4th Notes

219 31 27
                                    

Aku melihatnya. Lagi.

Dari dekat.

Saat melihatnya, dia terlihat begitu segar dan muda, membuat jiwaku memberontak. Hal itu menjadikan debaran jantungku selama berhari-hari ini semakin tak menentu. Tatapan mataku tidak bisa lepas darinya, meski hanya bisa memandanginya dari jauh.

Aku tidak tahu perasaan apa ini, namun aku sangat menikmatinya. Dia akan menjadi mainanku yang paling menyenangkan, sebelum akhirnya mengakhiri semuanya.

Dia sangat indah.

Dan sangat sempurna.

⋇⋆✦⋆⋇ 

Detektif Zhang Qiling sudah ratusan kali menerima laporan tentang penemuan mayat selama sepuluh tahun kariernya di kepolisian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Detektif Zhang Qiling sudah ratusan kali menerima laporan tentang penemuan mayat selama sepuluh tahun kariernya di kepolisian. Biasanya dia tahu segalanya setelah melihat dan memeriksa sekilas. Ketika yang lain masih samar-samar, tetapi untuknya tidak sama sekali.

Saat salah seorang opsir petugas menerima panggilan telepon panik dari seorang wanita tua, Zhang Qiling segera menderu ke rumah tempat lokasi penemuan kerangka. Dia ingin tahu seperti apa kerangka itu dan sejauh mana pemilik rumah mengetahui tentang ini.

Dia turun dari mobil polisi. Wajahnya yang tampan tidak dalam mode ramah sama sekali. Garis bibirnya sangat tipis dan serius, memungkinkan seringai paling sinis terwujud di sana. Mata gelapnya menatap rumah molek di depannya dalam diam dan berkata pada seorang petugas yang kini berdiri di sampingnya.

"Hmm, jadi di salah satu rumah indah ini, kerangka itu ditemukan," ia bergumam dengan suara yang dalam. Nadanya penuh ironi.

"Ya, Pak. Penghuni rumah menemukannya di halaman," petugas itu menimpali.

"Baiklah, mari kita lihat. Apakah ini akan menjadi penemuan yang menggemparkan atau hanya kuburan biasa yang terlupakan."

Detektif Zhang Qiling melangkah lebar-lebar menyebrangi halaman berumput. Beberapa kuntum magnolia berserakan di bawah sepatunya sewaktu ia melintas dekat pohon-pohon bunga.

Rumah yang molek dan memberi kesan damai, demikian yang dirasakan Zhang Qiling saat memasuki halaman, suasana yang hening dan tenang. Ketika ia melihat ke teras, seorang pemuda tampan dan seorang wanita tua duduk lemas di kursi. Sungguh pasangan yang tidak serasi, pikirnya sambil meneliti wajah pemuda tampan pucat yang termangu di tempatnya.

"Keindahan, kenyamanan, suasana yang tenang. Tapi saat ada kerangka ditemukan di halaman rumah, bagaimana tempat ini akan disebut sempurna?" Zhang Qiling bicara dengan gaya yang tenang, menghampiri Wu Xie di teras.

Begitu banyak bayangan hitam di rumput, dari pohon dan manusia. Kali ini ada sosok hitam lain. Wu Xie mengangkat pandangan, mengawasi detektif polisi yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, terpaksa memasuki rumah peristirahatan yang indah, justru untuk menyelidiki penemuan yang paling buruk.

𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 𝐏𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭𝐞 𝐍𝐨𝐭𝐞𝐬 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞 𝐕𝐞𝐫𝐬𝐢𝐨𝐧) Where stories live. Discover now