Melanjutkan Hidup

1 1 0
                                    

PART IV

Miska di selamatkan oleh nelayan yang baru saja pulang dari pencariannya. Ia pun di temukan tidak sadarkan diri.
Dua minggu Miska tak sadarkan diri. Keluarga Miska pun bersedih, mereka berharap akan datangnya keajaiban untuk Miska putri mereka satu - satunya, adik satu - satunya.

Ayah, ibu dan juga kakak Miska satu per satu bergiliran menjaga Miska. Mereka tanpa letih menjaga anak dan juga adik kesayangan mereka. Berharap keajaiban itu segera datang.

Dalam komanya samar -samar miska mendengar suara kakaknya.
"Adek tahu ga? Hari ini kakak dapat pesan di instagram kakak. Coba kamu denger ini "Ka maaf menggangumu, aku sudah lama tidak mendapat kabar dari Miska apa di baik - baik saja? Apa dia sudah melupakan idolanya ini"
" Adek tau kan suara itu suara siapa, itu suara idola kamu. Idola yang selama ini kamu pajang fotonya di seluruh kamar kamu. Bahkan gelangnya pun sampai saat ini kamu pakai. Ayo dek bangun! Kamu balas pesan suara itu sendiri. Kakak ga mau bales. Kakak ga tahu harus jawab apa!" Ucap sang kakak sambil menangis.

Ia menangis sambil memegangi tangan adik satu - satunya itu.
"Kakak janji sama kamu. Apapun permintaan kamu pasti kakak turuti, kamu bagun dek, kakak ga bisa lihat adik kakak terbaring seperti ini."
Kakak Miska terus menangis.

Tanpa di duga, tangan Miska merespon. Miska perlahan mulai menggerakan tangan dan juga membuka matanya.
Kakaknya yang menyadari itu tampak kaget dan berlari memanggil dokter.
"Adek kamu udah sadar? Adek tunggu kakak, kakak panggilin dokter ya."

Miska pun mulai membuka matanya yang samar - samar mulai terang.
Dokter pun mulai memeriksa Miska dan mengajukan beberapa pertanyaan padanya.
"Miska, apa kamu tahu kalau kamu saat ini ada dimana?"
"Rumah sakit."
" Siapa pria di sebelah saya yang berdiri memakai baju merah ini?"
"Kakak saya dok."
Mendengar jawaban Miska kakaknya menangis dan memeluk Miska.

"Adek jangan tinggalin kakak lagi ya! Kakak janji kakak bakal jadi kakak yang baik buat kamu. Padahal kamu bisa bicara sama kakak kalau kamu ada masalah."
Mendengar perkataan kakaknya itu Miska kembali mengingat kenangan menjijikan itu lagi.

Setelah dokter pergi dari ruangan itu, akhirnya Miska menceritakan kejadian menjijikan itu pada kakaknya. Betapa marahnya sang kakak. Ia pun menghubungi ayah dan ibunya untuk segera menemui Miska.

Kakanya memeluk Miska dengan erat.
"Adek maafin kakak ya. Kakak ga jagain kamu! Kakak bukan kakak yang baik, maafin kakak dek!" Kakanya menangis penuh dengan penyesalan.

Beberapa jam kemudian ayah dan ibu Miska pun mengetahui kejadian yang di alami oleh putri kesayangannya itu. Meraka semua pun menangis sambil memeluk Miska. Ayah, ibu dan juga kakaknya menguatkan Miska dan akan melaporkan kejadian naas itu ke pihak yang berwajib.

Sayang laporan kedua orang tua dan juga kakak Miska tak bisa di proses karena tak memiliki bukti. Ternyata keluarga dari mantan pacar Miska adalah orang penting.

Dua bulan berlalu, keluarga Miska pun menyerah dengan laporan polisi. Karena hukum di negara itu tak pernah berpihak pada mereka.

Malam itu Miska duduk di ayunan teras rumahnya. Sambil menatap gelang pemberian idolanya. Sang kakak yang melihat itu menghampiri adiknya.
"Kakak boleh duduk di sini ya?"
"Apaan sih ka, duduk aja!"
"Kalau kita ke korea gimana?Mungkin kita perlu ganti suasana. Biar ayah dan ibu yang mengurus penginapan ini, kita berdua tinggal di sana. Aku akan cari kerja di sana sedangkan kamu lanjut sekolah pascasarjana gimana?"
"Kakak bercanda? Aku lagi hamil ka, mana mungkin aku ambil s2 aku di sana?"
"Kakak ga bercanda, kakak udah cari tiket dan juga apartemen buat kita berdua, nanti di sana kakak akan biayain kamu dan juga keponakan aku itu. Kamu harus cepet lulus dan jadi dosen gimana?"

Mendengar ucapan kakaknya Miska mulai merenung. Hidup yang selama ini ia anggap sudah berkahir ternyata masih bisa ia lanjutkan.

"Miska, banyak loh ibu - ibu yang sekolah lagi pas lagi hamil. Katanya nanti anaknya jadi ikutan cerdas juga loh! Bukannya Korea adalah negara yang selama ini selalu kamu ingin datangi kan?sekarang saatnya Miska!" Ucap kakaknya yang membuyarkan lamunannya.

Ucapan kakaknya benar. Ada kenangan pahit yang ingin Miska lupakan. Mungkin dengan berpindah tempat dan suasana ia akan lebih bisa menjalani kehidupan.

Malam itu Miska pun menyetujui ajakan kakaknya untuk pindah dan tinggal ke Korea. Ide itu pun di dukung oleh keluarga Miska.

My Oppa is My HusbandWhere stories live. Discover now