9. How Are You?

75 3 0
                                    

"Mark!" Seruan yang langsung ia berikan. Bahkan saat ini dirinya sudah berhambur memeluk suaminya, begitu ia melihat suaminya.

Dan sang empug yang mendapatkan serangan itu pun langsung memeluk istrinya juga. Melepaskan rasa rindunya karena berpisah selama beberapa hari belakangan ini.

"Bagaimana keadaan kamu dan anak kita? Kau baik-baik saja kan setelah terakhir kita bertemu? Kau tidak mendapatkan serangan dari serigala lainnya kan?" Pertanyaan yang langsung ia berikan, yang saat ini masih setia menatap suaminya dengan tatapan khawatir. "Dan bagaimana keadaan anak kita? Apakah si bungsu menanyakan aku? Dia tidak curiga, kan?" Sambungnya.

Dan ia yang melihat istrinya cemas pun langsung memegang kedua bahu milik istrinya. Di tatapnya istrinya dengan tatapan lembut. "Renjun Lee, look at me." Titahnya seraya memegang wajah istrinya, agar istrinya ini bisa menatap dirinya. "Tarik nafas, lalu buang. Lakukan berulang kali sampai kau merasa lebih baik." Titahnya lagi, supaya istrinya bisa lebih tenang dari sebelumnya.

Dan sepertinya dirinya terperangah karena tatapan suaminya. Dan ia pun hanya bisa mengikuti perintah yang suaminya berikan. "Sudah lebih baik?" Pertanyaan yang langsung suaminya berilan, ketika dia melihat deru nafas miliknya yang sudah stabil dari sebelumnya.

Dan ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, dan sukses membuat senyuman langsung terpatri di wajah suaminya. Dirinya yang saat ini terlihat seperti anak kecil yang sangat polos, begitu ia menganggukkan kepalanya dengan tatapan mata rubahnya.

"Pertama, seharusnya aku yang menanyakan kabar kamu. Apakah kau baik-baik saja di sana? Kau tidak terluka, kan? Mereka memperlakukan dirimu dengan baik?" Pertanyaan yang langsung ia berikan dengan nada lembutnya.

Dan ia yang ditanya pun langsung menganggukkan kepalanya lagi. "Aku baik-baik saja, dan tidak ada luka sedikit pun. Mereka tidak akan mencelakai diriku, karena aku di jaga oleh Alpha di sana." Serunya, yang sukses membuat suaminya bernafas lega.

"Syukurlah kalau begitu. Aku senang mendengar kabar kamu yang baik-baik saja." Sahutnya. "Dan sekarang aku akan menjawab pertanyaan kamu. Pertama, aku baik-baik saja. Tidak ada serigala yang mencelakai diriku sewaktu kembali ke Castil. Kedua, anak kita sering menanyakan dirimu. Namun aku sukses memberikan berbagai alasan agar dia tidak mencurigai dirimu. Aku berkata bahwa dirimu tengah berkunjung ke utara sana, tempat kerajaan kakaknya berada. Ketiga anak kita baik-baik saja, sayang." Sambungnya, supaya istrinya berhenti khawatir mengenai dirinya dan juga anak mereka.

Dan ia langsung bisa bernafas lega, setelah dirinya mendengar jawaban yang suaminya berikan. Ia sangat bersyukur kalau semua keluarganya baik-baik saja. Mereka akhirnya mulai berbagi cerita satu sama lain malam itu. Berbagi cerita serta keluh kesah untuk melepaskan rasa rindu mereka.

Bukan hanya berbagi cerita. Mereka juga melepas kerinduan serta kehangatan masing-masing. Sang suami yang mulai lebih dulu mencium istrinya dengan sangat lembut namun menuntut. Serta sang istri yang hanya bisa terlena dan membalas kecil ciuman yang ia berikan.

Malam yang mereka lalui benar-benar panas. Bahkan cuaca dingin seperti ini tidak lagi terasa bagi mereka. Hanya ada kehangatan di antara mereka berdua malam ini, di saksikan oleh rerumputan serta rembulan yang menyaksikan mereka berbagi kehangatan satu sama lain.
---

Jika di sana mereka berdua ini sedang berbagi kehangatan, berbeda dengan Haechan saat ini yang tengah panik. Bagaimana dia tidak panik, kalau saat ini ia melihat bahwa mate-nya tidak ada di dalam ruangannya.

Ia pun langsung memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk mencari keberadaan sang mate. Ia menyuruh mereka untuk membawa kembali ke sini dengan keadaan utuh tanpa luka sedikit pun. Ia tidak bisa membiarkan mate-nya bersama bangsa vampir.

