Apartemen : Wealth of life - 1

998 92 18
                                    

Happy reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading!

Jangan lupa untuk vote dan komen.

•••

Pesta ulangtahun apartemen baalaggelos ke sembilan puluh tujuh diadakan di lantai tujuh apartemen yang terdapat aula disana. Acaranya pun dihadari oleh penghuni, pendiri, dan beberapa petinggi disana.

Salah satunya yang hadir adalah member Helaven termasuk penghuni disana datang. Mereka berlomba mengenakkan gaun dan perhiasan mahal dan glamor supaya menjadi pusat media.

Penjagaan disana pun ketat tidak boleh ada sembarang orang tanpa undangan masuk ke dalam pesta, kecuali media diperbolehkan masuk untuk meliput acara. Karena media merupakan salah satu sumber penghasilan mereka.

"Kembaranmu tidak datang?" tanya Jane pada Melanie.

"Entah, mungkin tidak."

"Melisha pasti malu sekarang untuk datang kemari karena ia sudah hiatus menjadi model." sahut Joyvita mengira-ira.

Tak lama setelah itu datanglah pemilik apartemen baalaggelos. Bukan pemilik asli atau seutuhnya, melainkan pemilik saham terbesar di apartemen tersebut.

"Selamat datang Mr. Maxim." sapa Queenza sambil memeluk sekilas pria tersebut.

"Thank you babe," balas Maxim sambil tersenyum.

"Cuih tukang cari perhatian." julid Joyvita malas.

"Bilang saja kau iri." celetuk lelaki tak jauh darinya.

Joyvita menoleh kearah lelaki yang mendekatinya dirinya. "Kau siapa pendek dan tengil?"

"Jeremy, pemilik sepuluh persen saham apartemen ini." balas pria tersebut.

"Ah tuan kau sangat tampan," puji Joyvita seketika merubah sikapnya.

"Hei kau ini mata duitan," ledek Jeremy.

"Seriously? Aku hanya bercanda tuan," balas Joyvita.

"Cepat mulai acaranya," kata Jeremy pada Maxim.

Maxim mengangguk lalu menaikki panggung aula. Ia mulai memberi salam singkat dan pidato di pembukaan acara ulang tahun tersebut. Kemudian acara disusul bersulang dan berdansa dengan diiringi musik klasik dari okestra yang tersedia disana.

"Mereka benar-benar terburu-buru seperti dikejar sesuatu," gumam Melanie.

"Merka orang penting yang sibuk jadi wajar saja tidak dapat santai," sahut lelaki dari belakangnya.

Melanie menoleh kearah belakang terdapat salah satu sutradara terkenal sekaligus pemilik beberapa asuransi besar. "Jayden? Sudah lama kita tidak bertemu."

"Kemarin kau lupa? Kita sempat bertemu di cafe saat aku membahas skenario dengan Sonya."

"Ah iya aku lupa, lagipula kau semakin tampan jadi semakin pula gampang dirindukan." balas Melanie sambil cipika-cipiki pada Jayden.

Apartement: Wealth of lifeWhere stories live. Discover now