Seorang pria dewasa yang begitu tampan namun juga memiliki wajah yang manis secara bersamaan. Wajah pria itu sama sekali tidak menampakkan senyum saat berjalan, namun saat ada orang yang menyapanya dia langsung memberikan senyuman yang begitu menawan bak malaikat.
Pria itu masuk ke dalam ruangannya dan duduk di kursi sambil membuka jas putih kebesarannya. Terlihat raut wajah lelah dari pria itu yang saat ini sedang memijit pangkal hidungnya.
"Bedah sama bunuh emang beda tipis ya? Kenapa coba gue segitu niatnya pengen jadi Dokter Bedah?" monolog pria itu sambil menggelengkan kepalanya.
Pria dewasa itu adalah Nathaniel Jaemin Agnibrata, yang kini telah berprofesi sebagai Dokter Bedah di Negara Rusia. Telah cukup lama beliau ini menetap di Negara yang dijuluki sebagai Negara Beruang Merah, kini beliau telah berhasil menggapai cita-citanya, walau harus melalui berbagai lika-liku kehidupan tanpa anak-anak beliau di sisi:(
"Ngelawak," gumam Jaemin tiba-tiba.
Dia bersandar di kursi miliknya sembari melihat berbagai bingkai foto. Ada foto keluarga miliknya yang sedang bermain di pantai yang posisinya Goongmin mencium pipi Yoona, dan Jisung memeluk lehernya sambil tersenyum lebar. Sedangkan dia sendiri melambai ke kamera dengan senyum manis.
Dia pun beralih pada bingkai disebelahnya ada foto masa kecilnya dengan Haechan panik dan menenangkan Jaemin yang menangis saat jaman bocah SD nya. Lalu beralih lagi ke sebelahnya, foto 7 tahun yang lalu, yang mereka ambil saat malam hari, hasilnya bagus karena kualitas kameranya.
Di tengah ada Jaemin dan Hyunjin Eric di sampingnya memeluk Jaemin dengan posesif, lalu Sunwoo yang menarik rambut Hyunjin dan Eric karena dia gak kebagian tempat buat dekat Jaemin, dan Jeno yang panik karena rambut Eric dijambak, lalu Jaemin yang memarahi mereka semua.
"Kapan ya bisa pulang?" Jaemin menatap semua foto itu dengan sendu.
"Kangen masakan bunda, kangen manjain Jie, ayah udah sering ketemu. Ga kangen, kangen geludnya aja," Jaemin tersenyum sendu.
"Kangen mereka juga, Eric pasti udah jadi Dokter Forensik ya? Dia masih demen emosi ga si? Gimana sama Jeno? Apa dia masih bucin Eric? Sunwoo... ah gue bisa ketemu dia kalau gue ga sibuk bisa ke Griffin. Tapi Hyunjin..." Jaemin menghela nafasnya.
"Kenapa dia ga ada kabar...?" Jaemin menatap foto Haechan sambil memanyunkan bibirnya.
"Dia juga jarang ke mimpi gue lagi. Ga kangen apa sama adek sendiri, ngambek gue," celetuk Jaemin.
Dia menopang dagunya memperhatikan pemandangan kota dilengkapi suasana sore hari yang begitu cerah.
"Pulang ga ya? Ajak Sunwoo deh," Jaemin mengambil ponsel pintarnya dan mencari nomor kawannya yang satu itu.
Jaemin menunggu lawan bicaranya mengangkat panggilan, dan tanpa menunggu waktu lama, panggilan pun di mulai. Jaemin menjawab salam dari Sunwoo lalu mereka langsung menuju topik.
"Pulang Nu?" Jaemin menunggu respon dari Sunwoo hingga senyumnya pun mengembang.
"Lo mau ke sini?" Jaemin mengangguk meskipun tidak dapat dilihat Sunwoo.
"Oke, gue langsung pesen 2 tiket," Jaemin hendak memutuskan panggilan, tapi panggilan dari Sunwoo menghentikan tindakannya.
Perkataan Sunwoo dari sana membuat Jaemin diam seribu bahasa, suaranya langsung berubah.
"Gue coba nanti."
Panggilan pun berakhir dengan Jaemin yang memutuskan sebelah pihak. Jaemin menghela nafas pelan, dia menatap touchscreen ponselnya sebentar. Jarinya bergerak scroll untuk mencari sesuatu.
ESTÁS LEYENDO
New Universe : Transmigration
FanfictionSequel Book Saranjana "Ini akhirnya? Serius mati cuma gara-gara ke tabrak delman? Yaudah lah, semoga ketemu Haechan. Maaf Bunda, Ayah, Jisung, abang nyusul Haechan." "Kalo mati bakal ketemu Yeji sama mama gapapa di gue, asal gak kepleset ke neraka a...
