Kamu Penyelamatku

7 1 0
                                    

PART I

Sore itu langit bali sedang tak baik - baik saja. Angin dan ombak seolah berkata pulanglah dan jangan menghampiri dulu.
Para nelayan yang hendak pergi mencari ikan pun berbondong - bondong meninggalkan pantai satu persatu.
Pantai pun tampak mulai sepi tak berpenghuni.

Tiba - tiba terdengar suara teriakan beberapa pria yang meminta tolong. Mereka berteriak berharap ada yang menolongnya.
Tak jauh dari bibir pantai ada sebuah penginapan, salah satu anak perempuan dari pemilik penginapan mendengar teriakan dari seorang pria asing yang tak di kenalnya, ia langsung berlari menelusuri arah suara.

Ia pun tampak bergegas berlari ke titik suara untuk menyelamatkan pria yang meminta pertolongan tersebut.
"Disini!Kami di sini!" Bahasa asing itu terdengar akrab di telingannya tapi anehnya ia mengerti dengan begitu mudah.

Pemilik suara itu tampak mengambang di lautan bersama dengan beberapa orang lainnya yang tampak terombang ambing hingga tubuh mereka lemas.
Wanita itu mulai menarik satu per satu tubuh pria itu dan mengikatkan tali pada mereka dan berusaha menarik mereka ke daratan.
Untung saja wanita itu tak sendirian, beberapa penjaga penginapan dan juga ayah dan kakak pemilik penginapan bergegas membantu anak mereka yang terlihat sedang menyelamatkan para pria tersebut.

"Ayo angkat dan bawa mereka semua satu persatu ke kamar!"ucap ayah pemilik penginapan itu.
Satu persatu pria di bawa masuk dan segera di berikan pertolongan pertama. Untungnya mereka tak mengalami cedera yang berarti, mereka hanya mengalami kedinginan karena lumayan lama terombang - ambing di lautan.

Setelah memastikan kelima pria yang di selamatkan anaknya, ayah dari perempuan itu bertanya apa yang sebenarnya  terjadi.
"Bagaimana kamu bisa tahu ada orang yang meminta tolong?bukankah tadi kamu sedang asik duduk di teras?"ucap sang ayah penasaran.
"Aku tadi sedang mematikan laptopku ayah, samar - samar aku mendengar orang berteriak meminta tolong dengan menggunakan bahasa korea. Untung saja selama ini kan aku sering menonton drama korea jadi rasanya aku mengerti kalimat itu dan bergegas berlari ke pantai." Ucap sang anak pada ayahnya.
"Ya tuhan Miska, untung saja ayah melihatmu dari lantai atas kalau tidak kamu pun akan terbawa ombak. Kamu seorang diri dan ingin menyelamatkan kelima pria itu, kamu sungguh nekat! Ayah harap kamu ga melakukan itu lagi Miska!"
Ucap sang ayah yang khawatir pada anak perempuan satu - satunya.

Saat itu sang kakak datang dan berkata "Miska, Miska!bukankah salah satunya ada pria yang ada di poster kamarmu itu?!" Ujar sang kakak dengan antusias.
Perempuan itu masih tak percaya apa yang kakaknya ucapkan. Pantas saja suara itu terdengar tidak asing.
"Benarkah ka? Kakak ga bohong? Aku tadi panik sekali dan sama sekali tidak memperhatikan wajah mereka!"Ucap Miska seolah tak percaya, pria yang ia selamatkan adalah salah satu idolanya.

Mendengar adiknya tak mempercayainya, sang kakak lalu menarik adiknya menuju kamar yang berada di ujung.
"Sini ikut dan kita buktikan, aku tak mungkin salah. Kamu memajang wajahnya di seluruh kamar, bagaimana mungkin kakak mu ini tak bisa mengenalinya!"
Ucap sang kakak sambil tertawa.

Benar saja, saat melihat pria yang berbaring di kasur itu ternyata adalah idolanya yang selama ini ia kagumi.
Miska pun memajang ekspresi yang sangat kaget sehingga sang kakak terpingkal melihat ekspresi di wajah adiknya.
"Tuhkan apa kakakmu ini bilang! Bagaimana mungkin kamu menyelamatkannya tanpa sadar kalau ternyata yang kamu selamatkan adalah idola yang selalu kamu puja selama ini! Berterimakasih pada kakakmu ini ya!" Ucap sang kakak sambil meledek adiknya.

Miska masih tak percaya, apa yang di hadapannya ini benar - benar idolanya yang selama ini ia kagumi. Ia kini berada tepat di depan matanya.
Namun kebahagiaan miska tertutup dengan kesedihan karena idolanya harus mengalami kejadian seperti itu.

