Bab 9 - Ujian Bertahan Hidup Tahap Pertama

1 0 0
                                    

Bab 9 - Ujian Bertahan Hidup Tahap Pertama 


Sehari sebelum ujian bertahan hidup tahap pertama dimulai, seluruh peserta berkumpul di lapangan besar sekte. Mereka duduk dalam lingkaran besar, menunggu dengan ketegangan yang menggebu. Yang Kang duduk bersama dengan beberapa peserta yang telah ia kenal selama tahap pertama seleksi.


Tetua Tian Xing, yang pernah merencanakan untuk menggagalkan Yang Kang, juga duduk di tengah-tengah peserta. Wajahnya tertutupi oleh penutup wajah hitam yang menyerupai topeng, dan ia terlihat tenang, seolah-olah tidak terpengaruh oleh atmosfer yang tegang di sekitarnya.Tiba-tiba, seorang tetua dari sekte tersebut muncul di atas panggung. Ia mengenakan jubah panjang berwarna merah tua, dan auranya begitu kuat sehingga seluruh peserta merasa tertarik padanya. Tetua itu adalah salah satu dari lima tetua terkuat dalam sekte.


Dengan tenang, tetua itu berbicara, "Selamat datang, para calon murid sekte kami, dalam tahap terakhir dari seleksi murid baru. Tahap ini akan menguji kekuatan, ketahanan, dan kebijaksanaan kalian. Hanya mereka yang mampu bertahan akan menjadi bagian dari sekte kami."


Peserta-peserta yang duduk di sekeliling lapangan mendengarkan dengan seksama. Tetua itu melanjutkan, "Sekarang, saatnya kita menentukan tempat seleksi kalian." Ia mengangkat tangan kirinya, dan sekelompok benda-benda aneh terbang keluar dari dalam jubahnya. Mereka berputar-putar di udara, membentuk berbagai simbol misterius.


Tiba-tiba, benda-benda itu berhenti, dan setiap peserta melihat selembar kertas muncul di depan mereka. Kertas itu berisi nama tempat seleksi yang akan mereka hadapi. Sebuah sensasi kekuatan dan keajaiban pun melingkupi peserta.


Pemimpin seleksi, yang berada di panggung, berkata, "Sekarang, bacalah nama tempat seleksi kalian dan bersiap-siap untuk tantangan yang menanti."Yang Kang membaca kertasnya dengan seksama. "Dunia Hutan Batu," begitu tulis di kertas tersebut. Ia merasa penasaran dengan apa yang akan ia temui di tempat seleksi tersebut.Sementara itu, di tempat lain di lapangan, peserta lain membaca dengan serius nama tempat seleksi mereka. Beberapa dari mereka terlihat gugup, sementara yang lain terlihat siap menghadapi tantangan.


Tetua yang berbicara tadi melanjutkan, "Sekarang, kalian memiliki satu hari untuk bersiap-siap. Esok pagi, ujian bertahan hidup tahap pertama akan dimulai. Semoga kalian semua sukses."Peserta-peserta kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing, penuh antusiasme dan ketegangan menjelang ujian yang akan datang. Yang Kang merenung sejenak, menggenggam kertas dengan nama tempat seleksi Dunia Hutan Batu dalam genggaman tangan. Ia siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang dalam ujian tahap pertama ini.


Hari itu, langit masih gelap ketika Yang Kang dan para peserta lainnya berkumpul di depan pintu gerbang sekte. Mereka mengenakan pakaian sederhana dan membawa perbekalan yang mereka perlukan selama ujian bertahan hidup ini. Yang Kang memeriksa peralatannya dengan teliti, memastikan semuanya dalam kondisi baik.


Ketika matahari mulai muncul di horizon, pintu gerbang besar sekte terbuka perlahan, mengungkapkan pemandangan yang belum pernah dilihat oleh Yang Kang sebelumnya. Dunia Hutan Batu, tempat seleksi tahap pertama, tampak seperti hutan belantara yang penuh dengan batu-batu besar dan rintangan-rintangan alami.


Pemimpin seleksi memberikan instruksi terakhir kepada peserta. "Kalian memiliki tiga hari untuk bertahan hidup di Dunia Hutan Batu. Selama waktu itu, kalian harus mengumpulkan poin dengan menemukan bendera yang telah kami sebar atau merampas bendera dari peserta lain. Ingatlah, hanya mereka yang mampu bertahan yang akan lolos ke tahap berikutnya."


Kemudian, para peserta dilepaskan ke dalam Dunia Hutan Batu. Yang Kang merasa bahwa ia harus bergerak cepat untuk mendapatkan keuntungan pertama. Ia melihat beberapa peserta lain sudah mulai bergerak ke arah yang berbeda, mencari tanda-tanda bendera.Tapi sebelum ia bisa bergerak, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Seorang peserta tiba-tiba terjerat dalam perangkap yang terbuat dari tali runcing. Ia berteriak kesakitan, dan peserta lain berhamburan mendekat untuk melihat apa yang terjadi.


Yang Kang melihat seorang peserta lain yang tampaknya telah memasang perangkap itu. Tampaknya peserta tersebut telah memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan dalam ujian ini. Namun, reaksi peserta yang terjebak tak terduga.


"Maaf! Aku hanya mencoba membuat kejutan untuk peserta lain!" kata peserta yang memasang perangkap itu dengan panik.


Tentu saja, tindakan tersebut mendapatkan reaksi beragam dari peserta lainnya. Beberapa merasa marah, sementara yang lain tertawa melihat kekonyolannya. Yang Kang sendiri tidak bisa menahan tawa melihat situasi yang aneh ini.


Saat peserta yang terjebak akhirnya berhasil melepaskan diri, ia menganggap ini sebagai pelajaran berharga. Ia meminta maaf kepada peserta lainnya dan bersumpah untuk tidak lagi mencoba trik semacam itu.Kejadian tersebut memperlihatkan bahwa ujian tahap pertama ini tidak hanya tentang fisik dan kekuatan, tetapi juga menguji kepandaian dan kecerdikan peserta. Yang Kang bergerak maju dengan lebih berhati-hati, siap menghadapi segala sesuatu yang mungkin terjadi selama tiga hari di Dunia Hutan Batu.

"Martial Realm: Chronicles of the Murim"Kde žijí příběhy. Začni objevovat