CHAPTER 36

36.9K 1.9K 154
                                    

Ada banyak sekali teka-teki, aku bingung mencarimu bagaimana lagi.

-My Second Life-

>>>

Dahi Evelly mengernyit ketika bayangan hitam sekilas terlihat di balik jendela kamarnya. Jendela dengan gorden berwarna hitam terlihat masih terbuka, tapi bukan itu sumber masalahnya.

Bahu dan sekujur tubuh Evelly merinding dengan sangat. Evelly belum sepenuhnya mengantuk, dan dia jelas melihat perawakan tubuh tinggi tegap yang terlihat dari sini.

Mengesampingkan rasa takut, Evelly berjalan menuju balkon. Setelah sampai, angin dingin terasa dikulit putihnya. Mengedarkan pandangan kesekeliling, tidak ada siapa-siapa.

Netra mata hitamnya kemudian menemukan sebuah kotak berwarna merah yang tergeletak di samping pot. Tanpa rasa curiga sedikitpun, Evelly mengambilnya.

Setelah kotak itu terbuka, Evelly terpaku ketika banyak sekali mawar merah yang berada di dalamnya. Mengambil sebuah surat yang terselip, Evelly membacanya.

Aku tau kamu penasaran denganku, sayang. Datanglah, dan terima penawaran dari orang yang sudah bertemu denganmu. Aku pastikan kamu menemukan segala rahasia yang membuat kita seperti ini. Aku akan memberitahumu, aku adalah orang yang sama.

-Your Love-

Evelly termenung, tangannya mengepal. Sosok ini sama dengan orang yang pernah menerornya beberapa tahun yang lalu.

Dan menerima tawaran Alena, adalah hal yang menjadi jalan keluar yang harus ia jalani.

>>>

Suara langkah kaki terdengar di tengah ruangan temaram. Sosok yang menjadi dambaan semua wanita itu kini terlihat datar, arah pandangnya kini tertuju kearah sosok yang sedang diikat di sebuah kursi.

"Sudah kami tangkap bos."

"Bagus."

Sosoknya terlihat gagah dengan sebuah pistol yang bertengger, serta jas yang menempel terlihat maskulin.

"Selamat malam tuan Gaara!" sapa semua orang membungkuk.

Gaara mengangguk datar, dan mereka yang mengerti pergi dari sana. Yang tersisa hanyalah sang tuan muda dan asisten setia.

"Dia yang menggelapkan uang perusahaan?"

"Benar tuan!"

Gaara terkekeh, "Saya tidak pernah mengira jika dia adalah rubah berbulu serigala. Patut diapresiasi!"

Sang asisten bergidik, dengan gugup ia menjawab "Benar tuan."

"Kamu tau dia suruhan siapa kali ini?"

"Orang yang sama yang sudah ditargetkan juga oleh pihak tuan Aaron."

Gaara mengangguk-angguk mengerti, tenyata si bedebah itu lagi. Ia akan menghabisinya dengan Aaron, tapi bukan sekarang.

Gaara teringat sesuatu "Bagaimana kabarnya sekarang?"

Gaara berjalan di sebuah kursi mengulur waktu, sang sandera juga masih tertidur. Tidak seru jika bermain dengan pihak lawan yang terkulai lemas tak berdaya.

"Seperti yang nyonya Alena bilang, tuan Aaron masih seperti itu."

Menyender ke punggung kursi yang tersedia, Gaara berdecak tidak suka.

"Kak Aaron sangat lemah sekarang, apa yang bisa dibanggakan?" ejeknya berbicara.

"Tapi dia lebih bisa diandalkan."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Second LifeWhere stories live. Discover now