Miska mulai berjalan masuk ke kamarnya. Ia mulai membuka ponselnya dan mencari berita tentang idolanya. Tapi tak ada satu pun berita kalau idolanya itu sedang berlibur. Dan tak ada berita juga ia berlibur bersama ke empat anggota lain.

Idola Miska adalah penyanyi terkenal asal korea dengan beranggotakan tujuh orang. Dan lima orang itu kini ada di penginapannya. Ia tampak senang sekaligus bingung apa yang ia harus lakukan jika bertemu dengan idolanya. Apakah akan menyapanya saja atau ia langsung memeluknya sebagai fans tapi semua fikiran liarnya ia urungkan.

Pada malam harinya ibu dan ayah miska memanggilnya untuk pergi ke ruang makan. Waktu telah menunjukan pukul delapan malam, Miska dan keluarganya selalu menyempatkan untuk makan malam sesibuk apapun mereka.

Ia pun mulai berjalan menuju ruang makan. Ia pun melewati kamar idolanya Taeyong, dengan ragu - ragu ia mengintip sejenak kedalam ruangannya. Rupanya pria itu tak ada di kamarnya. Miska bertanya -tanya apa mungkin idolanya sudah pergi. Kekecewaan mulai memenuhi hatinya, karena ia tak sempat bertegur sapa.

Siapa sangka idolanya kini tengah duduk bersama ke empat teman lainnya di ruang makan.
" Adek coba liat siapa ini?" Goda sang kaka pada adiknya.
Idola Miska dan ke empat teman lainnya pun tersenyum padanya sambil melambaikan tangan.
Miska yang tersipu malu pun bergegas untuk duduk.
"Diam ka. Tolong jangan buat aku malu!" Ucap miska pada kakanya.

Ayah dan ibu miska mulai menyuruh ke lima pria itu untuk makan. Sambil menyantap hidangan, kami pun mulai berbincang - bincang. Ayah miska bertanya sebenarnya apa yang terjadi pada mereka, di kondisi cuaca yang buruk seperti itu bisa bermain paragliding.

Salah satu anggotanya yang pintar berbahasa inggris menjelaskan, kalau mereka sama sekali tidak tahu kalau cuaca tiba - tiba berubah menjadi buruk karena sebelum terbang cuaca masih baik - baik saja. Angin lah yang membawa mereka terbang hingga ke tempat mereka jatuh. Untunglah mereka jatuh ke laut tak jauh dari daratan.

Kaka Miska pun mulai bertanya dimana mereka menginap dan bersama siapa mereka ke bali. Jhony salah satu anggota yang fasih berbahasa inggris pun menjawab kalau mereka hanya berlima saja, mereka sengaja berlibur dengan sembunyi - sembunyi supaya bisa menikmati liburan, jadi mereka tidak membawa manajer atau asisten.

Ayah Miska pun menawarkan diri untuk mereka beristirahat selama dua atau tiga hari, supaya kondisi badan mereka benar - benar pulih. Mereka pun mengiyakan dan berterima kasih atas kebaikan ayah miska.

"Maaf tapi aku ingin berterimakasih, sangat bersyukur karena nona Miska telah menyelamatkan kami semua. Jika bukan karena anda, mungkin kami tidak bisa membayangkan kondisi kami akan seperti apa." Ucap Lee kepada Miska

Miska yang sedang menyantap makanannya tersedak. Bagaimana tidak, idolanya yang selama ini ia kagumi berterimakasih padanya. Ini bagaikan mimpi. Ia menenangkan hatinya dan mulai menjawab.

"Sama - sama. Karena sebenarnya suara yang meminta tolong tampak tidak asing. Aku sangat senang karena kalian baik - baik saja." Ucap Miska menjawab dengan malu -malu.

"Ciye adek, minta tanda tangan gih sama foto kapan lagi bisa ketemu secara ekslusif kaya gini! Ayo dek jangan kasih kendor!" Goda sang kakak pada adiknya.

"Apa benar kamu fans kami?" Tanya salah satu anggota lain bernama Jaehyun
Miska pun mengangguk. Ia tak dapat menyembunyikan ekspresi bahagianya.

"Benarkah? Kalau begitu nanti kita foto bersama bagaimana?" Ucap Doyoung yang juga merupakan anggota boy grup.

Miska pun tersenyum dan mengangguk. Kakak Miska tak dapat menahan untuk menggoda miska.
"Ciye miska, jatah hoki seumur hidup sudah kamu habisin semua ya!"

Ayah dan ibu Miska pun menghentikan lelucon kakaknya dan menyuruh mereka semua melanjutkan makan malam.

Malam itu menjadi malam tak terlupakan untuk Miska. Makan di meja yang sama dengan idolanya. Bagaikan mimpi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

My Oppa is My HusbandKde žijí příběhy. Začni objevovat