H-18: Pilih yang mana?

436 31 3
                                    

Setelah bermanis-manis di part sebelumnya, mulai part ini bakal menegangkan lagi😈

_________________________________________

Beauty's just a state of mind
You don't even have to try
Don't let them tell you otherwise
You're beautiful, I’ll tell you why
I love the way that you're designed
Love thе way we intertwine
Still don't need a rеason why
You're beautiful and now you're mine

-The Rose, You're beautiful-

BABAS POV

Jeremy Askara

Dia siapa?

Wajahnya sangat mirip dengan mantan pacar Ririn. Namun, rasanya tidak mungkin. Mantan Ririn yang itu sudah meninggal. Orang meninggal tidak akan bisa bangkit lagi.

Jadi siapa?

Aku telah mencari tau latar belakangnya, tapi Jemy terlalu misterius. Selain riwayat pendidikan dan pekerjaan, aku tidak menemukan apapun.

Orangtua? Keluarga? Teman? Dia tidak punya. Satu-satunya catatan yang aku dapatkan, dia berasal dari panti asuhan dan diadopsi saat umurnya sepuluh tahun. Orangtua angkatnya sudah meninggal dan dia tidak memiliki saudara.

Bagaimana bisa? Dia seperti menutupi latar belakangnya. Aku yakin dia mempunyai seseorang yang kuat yang mampu melakukan itu semua. Dia bukan orang sembarangan.

Aku harus berhati-hati dengan orang seperti ini. Mereka tidak tertebak. Terlihat baik, tapi juga terasa jahat.

Aku dan Jemy sedang duduk berhadapan di ruang tamu rumah Ririn. Di hadapanku tersaji secangkir kopi, sedangkan dia hanya meminta air putih.

Aku melirik jam di pergelangan tanganku, lalu memperbaiki dasi yang mulai terasa mencekik. "Langsung aja, kita nggak perlu basa-basi..."

Jemy tersenyum tipis, "Silahkan, ada yang mau ditanyakan?"

Aku menatapnya tajam, "Who are you?"

Dia mengangkat sebelah alisnya, "Maksud anda? Bukannya saya udah memberikan kartu nama saya? Jeremy Askara..."

Aku memotong ucapannya dengan cepat, "Bukan nama anda. Tapi tentang diri anda yang sebenarnya,"

Jemy tertawa, "Kenapa harus tanya saya? Anda pasti dengan mudah bisa mencari tau latar belakang saya, anda seorang Hanggoro kan?" tantangnya santai.

Aku menggertakkan gigi menahan kesal, dia meremehkanku. "Muka anda mirip dengan seseorang yang saya kenal. Tapi sayangnya, jika anda benar mempunyai hubungan dengan orang itu, saya harus menyingkirkan anda." ucapku setenang mungkin.

Jemy tertawa keras seperti orang gila, "Anda terlalu berterus terang, Bapak Hanggoro."

Aku meminum kopiku sedikit sambil meneliti reaksinya. Ada tatapan kesal, kecewa, dan sedikit ketakutan di wajah Jemy. Dia ini siapa?

"Sebenarnya anda tidak terlalu penting untuk dicari tau, tapi anda selalu menempel pada tunangan saya. Saya harus memastikan terlebih dulu, sebenarnya anda itu orang yang seperti apa." ucapku sambil menyandarkan tubuh.

Jemy tersenyum, "Anda mau menggantikan peran kakeknya Ririn? Menyeleksi semua orang yang mendekati Ririn?"

Aku terkejut, "Anda kenal kakeknya Ririn?"

Jemy mengangkat bahunya acuh, "Siapa yang nggak kenal beliau? Semua orang tau dia,"

Aku mengepalkan tangan, berbicara dengan orang ini entah kenapa terasa mengesalkan.

One Month Notice [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant