chapter 0

639 45 2
                                    

"Haahhhhh....." Naruto menghela nafasnya keras-keras. Dia duduk lemas sambil menempelkan pipinya di atas meja. Dia awalnya menyangka kalau kehidupan kuliahnya akan terasa menyenangkan setelah mendapat beasiswa. Tapi, harapan itu hanyalah harapan mimpi bagi Naruti.

"Ada apa dengan helaan nafasmu itu? Kau seperti orang tua yang banyak hutang" tanya Kiba, duduk di samping Naruto

"Hidupku telah berakhir....Kiba....aku harus bagaimana...." rengek Naruto

"Kalau kau mau mati tenang, traktir aku ramen siang nanti" goda Kiba, sambil melingkarkan tangannya di pundak Naruto

"Kenapa aku harus mentraktirmu lagi? Kau kan sudah kutraktir minggu kemarin! Harusnya kau yang mentraktirku Kiba!" rengek Naruto

"Justru kau yang harus mentraktirku. Kau tau? Pepatah bilang, berbuatlah kebaikan sebelum kau mati, maka surga akan menjemputmu" cengir Kiba

"Aku rasa itu hanyalah omong kosongmu untuk memaksaku untuk mentraktir dirimu" gerutu Naruto

"Hee? Apa maksudmu aku memaksamuuu? Aku tidak memaksamu kok, aku hanya ingin kau membayar denda karena menolak berkencan denganku" kata Kiba, wajahnya sok sok serius yang membuat Naruto jengah sendiri

"Astaga....kenapa aku berakhir berteman dengan sosok seperti dirimu" gerutu Naruto

"Waah, kau kejam sekali Naruto. Aku sakit hati nih" goda Kiba

Naruto malah merengut cemberut lucu. 

Kemudian kelas dimulai. Para mahasiswa bersiap-siap membuka binder dan buku mereka untuk menerima materi dari dosen yang sedang masuk ke dalam kelas. Namun pikiran para mahasiswa malah terdistract oleh sosok lelaki tampan berpakaian kemeja biru dan celana bahan yang sedang masuk bersamaan sang dosen.

"Baiklah semuamya, dengarkan aku baik-baik. Mulai hari ini aku akan mengambil cuti sampai minggu depan dikarenakan urusan keluarga. Jadi, Profesor Sasuke Uchiha akan menggantikan diriku selama aku cuti. Aku akan memberikan ujian review saat aku masuk. Sampai di sini ada yang ingin bertanya?" Kata dosen itu

Para mahasiswa saling berbisik satu sama lain. Mereka berbisik mengagumi betapa tampan dan seksinya Sasuke Uchiha, dosen baru pengganti kelas.

"KENAPA KAU ADA DI SINI???!!!"

Seorang mahasiswa berhoodie oranye berteriak keras yang duduk di kursi belakang. Teriakan mahasiswa itu menarik seluruh perhatian kelas dan pandangan mereka tertuju padanya.

"Uzumaki Naruto! Apa-apaan kau berteriak seperti itu padanya! Apa kau tidak tau sopan santun?!" Tegur marah sang dosen

Naruto langsung ciut dan kicep saat ditegur oleh sang dosen. Dia reflek berteriak karena baru sadar kalau Sasuke berada dalam kelasnya. Dia tidak memperhatikan Sasuke masuk kelas karena sibuk meratapi nasib buruknya dengan menenggelamkan seluruh wajahnya di atas meja.

"Oi Naruto! Cepat duduk dan minta maaf!" Bisik Kiba, dia takut kalau Kurenai akan memberikan nilai F kepada Naruto atas sikapnya yang random seperti ini.

Naruto geram sendiri. Dia menatap kesal Sasuke sambil mengepal erat-erat kedua tangannya di atas meja.

"Uzumaki Naruto? Ah kau pasti salah satu mahasiswa beasiswa ya. Apakah ini trend baru di kalangan mahasiswa beasiswa? Memberikan salam pertama dengan berteriak tidak sopan?" Sinis Sasuke

"Mohon maaf profesor Uchiha atas perilaku mahasiswa kelas saya" kata Kurenai membungkuk hormat, "Naruto! Apa yang kau tunggu lagi?! Cepat minta maaf!" Kesal Kurenai

Naruto sangat enggan membungkuk maaf kepada Sasuke. Dia malah diam dengan ekspresi kesalnya.

"Oi Naruto cepat minta maaf! Kau akan mendapat nilai F nanti! Kau tau betapa pelitnya Kurenai sensei kan? Beasiswamu bisa mati kalau ada nilai F!" Bisik khawatir Kiba

'Argh!! Benar-benar!!' Gerutu frustasi Naruto dalam batinnya

"Gomen nasai" bungkuk Naruto. Dia menelan egonya demi mempertahankan beasiswa yang susah payah dia dapatkan.

"Kalau minta maaf semudah itu, maka penjara akan sepi. Bukankah begitu? Kurenai sensei?" Tanya Sasuke

"He? I-itu benar...." gugup Kurenai, "Profesor Uchiha...saya benar benar minta maaf...saya akan lebih-"

"Tidak" kata Sasuke, memotong pembicaraan Kurenai, "bukan anda yang kumaksud, Kurenai sensei. Tapi mahasiswa Uzumaki Naruto. Aku bukan tipe orang yang membiarkan sesuatu terjadi begitu saja kapanpun dan dimanapun. Maka dari itu, mahasiswa Uzumaki Naruto, selama aku mengajar di kelas ini, kau tidak diperkenankan untuk masuk kelas" kata Sasuke

Seluruh mahasiswa berbisik terkejut

Konan terdiam dan terkejut, dia lama-lama panik dan khawatir.

'Ternyata rumor itu benar....profesor Sasuke Uchiha adalah orang yang paling seram di kampus ini...' batin Kurenai

"Uchiha Sensei! Maaf sebelumnya, tapi bisakah Anda membiarkan Naruto sekali saja? Kalau Naruto tidak diperkenankan masuk kelas, maka dia akan ketinggalam materi. Beasiswanya akan berpengaruh kalau nilai dan absen Naruto tidak mencapai standar kelulusan" bela Kiba, dia ikut-ikutan berdiri

"Itu adalah hal yang harus dia cari tau solusinya sendiri" kata Sasuke

"T-tapi Uchiha Sensei-"

"Kalau kau tidak setuju atas peraturan kelasku, kau boleh mengikuti jejak Naruto" kata Sasuke

Ketegasan nada Sasuke dengan raut dinginnya itu membuat ketegangan di kelas. Para mahasiswa saling menengok dan berbisik-bisik. Kurenai tidak bisa membela mahasiswanya sendiri. Dia melihat Naruto dan Kiba.

Kiba menatapnya dengan tatapan bisa membela Naruto dan membujuk Sasuke untuk tidak menghukum Naruto

Sedangkan Naruto malah tetap berekspresi kesal. Saking kesalnya, dia menggertakan giginya kuat kuat

"Baiklah!! Kau menang. Oi Paman Rentenir! Aku akan menikah denganmu!" Kata Naruto

"HEEEEEEEEEE?!!!"

Seluruh kelas syok bareng-bareng mendengar deklarasi Naruto

Sasuke smirk puas, akhirnya dia bisa memulai langkah untuk memiliki Naruto, sebagai sosok sugar baby dalam kehidupannya.

TBC

Sugar Baby dan Sugar DaddyWhere stories live. Discover now