BAGIAN 1 (Pertemuan, Perpisahan, dan Kembali)

433 32 14
                                    



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


WE ARE


Aku melihatnya menatapku dalam, ia menggenggam tanganku sambil tersenyum cerah menampilkan deretan gigi rapinya.

"Jen aku di terima di JNU." Ujarnya penuh dengan ambisi, aku baru kali ini melihat ambisi di matanya. Meskipun sudah dua tahun lamanya kami saling mengenal ia tak sama sekali memiliki ambisi sebesar ini.

JNU, Jeju National University. Kampus impian yang selalu ia ceritakan. Tak pernah ia memiliki ambisi sebesar ini, namun ketika membahas univertas itu matanya selalu berapi-api dan ia memiliki harapan besar di sana.

"Kau serius? Aku sangat senang kau bisa mencapai cita-citamu Tae..." ujarku juga tersenyum cerah.

Ia mengangguk lalu berkata, "akhirnya aku meninggalkan sesaknya Seoul."

Aku hanya diam, menatapnya dalam dan bertanya padanya, "dan kau ingin meninggalkan aku juga?"

Wajahnya kini mulai redup, ia menatap mataku lagi dan akupun semakin menatap lekat matanya menyiratkan kesedihanku.

"Kita bukan teman kan Tae?" Tanyaku tak memutuskan pandangan kami.

Ia melihatku dalam, tersenyum tipis mengerti maksudku.

"Kita memang bukan teman Jen, bukan juga pasangan kekasih..." jawabnya tegas tau arah pembicaraanku.

"Lalu?"

Ia menarik nafasnya membuangnya perlahan dan menjawab pertanyaanku, "ya kita seperti ini... aku menyukaimu dan ku rasa kaupun begitu. Tapi aku tak ingin mengklaim kau menjadi hak milikku Jen, aku tak ingin menghambat mimpimu."

"Aku tak merasa kau menghambat mimpiku, kita bisa meraih mimpi kita bersama." Jawabku cepat.

"Hey... jangan egois, aku tau mimpimu berbeda dengan mimpiku. Kejarlah mimpimu Jennie! Kita masih 18 tahun, perjalanan kita masih panjang."

"Ya aku mau kau ada di perjalananku Taehyung."

Ia kembali menghembuskan nafas kasarnya sedikit muak dengan keegoisanku.

"Hey... kau tak akan pernah tau dengan masa depanmu. Kau pasti bertemu dengan orang-orang hebat lainnya di luar sana. Aku yakin kau pasti melupakanku, dan pria yang kau kenal di umur 18 tahun ini akan menjadi kenangan saja."

"Kau ingin aku melupakanmu dan bertemu dengan pria lain?"

"Hidup tak ada yang tau Jen... kau punya hak untuk mengenal pria lain, dan akupun juga berhak mengenal wanita lain."

"Kau tak ingin ku kekang?? Hey... aku bukan tipe wanita yang posesif, kau boleh berteman dengan siapapun."

Taehyung hanya diam menatap lekat mataku lagi.

WE AREWhere stories live. Discover now