Bab 7 - Upacara Pembukaan Seleksi

3 0 0
                                    

Bab 7 - Upacara Pembukaan Seleksi


Hari upacara pembukaan seleksi perekrutan murid baru akhirnya tiba. Desa yang semula ramai kini menjadi lebih gemerlap dengan lentera-lentera berwarna yang menghiasi jalanan. Semua mata tertuju pada sekte Senyawa Ilahi yang telah menjadi tuan rumah untuk acara besar ini.


Yang Kang, mengingat statusnya yang bukan anggota sekte, mengenakan pakaian yang tampak lebih sederhana daripada seragam sekte. Namun, dia tidak keberatan dengan itu. Dia berdiri di antara calon murid lainnya, menunggu saat upacara dimulai.


Beberapa tamu spesial dari sekte sahabat datang untuk menyaksikan upacara. Salah satu tetua dari sekte sahabat yang dikenal dengan nama Jenderal Xu Wei tampak anggun dengan jubah berwarna emasnya. Dia dikelilingi oleh pengikut setianya yang juga merupakan pendekar-pendekar handal.


Sementara itu, beberapa murid dari sekte sahabat yang telah mereka temui sebelumnya di pasar juga hadir. Mereka memberikan sapaan hangat kepada Yang Kang dan Ma Zhi, mengingat pertemuan sebelumnya.


Tiba-tiba, suara trompet dan gendang memenuhi udara, menandakan dimulainya upacara. Sebuah prosesi yang mengesankan dimulai, dengan pemuka sekte Senyawa Ilahi yang dihormati memimpin acara tersebut. Dia memasuki panggung utama diikuti oleh tetua-tetua sekte dan kemudian calon murid yang baru.


Upacara tersebut dimulai dengan doa dan pidato yang menggugah semangat dari pemuka sekte. Dia berbicara tentang pentingnya warisan sekte ini dan dedikasi yang diperlukan untuk menjadi anggota sekte Senyawa Ilahi. Aura kuat yang dipancarkannya menggetarkan hati semua yang hadir.


Yang Kang, seperti semua yang hadir, merasakan kekuatan luar biasa dari pemuka sekte. Sebuah aura yang mengagumkan yang menunjukkan kedalaman ilmu bela diri dan pengalaman bertahun-tahun. Bahkan para tamu undangan dari sekte sahabat dan sekte-sekte sahabat lainnya merasakan kehadiran yang luar biasa ini.


Setelah pidato selesai, suasana tetap khidmat. Para calon murid, termasuk Yang Kang, masih terdiam dalam kesan yang mendalam atas kehormatan dan keagungan sekte Senyawa Ilahi. Mereka tahu bahwa ini adalah awal dari perjalanan mereka menuju ilmu bela diri yang lebih dalam dan misteri sekte ini yang belum terungkap sepenuhnya.


Namun, di tengah kekhidmatan itu, terjadi satu insiden yang membuat suasana berubah. Ketua Sekte Senyawa Ilahi, seorang yang berjuluk "Tuan Tanpa Bayangan" karena keahliannya dalam menghilang tanpa jejak, melangkah maju untuk memberikan sambutan penutup.


Namun, saat dia akan berbicara, seorang calon murid yang duduk di barisan belakang tiba-tiba pingsan. Ini menimbulkan kehebohan di antara para calon murid dan tamu undangan. Beberapa murid lainnya berusaha membantu calon murid yang pingsan itu.


Tetua dari sekte sahabat, Jenderal Xu Wei, tampak marah. Dia berbicara dengan suara keras, "Ini adalah tindakan yang tidak pantas di acara sebesar ini! Bagaimana kita bisa menerima mereka sebagai murid jika mereka bahkan tidak bisa bertahan dalam upacara pembukaan?"


Seorang murid dari sekte Senyawa Ilahi yang merupakan saudara dari calon murid yang pingsan itu menjawab, "Tuan Xu Wei, mohon maaf atas insiden ini. Adik saya telah berjuang keras untuk mencapai tahap ini, tetapi dia memiliki penyakit jantung yang seringkali memengaruhinya. Kami tidak tahu bahwa dia akan pingsan saat upacara."


Ketua Sekte Senyawa Ilahi, Tuan Tanpa Bayangan, berbicara dengan tenang, "Kita akan mengevaluasi situasinya dengan bijak. Setiap orang pantas mendapatkan kesempatan untuk membuktikan dirinya dalam seleksi nanti."


Meskipun demikian, insiden ini tetap menciptakan ketegangan di antara para calon murid. Beberapa dari mereka merasa khawatir bahwa insiden ini akan mempengaruhi proses seleksi mereka nanti.


Sementara itu, Yang Kang, yang terkejut oleh insiden ini, berbicara pelan kepada Ma Zhi, "Ini adalah momen yang cukup menegangkan, bukan? Semoga saudara yang pingsan itu baik-baik saja."Ma Zhi mengangguk, "Iya, semoga saja. 

Tapi ini juga mengingatkan kita bahwa persaingan di sini serius, dan setiap calon murid harus siap untuk menghadapinya."Yang Kang merasa semakin termotivasi untuk menjalani proses seleksi dengan baik. Meskipun ada ketegangan dan insiden kecil ini, dia tahu bahwa petualangan dan tantangan sebenarnya baru saja dimulai.

Setelah insiden kecil dalam upacara pembukaan, acara berjalan lancar. Para ketua sekte dan tetua sekte sahabat memberikan pidato inspiratif tentang pentingnya seleksi murid baru dan peran murid-murid muda dalam mewarisi tradisi sekte. Atmosfer yang tegang tadi berubah menjadi semangat dan semangat yang kuat.


Setelah upacara pembukaan selesai, para calon murid kembali ke penginapan mereka untuk bersiap-siap menghadapi tahap pertama seleksi besok. Yang Kang dan Ma Zhi juga kembali ke penginapan mereka, berdiskusi tentang strategi yang akan mereka gunakan selama seleksi.


Malam itu, Yang Kang merenung sendiri. Dia menyadari betapa besar tantangan yang dihadapinya. Dunia Murim ini penuh dengan kekuatan dan misteri yang belum dia ketahui. Dia tahu dia harus belajar dengan keras dan menjadi lebih kuat jika dia ingin berhasil di sini.


Tetapi dia juga merasa beruntung memiliki Ma Zhi sebagai guru dan teman. Ma Zhi telah membantunya melewati banyak tantangan, dan dia yakin bahwa dengan bantuan Ma Zhi, dia bisa menghadapi apapun yang akan datang.


Keesokan harinya, para calon murid berkumpul di lapangan seleksi. Mereka akan menghadapi berbagai ujian fisik, mental, dan spiritual dalam tahap pertama seleksi. Semangat bersaing sangat tinggi, dan masing-masing dari mereka ingin membuktikan diri sebagai yang terbaik.Yang Kang dan Ma Zhi juga berdiri di antara calon murid. Meskipun mereka baru saja mengalami insiden dalam upacara pembukaan, mereka telah siap untuk menghadapi ujian-ujian ini dengan tekad dan semangat yang tinggi.

"Martial Realm: Chronicles of the Murim"Where stories live. Discover now