eps.2

11.6K 95 6
                                    

Buk.. buk.. Bukk..

Suara pukulan yang masih lemas di dada Bert tidak membuatnya kesakitan sama sekali, hati Xavier begitu marah melihat Bert.

"Kau pria sialan! Beraninya kau pria rendahan sepertimu menyentuhku! Pria berengsek!" Umpat Xavier yang terus memukul dada bidang Bert, Robin ayahnya Bert tepatnya tangan kanan Gleen begitu santai mendengar umpatan Xavier yang kasar pada anaknya. Gleen dan Robin memang percaya bahwa Bert bisa mengatasinya dengan baik.

Tapi satu tangan Gleen menarik lengan Xavier dengan kasar hingga anaknya tersentak dan mau tak mau menatap ayahnya yang sedang marah.

"Kau sudah dewasa, tapi perilakumu semakin brutal!" Kata Gleen dengan menggigit giginya seperti menahan sesuatu.

"Ah ya ayah, ayah yang menyewa pria muda ini untuk membuntutiku kan?" Jawab Xavier dengan mata yang berapi-api.

"Nona tenanglah, coba anda minum obat dan minuman pereda pengarnya dulu" kata Isabella ketua pelayan yang menyodorkan sebuah nampan.

Prankk...

Nampan berisi obat dan minuman itu tumpah dan pecah di lantai saat Xavier menyamparnya.

Bert mengambil obat tersebut yang jatuh di lantai lalu mengambil air mineral botol yang sudah tersedia di nakas, Bert menghampiri Xavier dan mencengkeram kedua pipi wanita tersebut, dengan cepat pria itu memasukkan pil pereda mabuk ke dalam mulut Xavier dengan paksa.

Xavier dan Isabella membelalak dengan perlakuan Bert yang berani.

"Apa yang anda.." ucapan Isabella terhenti saat Gleen memberi kode melalui tangan padanya untuk tetap diam.

"Telan!" Ucap Bert tegas menyodorkan air mineralnya. Mau tak mau Xavier menyahut botol itu lalu meminumnya karena obat sudah terlanjur masuk ke mulut.

"Bersiap-siaplah.. ayah tunggu di ruang sarapan, jika setengah jam kau belum siap, Bert.. orang kepercayaanku ini yang akan menyeretmu keluar! Kita harus ke rumah nenek" Kata Gleen dengan tegas, Xavier tidak berkutik saat ini, dia hanya memandang kesal pada Bert, ada sedikit rasa khawatir dan takut di hati Xavier pada tingkahlaku kasarnya Bert, tepatnya Xavier takut diperlakukan kasar lagi karena dia merasakan sakit saat tangan Bert yang kuat menyentuh tubuhnya.

***

Gleen duduk di kursi meja makan, di sebelah kanannya ada Robin orang kepercayaannya yang setia sejak dulu sampai sekarang.

"Bagaimana Bert, apa kau bersedia mengatasi Xavier?" Tanya Gleen sambil menatap Bert yang berdiri bersama Isabella di sebelah kiri Gleen.

"Ya" jawab Bert singkat dengan tegas, Robin sang ayah Bert menatapnya dengan seksama.

"Baiklah, aku mengenalmu dengan baik, aku akan mempercayakan Xavier kepadamu, dan untukmu Isabella.. mendiang Della sudah membesarkan anakku seperti anaknya sendiri dan memanjakan Xavier, aku bersyukur dengan kasih sayang mendiang Della terhadapnya, tetapi dia semakin dewasa saat ini, bukan waktunya untuk bertingkah manja, dia harus segera mengelola perusahaanku, jadi kuharap kau mematuhi perkataan Bert dan biarkan dia mengatasi Xavier dengan caranya sendiri" jelas panjang lebar Gleen, ya.. Della adalah ketua pelayan di mansion itu hingga dia meninggal dan Isabella yang menggantikannya.

"Baik tuan, saya akan berusaha yang terbaik" jawab Isabella patuh.

Lalu tampak Xavier masuk ke ruang makan, dia menatap Bert dengan tajam, Xavier duduk di sebelah kiri ayahnya membelakangi Bert dan Isabella yang berdiri.

"Xavier.. dia Bert yang akan menjagamu, baik-baiklah padanya, dia juga satu kampus denganmu" kata Gleen berusaha memperkenalkan secara resmi pada anaknya, seketika Xavier ingat saat dia menyiksa Lobus, hanya ada satu pria yang duduk sendirian menatapnya dengan tajam, Xavier baru sadar bahwa dia itu adalah Bert.

Bodyguard Penakluk Wanita NakalWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu