Bab 1 - Pertemuan yang Membara:

6 1 0
                                    

Bab 1 – Pertemuan yang Membara:


Di sebuah kota kecil yang terletak di pinggiran Dunia Manusia, hidup seorang remaja bernama Yang Kang. Latar belakang keluarganya adalah misteri. Ia ditemukan sebagai bayi yang tergeletak di depan pintu sebuah keluarga pedagang makanan. Meskipun tidak ada yang tahu dari mana asal usulnya, ia diterima dengan penuh kasih sayang oleh pasangan pedagang tersebut, yang sejak itu menjadi orang tua angkatnya.


Masa kecilnya diwarnai oleh aroma rempah-rempah dan bau-bauan dapur keluarga pedagang tersebut. Yang Kang tumbuh dengan menghargai seni memasak, dan bahkan sebagai seorang anak, ia sudah bisa memilih bumbu-bumbu yang tepat untuk hidangan mereka. Hal itu membuatnya menjadi seorang penikmat makanan yang ulung.


Saat itu, kecerdasan dan ketertarikan Yang Kang jauh lebih condong ke arah masakan daripada seni bela diri. Ia lebih suka membaca buku-buku tentang resep dan kuliner daripada mengikuti latihan bela diri seperti teman-temannya yang lain. Rambut hitam panjangnya selalu tampak berantakan oleh angin, dan matanya yang berwarna cokelat selalu dipenuhi semangat saat mendiskusikan hidangan-hidangan baru yang akan dia coba.


Postur tubuhnya tidak terlalu besar, tetapi ia memiliki keanggunan dan kelincahan yang mengagumkan. Ia sering mengenakan pakaian sederhana berwarna cokelat yang nyaman. Sayangnya, pakaian itu sering kali menjadi korban cipratan saus sambal dan serpihan kerupuk yang berceceran, mencerminkan hobinya yang tak terbantahkan dalam menjelajahi berbagai hidangan lezat di kota kecilnya.


Sifat santainya dan selera humornya membuatnya menjadi teman yang mudah didekati oleh siapa pun. Yang Kang adalah sosok yang gemar bercanda dan sering kali berhasil membuat orang-orang di sekitarnya tertawa dengan lelucon-leluconnya yang kocak. Misalnya, ia pernah berkata, "Aku mungkin tak bisa menghancurkan batu dengan tinju, tapi aku pasti bisa menghabiskan sepiring nasi goreng dalam hitungan detik!"


Di balik sifatnya yang riang, terdapat tekad yang sangat kuat untuk menjadi lebih baik dan menghadapi petualangan yang menantang di Dunia Murim. Setiap malam sebelum tidur, ia akan berbaring di tempat tidurnya dan merenungkan gambar-gambar pahlawan legendaris yang berani menghadapi monster-monster menakutkan. Mimpi-mimpi ini memberinya inspirasi untuk berlatih dan terus meningkatkan dirinya, meskipun dia belum pernah mengikuti pelatihan formal dalam seni bela diri.


Gerbang Dunia Murim, yang dikenal sebagai "Pintu Murim," adalah sebuah portal ajaib yang tersembunyi di dalam hutan yang lebat di luar kota. Gerbang ini terbuat dari batu-batu kuno yang terukir indah dan memiliki aura misterius. Selama berabad-abad, gerbang ini telah menjadi rahasia yang dijaga ketat oleh para sesepuh kota, dan hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaannya.


Suatu pagi yang cerah, ketika mencoba meyakinkan dirinya sendiri tentang potensinya sebagai seorang pahlawan, takdir membawanya ke sebuah kejadian yang sangat tak terduga. Di tengah hutan yang lebat, dengan wajah polos dan sepotong roti di tangannya, ia tanpa sengaja menemukan "Pintu Murim." Dan, tentu saja, seorang pecinta makanan sejati selalu membawa camilan, bahkan ketika menjelajahi hutan yang misterius.


Namun, saat ia mencoba mendekati gerbang itu, sesuatu yang luar biasa terjadi. Seolah-olah hutan itu sendiri menyembunyikan rahasia yang sangat lucu. Setiap kali dia mencoba melangkah menuju gerbang, kakinya tiba-tiba tergelincir pada sebuah kerupuk yang tercecer di tanah, hampir saja membuatnya terjatuh. Ia terduduk dengan canggung, roti di satu tangan dan kerupuk di tangan lainnya, sambil tertawa pada dirinya sendiri. "Hah, bahkan di hadapan gerbang menuju petualangan, kerupuk selalu berhasil membuat hidupku lebih menarik!"


Tetapi, dengan langkah-langkah yang berdebar dan semangat petualangan yang membara, ia memutuskan untuk memasuki pintu misterius tersebut. Mungkin ada beberapa makanan lezat di Dunia Murim yang bisa ia cicipi, pikirnya sambil meraih gagang pintu dan melangkah ke dalam kegelapan, masih sambil tersenyum dan berpikir, "Siapa tahu, mungkin ada hidangan baru yang bahkan lebih menggugah selera di sana!"


Saat langkah pertamanya masuk ke dalam Pintu Murim, Yang Kang merasa seolah-olah dunia di sekitarnya berputar. Udara terasa berbeda, lebih segar dan berbau alam, dan sinar matahari menyinari hutan yang begitu hijau dan lebat. Ia tiba-tiba menyadari bahwa dia tidak berada lagi di kota kecilnya yang tenang, melainkan telah memasuki Dunia Murim yang legendaris.


Dan tentu saja, sepatu Yang Kang tidak melepaskan kebiasaannya yang lucu. Saat ia mencoba berdiri tegak, sepasang rantai sepatu yang terjatuh menggulung kakinya dan hampir saja membuatnya terjatuh dengan gaya yang konyol. Dengan gelak tawa yang riang, dia bangkit kembali dan memandangi dunia baru yang menghadangnya. Petualangan tak terduga pun dimulai, dengan kerupuk dan sepatu sebagai saksi bisu atas langkah pertama yang tak terlupakan ke dalam Dunia Murim yang misterius.Apa yang akan terjadi pada Yang Kang di Dunia Murim? Apa rahasia yang disembunyikan oleh Pintu Murim? Dan siapa yang akan dia temui dalam petualangan yang menantang ini? Sambil tersenyum dan merasa siap untuk menghadapi apa pun, Yang Kang merenung, "Mulailah petualangan ini dengan candaan, kenapa tidak?"

"Martial Realm: Chronicles of the Murim"Where stories live. Discover now