chapter 1

540 38 6
                                    

Hidup sempurna tidak melulu terlihat sempurna. Justru yang hidup sempurna itu tidak memiliki kebahagian sejati di dalam hati mereka. Karena mereka tidak tau apa sebenarnya arti dari kata bahagia yang sebenarnya.

Pemikiran seperti itu adalah pemikiran yang Sasuke miliki saat ini. Dia menyandarkan pinggangnya di kap mobil depannya sambil meminum bir kaleng. Baju kemeja putihnya dia gulung sampai sikut menunjukan lengannnya yang kekar, terpadu padankan sempurna dengan dada bidang dan kaki yang tinggi. Mata dinginnya itu memandang dingin sekaligus lelah memandang lautan berawan oranye di depannya.

Memorinya memaksa Sasuke untuk kembali mengingat kehidupannya yang hancur 4 tahun lalu. Dia yang mengira akan merasakan kebahagian sejati, malah berakhir merasakan rasa sakit hati dan kekecewaan berat di hatinya. Hati kecil Sasuke sudah sangat lelah dengan kehidupannya. Dia ingin sekali pensiun tapi umurnya masih terlalu muda untuk pensiun. Di sisi lain, dia tidak mempunyai pewaris utama.

Bir kaleng itu diremas kuat-kuat. Mata dingin lelahnya itu tetap memandang lautan di sana. Dia mengabaikan betapa penyoknya bir kaleng di tangannya saat ini

"BERHENTI KAU, SIALAN!!"

Suara teriakan dari kejauhan di abaikan oleh Sasuke. Dia memang tidak peduli apa yang terjadi di sekitarnya akibat hatinya sudah terbentuk mati dan dingin.

PRANGG!!

Bahu Sasuke loncat. Pikirannya yang sudah kacau, malah menjadi kacau ditambah dengan emosi memuncak ke ubun-ubunnya

Kaca belakangnya pecahnya seperti terkena lemparan bola baseball.

Sasuke langsung buru-buru melihat kondisi kaca mobil belakangnya. Lubang yang terbentuk lumayan besar dan pasti membutuhkan biaya yang mahal karena mobil Sasuke adalah mobil golongan mewah.

Sasuke mendelik ke arah pelaku yang menyebabkan mobil mewah kesayangannya itu hancur.

"Gasp! Oh tidak...!" gumam pelaku

Pelaku itu memiliki rambut blonde dengan mata sebiru lautan. Pakaiannya hanya bermodal kaos rubah oranye dengan celana pendek putih dan sepatu olah raga, Perawakannya tidak berotot karena terlihat seperti masih sangat muda.

"HAHAHA! Waaah, hari jelek untukmu ya, Naruto~" ledek seorang pria klimis berambut putih dan klimis, memakai sweater dan jeans hitam, "Semoga beruntung, Naruto~" ledek Hidan sebelum dia lari dari TKP

"HIDAAN!! Kemari kau! WOI! HIDAN!!" panggil Naruto. Dia berteriak kencang memanggil Hidan tapi yang dipanggil malah tertawa maniak dan terus menjauh.

Melihat Hidan yang kabur, membuat Naruto keringat dingin. Cucuran sweatdrop membanjiri seluruh kepala dan tubuhnya. Tubuhnya tegang dan panik saat mendapatkan mata dingin Sasuke menatapnya begitu tajam pertanda penuh emosi

"Ma-Maafkan aku!" teriak panik Naruto sambil membungkuk 90 derajat, "A-aku tidak sengaja sungguh! Paman, aku benar-benar minta maaf! Sungguh!" kali Ini Naruto menyatukan kedua telapak tangannya di depan wajahnya, pertanda minta maaf

Sasuke menatap sinis Naruto dari atas sampai bawah, "Kau pikir maafmu itu bisa memperbaiki kaca mobilku? Kau tau berapa banyak yang akan kuhabiskan untuk memperbaiki kaca mobilku?" sinis marah Sasuke

"Karna itu aku minta maaf...." Naruto memasang wajah memelas, "Aku akan membayarnya deh kalau gitu! Paman, berapa yang harus ku bayar? Tenang! Aku ini adalah pria yang bertanggung jawab!" pede Naruto, sambil berkacak pinggang

"20 juta yen" kata Sasuke

Naruto menarik nafas syok sampai mirip seperti orang sesak nafas

"20 JUTA YEN?!!!" kaget Naruto, "Itu tidak mungkin! Hey paman, kau mau menipuku ya?! Mana ada kaca mobil semahal itu! Memangnya kaca mobil paman terbuat dari berlian?! Jangan mentang-mentang aku bersalah tapi malah dimanfaatkan begini! Paman akan kulaporkan pada organisasi kekerasan pada remaja!"

Sugar Baby dan Sugar DaddyWhere stories live. Discover now