Wanita itu bisa habis kalau misalkan bangsa vampir melihat tattoo itu dan tau mengenai tattoo di lengannya. Apalagi kalau sampai suaminya, yang merupakan sang raja vampir itu melihat tattoo yang ada di lengan atas kanannya. Wanita itu bisa langsung habis di tangan suaminya. Karena suaminya pasti tau tattoo itu tattoo apa. Karena dia-lah yang membunuh keturunan murni bangsa serigala.

Bukan hanya takut wanitanya kenapa-napa, karena wanitanya itu inti dari seluruh bangsa serigala. Tapi ia juga takut karena dia adalah mate-nya. Dirinya sudah menandai dia sebagai mate-nya. Jadi, sebagai pasangannya, ia tidak mau pasangannya sampai kenapa-napa.

Dan ia yang sudah tidak tahan menunggu pun akhirnya ia memutuskan untuk mencari keberadaan pasangannya secara sendirian. Ia yang mulai menelusuri hutan, mencari pasangannya yang tak kunjung datang. Memanggil pasangannya melalui lolongan serigalanya, melalui mindlink, mencium jejak pasangannya. Tapi ia tidak dapat menemukan jejak pasangannya.

Sampai pada akhirnya ia melihat sebuah castil mewah. Apakah pasangannya sudah berada di dalam castil? Apakah pasangannya itu baik-baik saja? Apakah pria yang notabennya suaminya sudah melihat tattoo itu, makanya dia menyergap pasangannya?

Pasangannya di sergap? Berati dia harus mempercepat peperangan kalau pasangannya itu di sergap. Kalau dia tidak cepat, nyawa pasangannya bisa terancam.

*grap* dirinya langsung tersentak kaget dan ingin melawan seseorang yang tiba-tiba menariknya. Namun ia urungkan begitu melihat orang yang ada di hadapannya. "Ssttt." Seruan yang langsung diberikan oleh salah satu anggota pack-nya, yang langsung memperingati dirinya. Ia juga langsung dapat merasakan bahwa ada yang sedang mengintai dirinya.

"Sedang apa kau di sini? Bangsa vampir sudah mencium bau milikmu." Bisikan yang dia berikan, seraya menatap sekitar. Dengan perlahan, dia pun membawa dirinya pergi secara perlahan. Menelusuri hutan, serta menghindari kejaran para Vampir yang terus mencari keberadaannya, menuju kawasan yang lebih aman, kawasan miliknya.

"Kau sedang apa?! Kau mencari mati?! Untuk apa kau ke sana?!" Sentakan yang diberikan oleh temannya, begitu mereka sudah berada di kawasan mereka.

Dan ia langsung meringis mendengar ocehan temannya ini yang sangat berisik. Temannya ini seorang Alpha, tapi cerewetnya seperti Omega. "Aku tidak mencari mati! Aku sedang mencari keberadaan mate aku, pasanganku!" Ujarnya, menjawab pertanyaan temannya.

"Bukankah sudah aku katakan kepada dirimu untuk tetap diam di dalam bunker. Kenapa kau malah keluar?! Keberadaan kamu itu sangat penting untuk bangsa kami, Chan! Kau ini Elder!" Peringatan yang temannya berikan lagi kepada dirinya, akan jati diri temannya ini.

"Ya ya ya! Aku tau kok!" Seruan yang langsung ia berikan, yang tidak mau memperpanjang masalah ini. Ia langsung masuk ke dalam bunker, meninggalkan temannya sendiri.

Dan temannya yang melihat itu pun tidak tinggal diam. Dia juga langsung mengikuti dirinya yang lebih dulu masuk ke dalam.

"Bagaimana mengenai pasanganku? Apakah kalian berhasil menemukan keberadaannya, atau kalian sudah mencium jejak dia?" Pertanyaan yang langsung ia berikan seraya membalikkan tubuhnya, menatap temannya yang baru saja masuk ke dalam bunker.

"Kami sudah mencari di seluruh kawasan ini. Namun kami tidak bisa mencium jejak dia. Sepertinya benar kata kamu tadi, kalau dia sudah memasuki kawasan bangsa Vampir." Jawaban yang diberikan oleh temannya ini sukses membuat dirinya langsung menggeram kesal. Kenapa pasangannya ini sangat susah sekali di beri taunya?! Padahal semua yang ia lakukan ini demi keselamatan dia!

"Kita harus mempercepat peperangan ini. Kalian harus mengubah para manusia agar bisa bergabung dengan bangsa ini. Latih mereka!" Titahnya. Ia tidak bisa membiarkan pasangannya ini terlalu lama di kawasan bangsa vampir.
***

Sedangkan di lain sisi, saat ini Renjun sudah mengeluarkan teriakan penuh amarahnya. "Mark! Apa yang sedang kau lalukan?!" Teriakan penug amarah yang langsung ia berikan kepada suaminyam

MOONLIGHT - HYUCKREN + MARKWhere stories live. Discover now