0'04 : LEMBAR KEEMPAT

54 11 0
                                    

4. KARRIE DAN HARVEY

*****

"Hai.." Karrie langsung menyapa Jeo ketika membuka pintu ruang rawat, yang di sapa juga mengukir senyum manis kepada Karrie.

"Tebak kakak bawa apa," ujar Karrie menyuruh agar Jeo menebak isi di dalam kantung plastik yang dia bawa.

"Apa ya? Gak tau tuh, coba dong kasih tau," Karrie segera mengeluarkan isi di dalamnya, ternyata itu adalah kue kesukaan Jeo.

"Ini kue manis untuk adik kakak yang manis, biar cepet sembuh dan jangan sakit-sakit lagi," ujar Karrie lalu memotong kue itu ke beberapa bagian agar Jeo dapat memakan nya dengan mudah.

Jeo tidak berhenti untuk tersenyum, bahkan saat Karrie selesai memotong kue itu dan memberikan sendok untuknya senyuman itu tidak luntur sama sekali.

"Kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Karrie heran, tidak biasanya sang adik suka senyum.

"Gak apa-apa, lagi seneng aja." jawab Jeo, dia kembali memberikan senyum untuk Karrie.

"Kamu abis di jenguk pacar ya?" tebak Karrie mampu membuat Jeo tersedak kue yang dia lahap.

Karrie buru-buru memberikan minum untuk Jeo, mengelus punggung Jeo guna memenangkan nya.

"Pelan-pelan dong Je makan nya," kata Karrie.

"Ya habisnya kakak sih malah ngomongin pacar, Jeo tuh senyum-senyum karena seneng tau di perhatiin sama kakak. Jeo jadi ngerasa punya keluarga," ujar Jeo, Karrie terkekeh dengan jawaban itu.

"Padahal si Tama juga perhatian sama kamu, Astra juga, Helega apalagi, semuanya tuh perhatian sama kamu, kamu ngomong begini sama kakak biar kakak salting ya? atau sebagai tanda terimakasih udah dibeliin kue itu?" tebak Karrie.

Jeo menggeleng, "Gak lah, aku tuh dari hati, kok kakak nuduh aku gitu?"

"Gak nuduh, cuma nebak aja sih,"

"Ya sama aja kak, kok bisa kepikiran kaya gitu? Emang kurang jelas ya aku sayang sama kakak?" Karrie tersenyum, tangan nya mencubit pipi Jeo gemas.

"Lucu banget deh, kakak cuma bercanda. Kakak tau kamu sayang kakak," ujar Karrie, Jeo tidak menjawab karena sibuk mengelus pipi nya yang selalu menjadi korban Karrie ketika gadis itu sedang senang.

Jeo melirik ke arah pintu yang kembali terbuka, menampilkan Helega dan Astra.

"Jagoan gimana keadaan nya, udah enakan?" tanya Helega kepada Jeo, yang ditanya langsung mengacungkan jempol.

"Udah dong," kata Jeo.

Karrie dan Astra memilih untuk keluar, memberikan Jeo dan Helega mengobrol di dalam berdua, sembari menunggu Dyxzie yang niatnya mau menyusul, Karrie duduk bersebrangan dengan Astra dan Tama.

*****

"Sial!" Dyxzie mengumpat saat punggung nya di tabrak seseorang dari belakang, yang Dyxzie kesali adalah berkas-berkas miliknya berhamburan jatuh ke lantai ulah orang itu.

"Maaf, gue gak sengaja." ujar orang yang menabrak Dyxzie tadi, dia membantu mengambil berkas-berkas Dyxzie yang jatuh ke lantai.

Mata orang itu tertuju kepada satu map berwarna Biru muda, dia mengambil nya dan membaca sekilas sebelum map itu di tarik paksa oleh Dyxzie.

"Kalau jalan tuh yang bener!" omel Dyxzie, seseorang di depannya hanya diam.

Dyxzie melihat baju yang dikenakan oleh orang tersebut, itu baju seragam yang sama dengan milik Jeo, apakah ini temannya Jeo? kemudian matanya tertuju pada name tag yang bertulis nama "Harvey Rutherford?"

 ELGARA [ CHAPTER OF LIE ]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα