Apartement : Wealth of life - 4

Start from the beginning
                                    

Yeri menghela nafas panjang jika dipikir-pikir perkataan kakaknya bisa jadi benar. "Benar juga sih, tapi Maxim kan sudah memiliki istri mana mungkin dia berselingkuh dengan Melisha."

"Maxim pria kaya baby, jadi jalangnya pun berada dimana-mana."

"Tapi tetap saja aku ingin memenangkan taruhan dengan Sonya!" seru Yeri tanpa dapat diganggu gugat.

Salman memijat pelipisnya karena adiknya sangat keras kepala dan angkuh tidak ingin kalah dalam taruhan. "Aku hanya dapat menyarankan berhati-hatilah dengan Adriano jika kau ingin mendapatkan hatinya."

"Seberbahaya apa memang tuan Adriano?" tanya Yeri penasaran.

"Dia akan melakukan cara apapun untuk mendapatkan kepuasannya sendiri."

"Kepuasan apa? Dia sudah tampan, mapan, dan kaya."

"Meskipun sudah kaya dia juga tidak diam saja, dia terus menambah kekayaannya supaya dapat menjadi penguasa."

"Ah pasti sangat menyenangkan jika menjadi istrinya, dia ambisius dan istrinya tinggal menghabiskan hartanya." kata Yeri enteng.

"Berhalusinasilah terus sampai kau tahu fakta sebenarnya, aku pulang." pamit Salman keluar dari apartemen adiknya itu.

Sementara Yeri malah membayangkan dirinya betapa glamornya nanti hidupnya jika menjadi nyonya Margo. "Ah kau harus memiliki ide brillian untuk mendapatkan Adriano." gumamnya.

Bagaimana dengan sang penantang? Apa dia sudah bergerak terlebih dahulu untuk mendapatkan hati Adriano Margo? Jawabannya belum, Sonya masih memikirkan cara untuk memenangkan taruhannya sendiri.

"Kau harus mendekati Jane." monolog Sonya didepan cermin riasnya.

"Apa jangan-jangan Jane memiliki hubungan spesial dengan Adriano?"

"Tapi Adriano seperti lebih tertari Melisha daripada Jane."

"Lebih baik mendekati Melisha atau Jane? Jika Melisha wanita yang paling cuek sedangkan Jane wanita licik."

"Sonya cepat pikirkan cara tuk mendekati Adr-"

Ting! Tong!

Salah satu maid masuk ke dalam kamar-nya. "Tuan Jeremy ada didepan apartemen nyonya." ucapnya.

"Biarkan dia masuk kemari," balas Sonya pada sang maid.

"Jeremy!" seru Sonya senang karena otaknya terbesit akan sesuatu ide bermain licik mendapatkan hati Adriano.

"Kau tahu Melisha sudah menikah?" tanya Jeremy duduk di sofa apartemen Sonya yang berada dilantai sembilan ouluh tiga.

Sonya mendengar awal pertanyaan tersebut terbelalak sambil menggelengkan kepalanya. "Kapan?"

"Melisha menikah dengan bocah tua tengil."

"Siapa bocah tua tengil?"

"Giorgino." balas Jeremy.

"Sungguh? Kau tahu darimana? Tenanglah ekspresimu terlihat sangat kesal." ucap Sonya sambil mengusap pundak kiri Jeremy.

Jeremy mengusap wajahnya frustai. "Baru saja, mereka ku ciduk di restoran savana lalu Giorgino mengatakan jika Melisha istrinya. Aku lelah dengan perintah Adriano yang harus mencari bocah tua tengil itu."

"Jika lelah istirahatlah, jangan mengikuti perintahnya."

"Memang kau babunya?" tanya Sonya.

"Agak sih, karena perusahaanku bergantung pada perusahaannya." curhat Jeremy yang sudah mengenal dekat dengan Sonya.

Apartement: Wealth of lifeWhere stories live. Discover now