2. Mate, Really?

140 10 0
                                    

Saat ini dirinya tengah meminum champagne. Oh no! Apabila kalian membayangkan ini champagne sungguhan? Kalian salah besar! Di hadapannya memang ada satu botol champagne, dan di tangannya ada segelas champagne. Namun champagne yang sedang ia pegang saat ini tuh bukan champagne sungguhan! Melainkan darah yang di taruh di dalam botol champagne atau botol minuman keras lainnya.

Ia sendiri tidak tau darah apa yang ia minum. Entah itu darah manusia hidup, darah dari rumah sakit, atau darah hewan. Pasalnya di dalam kastil ini sudah tersedia semua yang di butuhkan. Ia tinggal meminta, dan para pelayan yang ada disini pun akan langsung membawakan apa yang di inginkannya.

"Bulannya sangat bagus sekali." Gumamnya, yang saat ini netranya masih setia menatap bulan purnama yang perlahan menimbulkan jati dirinya. Yup, saat ini dirinya tengah santai melihat bulan, seraya menunggu suaminya menyelesaikan mandinya.

*krak* suara patahan yang berasal dari tubuhnya, membuat dirinya langaung meringis kesakitan.

*krak* suara patahan kedua, yang sukses membuat dirinya langsung memecahkan gelas yang ada di tangannya. "Aw!" Ringisan yang ia keluarkan lagi. Bahkan saat ini dirinya sudah mengeluarkan air matanya, karena tidak sanggup menahan rasa tulangnya yang sedang patah.

Sungguh, tulangnya berasa sedang di patahkan. Bukan hanya satu tulang! Melainkan semua tulang yang ada di dalam tubuhnya berasa sedang di patahkan.

Dan Mark yang mendengar suara pecahan gelas, ia pun langsung keluar dari kamar mandinya."Sayang, kamu gapapa?" Pertanyaan penuh kecemasan yang langsung ia berikan
Terlebih ketika netranya ini melihat istrinya yang tengah meringis kesakitan, serta tubuhnya yang terus bergeliat, dan juga air matanya yang terus mengalir dikedua netra cantiknya.

Ia juga langsung melebarkan matanya ketika melihat istrinya meringis kesakitan. Ia langsung menghampiri sang istri yang tengah kesakitan. "Sayang, kau kenapa? Apa yang terjadi dengan dirimu?" Pertanyaan penuh kepanikan yang langsung ia berikan. Pikirannya juga sudah berkelana sangat jauh, ketika melihat istrinya saat ini.

Tapi untung saja ia langsung segera mengesampingkan pikiran negative yang terus tertanam di pikirannya saat ini! Istrinya tidak mungkin menjadi seperti apa yang ia bayangkan saat ini!

Dan ia yang ditanya pun langsumh menggelengkan kepalanya. "Sayang, sakit!" Rintihan yang langsung ia keluarkan. Bahkan saat ini kakinya mulai tergeletak di atas lantai. Bukan hanya kaki, tangannya juga mulai mencengkram lantai kamar mereka.

Dan otomatis ia langsung menjauh ketika melihat istrinya mengalami perubahan. "Sayang, kau--" ia tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi, begitu netranya melihat istrinya yang perlahan mulai berubah.

Berubah menjadi sosok yang sangat ia hindari. Sosok yang sangat-sangat bertentangan dengan kaumnya. Sosok yang sangat di haramkan untuk berada di dalam kastil ini. Serta sosok yang harus di musnakan di muka bumi ini, apabila dia atau bangsa lainnya melihat sosok ini.

Serigala Putih bermata biru, sosok yang telah sukses merenggut jati diri istrinya. Perlahan serigala itu mulai mendekati dirinya, dan menyerang dirinya. Dan tentu saja ia langsung menghindar. Bukan hanya menghindar saja, ia juga langsung menangkis segala serangan istrinya. Ingat! Hanya menghindar dan menangkis, tidak untuk membalas serangan yang istrinya berikan!

Mana tega dirinya ini membalas atau hanya sekedar memukul istrinya. Dia sangat mencintai dan menyayangi istrinya, dan tidak akan pernah melakukan kekerasan kepada sang istri.

*teng teng teng* suara lonceng yang berbunyi, membuat serigala putih yang ingin mencakar dirinya pun langsung menghentikan niatnya. Sementara dirinya langsung menggelengkan kepalanya panik. Gawat! Suara lonceng ini menandakan bahwa sang penjaga kastil mencium bau serigala.

Ia langsung bergegas keluar kastil untuk menahan para penjaga agar tidak masuk ke dalam kamarnya. Bisa bahaya kalau sang penjaga masuk ke dalam kamarnya, dan menemukan istrinya di dalam! Bisa habis di bunuh istrinya!

Dirimya tidak bisa membayangkan atau melihat secara langsung istrinya di bunuh di hadapannya! Ia tidak bisa hidup tanpa sang istri yang berada disisinya! Jadi, dengan segala usaha, ia mencoba agar sang penjaga tidak masuk ke dalam kamarnya.

