Love Equation ( part 2 )

2.1K 122 3
                                    

Aku mengerti sekarang, sangat sulit untuk idol pergi ke tempat wisata karena mereka selalu diikuti oleh fans. Baiklah kalau begitu, seperti kata Ken oppa 'sekarang atau tidak selamanya'

Walaupun malam ini udaranya lumayan dingin, aku dan Ken oppa tetap melanjutkan perjalan ini dengan bersepedah. Aku baru pertama kali pergi jam 2 dini hari, huntunglah oppa mengijinkanku-setelah 20 menit berdebat- suasana malam di Seoul sangat indah apalagi di Sungai Han. Ken oppa benar-benar cerewet, di sepanjang perjalanan dia terus bernyanyi. Alhasil aku juga ikutan bernyanyi. Kami terlihat seperti pasangan idiot. Pasangan? Oh astaga, apa yang aku pikirkan?

"Bagaimana menurutmu?" tanya Ken sambil menatapku

"Joha" komentarku singkat

Tiba-tiba dia menarik tanganku dan kami berlari di sekitar Sungai Han. Aku tak tau apa yang dia lakukan, tetapi ini benar-benar menyenangkan. Aku bisa merasakan suasa sejuk tetapi tetap hangat karena tangan kami berpegangan.

Huhh ... Hahh ... Huhh .. Hahh ..

Kami berhenti dan berakhir di kursi taman. Kami tertawa mengingat apa yang baru saja kami lakukan. Berlari benar-benar melelahkan, membuat badan kami bermandikan keringat. Aku tidak membawa sapu tangan, jadi aku akan mengelapnya dengan punggung tanganku. Ketika aku hendak melakukannya, Ken oppa menghentikan tanganku yang sudah berada di udara. Dia mengambil sesuatu di saku kirinya tanpa melepaskan pegangannya.

Ternyata itu adalah sapu tangan, dia menyekap keringatku dengan sapu tangannya. Aku hanya menatapnya tidak percaya. Dia menghentikan aksinya, menatap dalam kearah mataku. Aku tidak bisa mendengar suara apapun kecuali suara degupan jantungku yang seperti drum. Jarak diantara kami semakin menipis, hidung kami bersentuhan, disitu aku baru sadar hidung Ken oppa besar sekali. Apakah dia akan menciumku? Tanpa kusadari, aku menutup mata berharap dia akan melakukannya. Namun yang ada malah suara bisikan di telinga kananku.

"Aku akan melakukannya jika kamu sudah menjadi milikku" dia memasang earphone ditelingaku yang menghubungkannya ke telinganya.

Lagu ini adalah VIXX - Love Equation, apa dia promosi? Tetapi ini kan lagu tentang cowok yang diputuskan oleh pacarnya. Harusnya dia memberikan lagu yang romantis. Reflek aku menoleh kearahnya dengan tatapan 'Kenapa lagu ini?'

"Hehehehe, ekspresimu lucu sekali" dia mencubit hidungku dengan gemas, aku langsung menggembungkan pipi dengan bibir mengkerucut

"Jangan membuatku mencium bibir mungil itu" aku langsung menutup bibirku sambil menggeleng-gelengkan kepala tanda tak mau

"Baiklah, kau imut sekali. Mengingatkanku kepada seorang wanita" aku menatapnya, menyuruhnya untuk melanjutkan cerita itu walaupun jauh didalam hatiku, aku benci disamakan dengan gadis lain "Dia adalah gadis yang paling berharga buatku. Dia yang meyakinkanku untuk mengikuti audisi VIXX, padahal aku benar-benar tidak percaya diri. Dengan semua dukungannya, aku akhirnya lulus tes. Seharusnya aku tau kalau seorang idol tidak boleh memiliki pacar, tetapi aku tidak memikirkan itu dulu. Sangat berat untuk memutuskan hubungan dengannya, entah dari mana dia mengetahui hal itu. Dia memberi 2 pilihan, keluar dari VIXX atau putus dengannya. Itu adalah pilihan yang sulit dan dia menyadari hal itu. Hari itu suasana sangat cerah yang jauh berbeda dengan suasana hatiku" aku nggak tau kalau Ken oppa memiliki kisah asmara yang seperti itu

"Jadi, kamu masih mencintainya?" dia tidak menjawab pertanyaanku. Sakit rasanya, padahal aku merasa bahagia sekali hari ini namun sedetik kemudian perasaan itu hancur bersamaan dengan air mataku yang mulai berjatuhan

~ ~ ~

"Lakukan apapun yang kamu suka" gumamku ketika Ken menarik tanganku. Kami sekarang sudah berada di dalam dorm, sedari tadi aku mengacuhkan pertanyaannya

"Jangan bersikap kekanak-kanakan seperti ini" katanya sedikit membentak. Kekanak-kanakan? Apa dia tidak menyadari perbuatannya selama ini? Bersikap manis terhadapku, namun jauh di dalam hatinya tidak ada namaku disana

"Carilah cewek itu, jangan samakan aku dengannya" seruku dingin sambil terisak-isak

Suaraku itu membangunkan semua orang, semua terlihat bingung mendapatiku dan Ken yang sedang beradu argument di ruang tengah. Aku melihat Ravi oppa yang hendak menuju arahku, namun terhentikan oleh Hongbin.

"Kamu salah paham" dia menjambak beberapa helai rambutnya dengan frustasi

Aku ingin sekali menyumpahi, memukul, dan menghajarnya. Tetapi suara yang keluar dari mulutku hanyalah isakan tangis. Keseimbanganku mulai hancur, huntunglah Leo menangkapku sebelum Ken melakukannya. Aku tidak sudi disentuh olehnya.

"Jauhi dia" nada dingin itu keluar lagi dari bibir Leo

Leo mengangkatku dan menidurkanku di kasur. Aku tidak dapat mengatakan sepatah katapun. Ravi oppa menggenggam tanganku, memberikanku kekuatan. Aku hanya bisa tersenyum kepadanya sebelum akhirnya semuanya gelap.

Nomal POV

"Apa yang kau pikirkan? Kenapa dia sampai seperti itu?" kata N geram

"Itu hanya salah paham. Awalnya semua baik-baik saja" terdengar jelas nada kekhawatiran Ken

"Kamu hanya mementingkan dirimu sendiri" maknae juga tidak bisa menahan dirinya

"Berhentilah sekarang" celetuk Hongbin dengan wajah kecewa

"Aku tidak akan berhenti" ucap Ken

"Cih, aku akan merebutnya darimu" kata frontal Leo membuat semuanya menatap tidak percaya

Ken tidak dapat menahan emosinya, dia langsung menghujam Leo dengan satu tinjuan yang sangat keras. Hongbin dan Hyuk langsung menenangkan Ken, sedangkan N menengkan Leo yang terlihat jelas ingin membalas pukulan itu.

"Sudah cukup ! Kembali ke kamar kalian! " N memerintahkan semuanya. Ini pertama kalinya mereka melihat N begitu marah. Tidak ada yang berani menentangnya, bahkan Leo sekalipun.

~ ~ ~

VIXXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang