Bab 8 - End

199 22 1
                                    

Mereka pun terdiam ketika Junghwan dengan santainya mendorong kata push hingga sejauh 15cm an

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka pun terdiam ketika Junghwan dengan santainya mendorong kata push hingga sejauh 15cm an. Terdengar bunyi seperti kunci yang berhasil dibuka. Pintu tebal itu pun turun ke bawah dan menampilkan lorong dengan jarak sekitar 4 meteran dari jarak mereka berdiri dengan sebuah cahaya terang dari ujungnya.

"Itu maknanya kita harus bersama. Jika kita tidak cepat dan Junghwan terus-terusan mati, kita tidak akan pernah keluar dari lingkaran waktu ini!" kata Asahi, kemudian ia tersenyum singkat ke arah Junghwan.

"Ayo! Keluar! Dinding-dinding ini semakin menyempit!" kata Mashiho.

Mereka pun berlari keluar, meskipun harus menunduk karena lorong semakin menyempit.

Asahi berhasil keluar terlebih dahulu. Kemudian disusul yang lainnya.

"Akhirnya kita bisa keluar!" Doyoung menghembuskan nafasnya panjang.

"Tunggu sebentar! Ada yang kurang." Yedam pun menoleh kembali ke arah lorong. Dan benar saja, ada Jeongwoo yang masih tertinggal di belakang. Ia sempat terjatuh di pertengahan lorong tadi.

"Jeongwoo! Cepat!" teriak Yedam.

Jeongwoo di dalam sana semakin merunduk karena lorong yang semakin mengecil. Hingga ia sampai merangkak di lantai.

Ia mempercepat lajunya saat ia merasakan tubuhnya di tekan oleh dinding-dinding ini dari segala arah.

"Jeongwoo cepat, Jeongwoo!!" Teman-temannya juga ikut berteriak. Jihoon mengulurkan tangannya untuk menarik Jeongwoo.

"Gue ga boleh mati!!"

BRUK!!!

"AAAAAKKKK!!"

Jeongwoo berteriak kencang ketika kakinya sudah hampir remuk di dalam sana. Ada luka di bagian punggung kakinya karena bergesekan dengan dinding-dinding yang menyempit itu.

"Lo gak apa-apa, Woo?" tanya Yoshi dan Jeongwoo mengangguk.

"Luka dikit ga ngaruh!" Kata Jeongwoo sembari mengangkat kaki kanannya yang terdapat sedikit luka itu.

Mereka pun tertawa, kini mereka sudah keluar dari lingkaran waktu dengan selamat.

"Kita selamat, tapi bagaimana dengan para penonton bioskop yang sudah mati di dalam sana?" Tanya Jeongwoo masih memegangi kakinya yang sakit.

"Kita ada di luar bioskop, ayo kita pulang sebelum sesuatu hal lain terjadi pada kita!" Kata Asahi. Mereka pun berjalan menjauh dari tempat bioskop dan segera pulang ke rumah mereka masing-masing.

Mereka pun berpencar dan pulang kerumah mereka masing-masing. Asahi, Jihoon dan Doyoung berjalan beriringan, rumah Asahi berdekatan dengan Jihoon, namun arah rumah Doyoung sedikit berbeda dengan mereka. Rumah Doyoung berada di gang ke 2, sedangkan keduanya berada di gang 4.

"Nasib semua pengunjung di bioskop bagaimana?" tanya Jihoon tiba-tiba.

"Gue baru sadar, bioskop ini telah berhenti beroperasi 3 Minggu yang lalu karena sepi pengunjung. Bioskop yang lebih besar dan lebih modern membuat para pengunjung berpindah haluan," jawab Asahi membuat Jihoon juga tersadar dengan kejanggalan ini. Pantas saja pengunjung bioskop tadi hanya mereka berdua belas dan para penonton film tadi.

"Eh iya juga ya, hmm kenapa gue baru sadar," kata Jihoon sembari mengacak-acak rambutnya.

"Lah iya juga ya, gue baru sadar. Eh btw gue juga baru sadar luka di kaki lo, sama memar di jidat yang ketutup poni lo itu." Doyoung pun menyadari beberapa luka di tubuh Asahi.

"Bukan karena hal yang terjadi di dalam bioskop tadi kan?" tanya Doyoung kemudian.

"Oh, bukan. Gue lupa ngasih tau ke yang lain kalau beberapa hari lalu, gue kecelakaan," jawab Asahi sambil tersenyum singkat.

"Lho? Kok ga bilang?" tanya Doyoung kembali, raut wajahnya nampak terkejut.

"Halah, cuman kecelakaan kecil doang. Luka nya juga kecil, jadi kita ga ngasih tau kalian kalau Asahi kecelakaan," jawab Jihoon dengan enteng.

"Lho? Jihoon tau?" tanya Doyoung lagi.

"Iya. Pas kecelakaan gue lihat sendiri Asahi ketabrak," jawab Jihoon masih dengan nadanya yang santai.

"Anjir, bisa-bisanya. Eh yaudah, gue pulang dulu. Kalian hati-hati ya."

Doyoung pun berbelok kearah gang rumahnya, tak sangka, mereka bercakap-cakap sambil berjalan dan tak terasa sudah hampir sampai rumah.

"Okay, Doy. Hati-hati juga."

Doyoung pun memisahkan diri kedua temannya.

Kini tinggal Asahi dan Jihoon yang harus berjalan sedikit jauh untuk menuju rumah mereka.

"Gue sedikit trauma atas kejadian di bioskop tadi, As."

Asahi pun menoleh kearah Jihoon yang terlihat muram di sampingnya. Asahi bukan hanya trauma untuk pertama kalinya, ini yang kedua kali untuknya. Tapi dia bersyukur, tidak ada lagi yang tiada untuk mengakhiri lingkaran waktu ini.

"Udah, tenang aja. Lingkaran waktu ini sudah berakhir, jadi kita ga usah khawatir lagi." Asahi mencoba menenangkan Jihoon agar dia tidak terlalu memikirkan kejadian mengerikan yang mereka alami beberapa waktu lalu.

Jihoon pun menganggukkan kepalanya. Mereka saat ini bisa menghela nafas lega. Semua kejadian ini sudah selesai, lingkaran waktu ini juga sudah berlalu.

Mungkin.

Udah end?? Hmm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udah end?? Hmm

BIOSKOP~Treasure✓Where stories live. Discover now