Sang penjaga kastil memang mempunyai indra penciuman yang sangat kuat. Apalagi mengenai sosok serigala. Mereka akan langsung mengeksekui tempat yang telah tertangkap indra penciumannya.

"Kalian sedang apa?" Pertanyaan yang langsung ia berikan kepada penjaga yang sedang menelusuri lorong.

Sang penjaga yang mendengar dan melihat keberadaannya pun langsung memberikan hormat kepada dirinya, begitu melihat dia keluar dari kamarnya. "Maaf Tuan, tapi kami baru saja mencium bau serigala di sekitar sini." Seru sang penjaga.

"Ah benarkah? Kenapa aku tidak menciumnya sama sekali? Apakah serigala itu jauh? Mengapa hanya kalian yang dapat mencium baunya?" Sahutan yang langsung ia berikan kepada penjaga dengan tatapan bingungnya.

Sang penjaga langsung berlari untuk menangkap serigala itu sebelum serigala itu hilang dari jangkauannya. Siapa tau mereka dapat informasi mengenai peperang minggu depan. Sementara dirinya langsung bernafas lega, begitu sang penjaga melewati pintunya. Ia langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya, untuk melihat dan memastikan istrinya kembali.

"Shit!" Rutukan kesal yang langsung ia berikan. Karena begitu dirinya masuk, ia tidak melihat keberadaan serigala putih tadi!

Istrinya telah menghilang! Ia tidak bisa membiarkan istrinya sendirian di luar sana! Istrinya ini bisa mati kalau bangsa vampir menemukan dirinya. Jadi, ia memutuskan untuk mencari istrinya. Ia langsung melompati jendela kamarnya yang sudah hancur. Ia yakin, serigala putih itu yang menghancurkan jendela karena serigala itu memaksa keluar.

Begitu dirinya di pertengahan hutan, ia dapat mendengar beberapa suara lolongan serigala. Otomatis ia langsung mengangkat kepalanya untuk melihat bulan. "Damn it! Bulan purnama! Bulan di mana seluruh bangsa serigala mendapatkan kekuatan full dari energinya." Seruan yang langsung ia berikan.

Ia juga langsung mengurungkan niatnya dalam mencari istrinya. Ia langsung kembali ke kastilnya. Bukan, bukan karena ia tidak sayang dengan istrinya. Malam ini bukan malam yang pas untuk mencari sang istri. Pasalnya, bukan hanya kekuatan bangsa serigala yang sedang full di malam bulan purnama. Melainkan gigitan serigala pada bulan purnama itu sangatlah kuat, dan juga berbahaya. Bangsa vampir pasti akan langsung mati pada gigitan pertama. Jadi, ia tidak mau memaksakan diri dan membuat dirinya mati sia-sia.

Sedangkan di lain sisi, saat ini Renjun tengah menghajar dua penjaga yang sedang mengejarnya sampai ke pelosok hutan. Entah, ia juga tidak tau kenapa dirinya ini tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri begitu ia berubah menjadi sosok serigala. Seperti ada yang mengambil alih seluruh dirinya yang ada di dalam tubuhnya.

"Siapa kamu?" Pertanyaan yang langsung ia berikan kepada serigala yang telah mengambil alih dirinya.

"Namaku Lily." Jawaban yang diberikan oleh serigala putih yang sedang mengambil alih tubuhnya.

Dan tentu saja dirinya terkejut ketika serigala itu menjawab pertanyaan yang ia berikan. Bagaimana bisa serigala ini menjawab pertanyaan yang ia berikan tadi?

"Lily, kita mau ke mana? Kau ingin membawaku ke mana?" Tanyanya lagi yang saat ini benar-benar sedang di landa kebingungan. Sebenarnya, Lily ini mau membawa dirinya ke mana?

"Wangi apa ini, Lily?" Tanyanya lagi, ketika indra penciumannya mencium wangi musk bercampur dengan mint masuk ke dalam indra penciumannya.

"Mate." Gumam Lily, yang semakin berlari ke arah sumber wangi itu.

Dan ia langsung membelalakkan matanya panik, begitu ia mendengar ucapan Lily. "Apa maksud kamu? Aku sudah mempunyai suami, Lily!" Teriakan yang langsung ia berikan, guna memperingati serigalanya ini.

Ia itu memang bangsa vampir. Tapi dia sudah mencari tau tentang bangsa serigala, walaupun hanya sedikit. Ia tau apa arti mate itu. Ikatan sakral antara bangsa serigala yang telah di tentukan oleh moon goddes. Bangsa serigala di larang menolak takdir yang telah di tentukan.

Resiko yang akan di hadapi bangsa serigala apabila melanggar takdir dan ikatan sakral itu? Sama saja mereka berjalan menuju kematian, atau tubuh mereka akan merasakan sakit yang luar biasa. Serigala tidak bisa hidup tanpa mate.

MOONLIGHT - HYUCKREN + MARKWhere stories live. Discover now