H-27: Ditinggal seperti ini?

299 31 0
                                    

You can start over you can run free
You can find other fish in the sea
You can pretend it's meant to be
But you can't stay away from me
I can still hear you making that sound
Taking me down rolling on the ground
You can pretend that it was me

-Maroon 5, Animals-

RIRIN POV

Akhirnya aku mendapatkan proyek baru. Sebuah mini series dengan genre action yang terdiri dari dua belas epsiode.

Proyek ini akan menjadi mini series pertama yang diluncurkan oleh AsTV.
AsTV sendiri adalah platform tayangan digital berbayar yang sedang naik daun di Indonesia.

Itu semua Lita yang menjelaskan, aku hanya mengangguk saja. Oke, mari kita lanjutkan...

AsTV mengeluarkan uang yang sangat besar untuk proyek ini. Dari sutradara hingga para pemainnya dipilih secara ketat.

Aku akan berperan sebagai mata-mata yang menyamar sebagai gadis pengidap gangguan jiwa. Sutradara bilang, auraku sangat cocok untuk peran ini.

Aku jadi bingung, haruskah aku senang dengan pujian ini?

Sutradara bilang, CEO AsTV sendiri yang memilihku untuk peran ini. Bahkan kemarin, CEO AsTV mengajakku bertemu secara langsung di sebuah kafe.

Jeremy Askara, itu namanya.

Awalnya aku tidak mengenalinya, aku sangat buruk dalam mengingat nama dan wajah orang. Ternyata dia adalah orang yang pernah menolongku saat di Amerika.

Jemy bilang dia terkesan dengan tingkahku saat kami bertemu di Amerika. Lucu dan menggemaskan, cocok untuk menjadi peran orang gila katanya.

Tunggu... Kenapa ini terdengar seperti hinaan? Haruskah aku marah?

Oh, lupakan saja. Yang penting aku mendapatkan pekerjaan baru.

Saat ini aku berada di kantor AsTV, aku baru saja menyelesaikan rapat lanjutan dengan kru dan para pemain lainnya.

Aku berjalan beriringan dengan Lita menuju mobilku yang terparkir. Tiba-tiba Jemy menghampiriku.

"Rin..." panggilnya tergesa.

Aku membalikkan badan, menghadap Jemy. Aku menatap heran Jemy yang seperti sedang mengejarku.

"Ya? Kenapa? Ada yang ketinggalan?" jawabku bingung.

Jemy tersenyum canggung sambil menggaruk kepalanya. "Hmm... Gimana ya bilangnya? Oh gini, kalau kamu ada waktu siang ini, aku mau ngajak kamu buat makan siang bareng,"

Aku menatapnya bingung, "Masih ada yang mau dibahas? Bukannya tadi kita udah rapat?"

Jemy tertawa canggung, "I-ini bukan tentang kerjaan. Aku ngajak kamu makan sebagai kenalan,"

Lita tersenyum tengil saat melirikku, lalu membisikkan sesuatu kepadaku, "Kayaknya Pak Jemy naksir Mbak Ririn deh,"

Aku semakin kebingungan, itu terdengar mustahil. Apa yang bisa dia sukai dari orang sepertiku?

Aku mengalihkan pandangan kearah Jemy kembali. Jemy memang tampan, sangat tampan malah. Dia juga sangat baik.

Namun, bukan berarti aku bisa menerima semua pria baik yang menyukaiku. Apalagi aku mempunyai hubungan yang sedang aku perjuangkan. Walaupun hubungan ini sepertinya akan hancur.

Aku tertawa sopan, kalau Lita bilang sih ini tertawa karir namanya. "Kalo kamu punya sesuatu buat didiskusiin nanti buat jadwal aja sama asisten atau manajerku. Sekarang udah bukan waktunya kerja lagi,"

One Month Notice [COMPLETED]Where stories live. Discover now