benda panjang yg dia keluarkan dari celananya, ke belahan b*kong gue.
Mengosok2kannya di sana.

Sementara tangannya meraih olive oil yg tadi gue pake utk tumis.
Menuangkannya di tangan.

Karena perbedaan tinggi, dia mengangkat b*kong gue.
Mencolok2 lubang gue dengan jari yg dilumuri oil.

Kemudian dia membalur sisanya ke p*nisnya.
Dari belakang dia memasukkan ujung p*nisnya yg besar ke lubang gue.

"...ahh...Jason...pelan..."

Jason menurut, dia memasukkannya dengan pelan sampai seluruh p*nisnya masuk ke lubang gue.

Dia adalah rekan latihan terlama buat gue.

Setelah sekian kali kami melakukannya, tubuh gue ingat.
Tepatnya lubang gue ingat.

Jason memompa gue makin lama makin cepat.
Gue mencengkram erat pinggiran bak cuci piring.
Pinggul gue juga dipegangi erat2 oleh Jason.

Gairah kami semakin memuncak, gue ga tahan.

"Ahhh! Ahhh!"
Semburan gue mengenai pinggiran bak cuci piring.

"...gue juga..."
Jason menyusul gue kemudian.
"F*CK! F*CK! F*CK!"

"Lubang loe itu nagih banget!"
Tumben dia langsung keluar barengan sama gue.

Cairan p*junya sebagian keluar kena celana gue.
Tapi, p*nisnya masih di dalam gue.

Masih keras!

Dia melepaskan celana gue.
Lalu mengangkat kedua lutut gue, sehingga membentuk M.
Lalu memulai memompa gue utk ronde berikutnya.
Dasar kuda jantan!!!

Bunyi desahan, cairan becek, kulit beradu berlangsung hampir sejam di dapur, sampe akhirnya teriakan kami berdua menghentikan semuanya.

Celana gue di lantai uda basah terkena ceceran p*ju Jason yg sangat banyak
Baju gue n Jason juga uda bersimbah keringat n p*ju gue.
Jason masih memakai celananya, hanya p*nis raksasanya yg menggantung di luar di depan celana.

"Gue mau numpang mandi, bole?"
Jason tertawa.

Gue ikut ketawa.

Kami ini sama2 parahnya!

Di kamar mandi gue yg sempit, kami melakukan seronde lagi.

Baju n celana Jason sudah ga bisa dipake lagi.

Gue mengambil tshirt n celana karet bokap utk dia.
Ga ada celana dalam yg muat menampung p*nis raksasanya.
Jadi dia ga pake.

Akibatnya, dari bawah celana pendek itu, gue bisa ngintip ujung p*nisnya yg gendut.
Orang ini emang seksi banget!

Jason sepertinya sadar pikiran kotor gue.

Dia sengaja menaikkan celana supaya ujung p*nisnya lebih terlihat, lalu duduk ngangkang di atas ranjang gue.

"Kamar loe rapi n wangi."
"Kita belum pernah pake ranjang loe."
Jason ngedipin gue sambil nepuk2 sprei gue.

Ok, cukup Tay!
Loe uda keluar banyak!
Bentar lagi bokap nyokap pulang!
Ga bakal sempat!

Ugh...duh, bukan soal sempat atau ga sempat!
Ini salah!

"Gue tau loe menikmati setiap gue ngent*tin loe."
"Kenapa ga loe coba aja jalanin sama gue?"
"Uda ga ada bedanya, ga ada ruginya juga."
Jason mencoba membujuk gue lagi.

"Ada bedanya."
"Klo gue ga jalan ma loe, gue bisa bebas jalan2 ma temen."
"Tapi klo gue terikat, gue jadi harus prioritas sama loe."
"Seperti besok gue janji sama Patrick, temen sekolah gue, klo gue terikat, apa bisa gue sama dia?"

"Justru yg gue pernah bilang ke Jaime adalah soal ini."
"Kadang gue ada acara sendiri, ga bisa bawa dia."
"Dia ga bisa terus menerus nempel sama gue."
"Harus ada teman2nya sendiri."
"Gue liat itu di loe."
"Loe punya dunia sendiri."
"Ke depan bukannya gue mau selingkuh, tapi di luar pacaran, banyak hal lain juga."
"Mungkin akhir pekan tetap prioritas buat pasangan, tapi ga harus hanya berdua saja."

Hmm...mungkin Jason bukan memanipulasi Jaime soal dia harus ingat teman, tapi emang dia pikir dunia ga berpusat di pasangan saja?
Mungkin...

Gawat!
Gue jadi bimbang dalam hitungan jam!

"Ok. Utk ini gue sepaham sama loe."
"Tapi, bentar lagi ortu gue pulang."
"Klo liat loe berpakaian ga senonoh gitu, gue bisa abis."
"Jadi loe pulang!"
Gue tarik dia berdiri.

"Tay, jadi gue punya kesempatan?"
Jason memegang erat tangan gue n menatap penuh harap.

Gue mengalihkan pandangan.
"Gue akan pikirkan."

"Tay, I love you!"
Jason mencium pipi gue keras2.

"Ok, gue pulang dulu."
"Anterin gue keluar, Sayang."
Jason menarik tangan gue keluar kamar.

Sebelum pergi dia, mencium kening gue.

Apakah hati gue bakal luluh?

My-BF's-BF (bxb Cheating 21+)Where stories live. Discover now