twelve

1.1K 81 10
                                    

Mingyu yang baru saja tiba di lobby nampak terlihat kebingungan saat mencari Jimin. Dirinya tadi sudah berpesan pada Jimin untuk tetap berada di lobby, namun Jimin dengan segudang rasa penasarannya melangkah berjalan menuju taman tersebut yang membuat Mingyu bingung mencari jejaknya

"Mampus aku" katanya dengan memijat keningnya saat melihat cctv terlihat Jimin yang sedang di bekap mulutnya dan di masukkan ke dalam mobil

Dia langsung menghubungi seluruh anak buahnya untuk mencari Jimin. Tak lupa dia juga menghubungi si bos besarnya namun hanya suara dari operator yang menjawab panggilannya

.

Dan di tempat lain di sebuah gudang yang tak terpakai nampak sosok pria mungil duduk di kursi dengan tangan dan kakinya yang terikat. Perlahan dirinya membuka matanya dan melihat sekeliling masih mencerna keadaan.

Tersadar ada yang menculiknya setelah melihat kondisi kaki dan tangannya yang di ikat. Matanya melirik dua orang berbadan kekar yang tidur di dekat pintu, sepertinya mereka adalah orang-orang yang di suruh untuk mengawasi dirinya

"Woii ... ahjushi"

Sapanya pada dua orang lelaki besar yang rupanya masih tertidur lelap

"WOIIII AHJUSHI PENCULIK" merasa tak di hiraukan Jimin pun berteriak. Dan seketika dua lelaki berbadan besar sontak terkejut dari tidur lelapnya

"Bocah sialan, berani-beraninya kamu meneriaki kami"

"Yee .. lagian kalian tidurnya lelap sekali. Bukankah kalian di bayar untuk mengawasiku"  balasnya dengan santai

"Kenapa kau berteriak bocah?"

"Aku laparrr" katanya dengan menunjukkan puppy eyes nya. Alih-alih menakuti Jimin kedua orang ini malah terlihat gemas pada Jimin

"Ya sudah aku akan keluar sebentar membeli makanan"

"Ahjushi ... aku ingin pizza" nadanya terdengar memerintah

"Kau ini bocah kurang ajar, bisa-bisanya kau meminta makanan enak pada orang yang menculik mu"

"Yeee ... kalau aku mati gimana? Ahjushi penculik pasti tidak akan dapat uang kan" lagi lagi si mungil bicara dengan nada santai seperti tidak ada takut-takutnya dengan dua pria di hadapannya ini

Kedua pria besar itupun nampak berpikir sejenak dan menyetujui apa yang di katakan Jimin

"Ya sudah aku akan belikan untuk mu"

"Ahjushi penculik ... aku juga mau susu pisang. Aku juga mau nasi goreng kimchi dan ayam goreng"

"Sialan kau bocah, mati saja kau..."
Saat salah satu pria besar itu ingin memukul kepala Jimin dengan sebuah kayu besar. Tiba-tiba saja berhenti kala mendengar Jimin berkata

"Kau akan menyesal jika membunuhku" katanya dengan serius. Tak ada nada bercanda di setiap kata yg di ucap

"Kenapa aku menyesal, memang kau siapa? Kau hanya bocah ingusan"

"Cari saja namaku di ponselmu maka ahjushi akan tahu siapa diriku"

Dan anehnya kedua pria berbadan besar tadi menurut saja pada perkataan Jimin

"Gawat ... dia adalah putra tunggal dari Park min-ho dan juga menantu dari Jeon Hyun bin. Mereka adalah orang yang sangat berpengaruh di negara ini" jelas salah satu pria besar itu pada temannya

Melihat reaksi ketakutan dari para penculiknya. Jimin pun tersenyum senang. Dengan ini dia bisa memanfaatkan peluang tersebut

"Bagaimana? Sudah tahu aku siapa kan?" Pasti yang menyuruh kalian adalah seseorang yang tak bisa menyaingi Appa ku kan? Dan pastinya kekuasaannya jauh lebih besar Appa ku daripada orang yang menyuruh kalian"

My Cute Husband Where stories live. Discover now