Kita Menjadi Keluarga

1 1 0
                                    

PART IX

Sore itu menjadi pertemuan yang sangat mendebarkan diantara Miska dan Taeyong. Mereka akhirnya memutuskan untuk bersama. Karena dengan bersama mereka akan saling menguatkan.

Taeyong pun mengantarkan Miska ke rumahnya. Ini menjadi pertemuan pertama dengan kakaknya sejak mereka terakhir bertemu dan pertemuan pertama dengan anaknya.

Miska tinggal di apartemen yang ia sewa bersama kakaknya. Lingkungan tempat tinggalnya lumayan baik, tapi jauh dari kampus dan juga tempat Miska bekerja sambilan.

Sesampainya di rumah betapa terkejutnya kakaknya Miska, adiknya bergandengan tangan dengan pria yang dulu menjadi idolanya.
Kakanya yang sedang menyiapkan makanan pun berlari menghampiri adiknya.

"Apa yang terjadi Miska? Bagaimana kamu bisa bertemu dengannya?"ucap sang kakak yang kaget melihat wajah dan mata adiknya yang bengkak karena menangis.

"Kakak, ternyata Taeyong adalah anaknya  profesor Lee. Dan kami bertemu dan dia bilang dia menyukaiku dan ia tak peduli dengan apa yang terjadi padaku ia bersikeras ingin bersamaku. Dan yang paling membuatku tak percaya ia ingin menikahiku." Jelas Miska pada kakaknya.

"Apa?? Apa aku ga salah denger? Taeyong kamu ga lagi salah makan kan?kamu ga salah memahami kan? Anak yang sedang tertidur di sofa itu anaknya!" Tegas sang kakak
"Tentu saja aku tidak salah memahami ka, yang aku sukai dan cintai itu wanita ini. Wanita yang selalu aku ingin temui, wanita yang bahkan wajahnya tak pernah bisa aku lupakan. Aku ingin menikahinya, menjadi ayah dari anak yang sedang tertidur itu. Toling izinkan aku untuk menikahinya ka!" Ucap Taeyong sambil membungkukan badannya.

Kakak Miska masih tidak percaya apa yang di dengarnya. Ia mulai menarik rambutnya, menarik nafas dalam - dalam agar tak terlihat menangis. Adiknya yang selama ini ia jaga, adiknya yang selama ini berhenti berharap tentang kebahagiaan akhirnya menemukan kebahagiaannya sendiri. Ia ingin mempercayai pria ini karena adiknya mempercayainya.

"Apa kamu yakin Taeyong?apa kamu tak akan menyesal dengan keputusanmu ini?
"Tentu saja tidak. Jika di tanya ribuan kali pun jawabanku tetap sama aku tak akan berubah fikiran."
"Tapi bagaimana dengan keluargamu? Apakah mereka tak akan menentangnya?hal ini pasti sulit mereka terima apalagi Miska memiliki anak!"
"Mereka akan menyayangi Miska dan anaknya. Kakak tenang saja serahkan semua padaku."
"Baiklah kalau begitu, kutitipkan adikku padamu adik ipar. Aku harap air mata tak pernah mengalir lagi di matanya."
"Tentu saja ka, aku akan membuatnya bahagia, hingga ia lupa pernah tersakiti."

Tanpa sadar kakaknya mulai meneteskan air mata. Rasa haru menyelimuti perasaanya. Tak ingin larut dalam tangis kakaknya mulai kembali memasak, dan menyuruh Taeyong dan Miska untuk duduk sambil menunggu hidangan matang.

Malam itu menjadi makan malam pertama Miska dan kakanya bersama Taeyong menjadi sebuah keluarga.
Ia pun mulai mengamati anak yang sedang tertidur pulas di atas sofa dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Wajahnya yang masih polos, kulitnya yang putih, bulu matanya yang panjang dan rambutnya yang hitam dan tebal. Ia seperti melihat sahabatnya Jaehyun saat kecil.
Melihat jemari tangannya yang kecil, ia tanpa sadar menggenggamnya. "Lucu sekali kamu anak kecil! Mulai sekarang aku akan menyayangimu, bukan hanya ibumu yang akan merangkulmu di dunia ini tapi mulai hari ini aku juga akan melakukannya. Semoga kita bisa menjadi ayah dan anak yang keren!" Gumannya dalam hati.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Oppa is My HusbandWhere stories live. Discover now