SWITCH • 1

8.7K 629 98
                                    

"Eomma.. sepertinya kita membutuhkan koper yang lebih besar." Kim Lisa, gadis berusia dua puluh satu tahun itu duduk bersila di hadapan ibunya, ada koper berwarna kuning muda yang terbuka di tengah-tengah mereka, ibunya kini juga tengah melipat baju-baju miliknya untuk dimasukkan ke dalam koper.

"Tidak, ini sudah cukup untuk menampung baju-bajumu selama satu bulan." Lisa memajukan bibir bawahnya lengkap dengan wajahnya yang menunjukkan raut wajah sendu, membuat ibunya menghentikan gerakan tangannya kala tangan Lisa menyentuh lengan ibu kandungnya.

"Eomma..." rengekan bayi besar itu terdengar, wanita yang berusia empat puluh delapan tahun itu berdecak kemudian menyingkirkan tangan putri semata wayangnya.

"Kenapa Eomma dan Appa sangat tega dengan aku? Lisa tidak bisa sendiri Eomma.." ucap Lisa lagi, dia tidak menyangka jika hari ini adalah malam terakhirnya tidur di kamarnya yang sangat besar dan nyaman ini.

"Hentikan nada memelas mu, putri Eomma. Dengar, kau pasti bisa melakukannya, Eomma yakin itu, lagipula akan ada kedua sahabatmu yang tinggal bersamamu nantinya, kau tidak akan terlalu kesepian." Ibunya memberi pengertian, tapi Lisa tidak bisa menahan rasa sedih di dalam hatinya.

"Tapi satu bulan ini, kita tidak akan bertemu, Eomma tahu jika aku tidak bisa berjauhan dari Appa dan Eomma." Ucap Lisa lagi dengan nada bicaranya yang semakin manja.

"Bagaimana lagi? Ini juga perintah dari Appa, kau tidak akan bisa lulus dari universitas jika tidak mau mengikuti program yang Appa berikan, lagipula menurut Eomma program ini sangat cocok untukmu Lisa, selama ini kau terlalu dimanjakan sampai tidak bisa hidup mandiri, sudah waktunya kau menjadi mandiri dan tidak selalu mengandalkan orang tuamu." Balasan itu membuat Lisa menghela nafas panjang, rasanya dadanya sangat sesak seperti ada beban begitu besar di dalam hatinya.

"Eomma dan Appa.. tidak menyayangi Lisa lagi?" Wanita berambut pendek itu memutar bola matanya kesal, dia tidak menghiraukan ucapan anak gadisnya dan memilih untuk kembali melipat baju-baju yang akan Lisa bawa besok.

"Jawab, Eomma..." gadis manja itu sedikit menggoyangkan lengan ibunya, "justru karena kami menyayangimu, kami melakukan ini, Lisa. Anggap saja satu bulan ini menjadi pelatihan untukmu agar kau bisa berdiri di kakimu sendiri, tidak selamanya kau bisa mengandalkan orang tuamu untuk mengurus semuanya, Eomma dan Appa ingin memberikan pengalaman baru untukmu, awalnya memang berat, kau perlu beradaptasi dengan semuanya namun Eomma yakin, nanti kau akan menikmati semua prosesnya."

"Eomma, aku tahu Eomma dan Appa ingin aku menjadi mandiri, tapi tidak dengan mengirim ku ke desa, aku tidak pernah tinggal di tempat seperti itu, Eomma. Menurutku, itu terlalu berlebihan." Lisa kembali protes, dia tahu, di universitas, banyak teman-temannya yang juga mengambil program ini sebagai syarat kelulusan, tapi ada banyak program lain yang bisa dia ambil, lebih baik Lisa mengambil magang, proyek kemanusiaan atau yang lainnya dibandingkan harus tinggal di desa selama satu bulan.

Terlebih, dia adalah cucu pemilik universitas, seharusnya dia mendapatkan hak ataupun privilege lebih, tapi kenapa dia yang dipaksa mengikuti program yang tidak dia inginkan?

"Tidak berlebihan, Lisa. Kau akan menyukainya, percaya dengan Eomma, kedua temanmu, Jisoo dan Rosie juga sangat bersemangat untuk besok, hanya kau yang terus menekuk wajahmu seperti ini." Eomma Kim mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi kanan putrinya.

"Eomma, tapi Eomma tahu Lisa tidak bisa mengerjakan apapun." Terlahir di tengah-tengah keluarga yang berada, Lisa mendapatkan banyak fasilitas sedari kecil, apalagi dia adalah anak tunggal, wajar jika dia memang sedikit manja bukan?

SWITCH - JENLISA [G×G]Where stories live. Discover now