4

1K 150 2
                                    

Hari yang di tunggu oleh keluarga Na dan Huang saat ini benar-benar sudah di depan mata, bahkan dalam beberapa jam lagi keduanya akan resmi menjadi sepasang pasusu.

Renjun sekarang berada di dalam ruangannya bersama dengan winwin, taeyong, Ten Lee yang merupakan istri dari sahabat yuta dan jaehyun, Lee Johnny juga sahabat renjun Lee Haechan yang merupakan anak bungsu ten dan Kim Doyoung, sahabat ibunya juga yang merupakan istri dari sahabat ayahnya Lee Taeil, ibu dari lee jeno, atau bisa dibilang calon mertua Haechan.

"Kau sangat cantik njun." Ucap Haechan.

"Makasih haechan."Ucap renjun tersenyum bahagia.

"Imo tak menyangka kau akan lebih dulu menikah renjun, padahal Haechan yang lebih dulu bertunangan dengan jeno." Ucap ten.

"Hmm, aku juga tak menyangka dengan semua ini." Ucap Doyoung.

"Mungkin ini takdir ten, Doy, mungkin memang renjun dan jaemin yang di gariskan menikah lebih dulu." Ucap taeyong yang diangguki oleh ten dan Doyoung.

"Renjun benar-benar sangat mirip denganmu winwin, tak ada kemiripan pada yuta sama sekali."

"Itu benar Hyung, yuta Hyung bahkan iri dengan itu." Ucap winwin dan semuanya tertawa kecil.

"Berarti setelah beberapa jam lagi marga renjun bakalan berubah jadi Na."

"Hmm, kau benar Chan."Ucap winwin dan renjun yang hanya tersenyum bahagia.

Diluar terlihat jaemin menyambut dengan wajah datar semua kolega baik dari perusahaan ayahnya juga sang calon mertua bersama dengan jeno dan Mark.

"Kau terlihat tampan jaem, tapi wajahmu sangat datar." Ucap Mark. Tapi, sang pengantin hanya diam saja.

"Jaem?" Jeno memanggilnya membuat sang empu menatap kearahnya.

"Kau tau mengenai perusahaan Lai corp?" Jaemin hanya mengangkat bahunya tanda tak perduli.

"Mereka mengalami kesulitan saat ini." Ucap jeno kembali.

"Kesulitan seperti apa?" Ucap Mark sedangkan jaemin hanya masa bodoh aja.

"Kesulitan yang tak berarti mungkin." Ucap jaemin sedangkan keduanya hanya memaklumi jaemin yang memang bersifat acuh tak acuh seperti saat ini contohnya.






Beberapa menit kemudian, jaemin sekarang menunggu di depan altar dimana sudah ada pendeta disana. Lalu pintu menuju ruangan pemberkatan itupun terbuka dan diapun langsung terpesona melihat renjun yang sangat cantik dan menawan berjalan kearahnya bersama dengan yuta.

Sesampainya dihadapan jaemin, yutapun memberikan tangan anaknya agar di gandeng oleh jaemin.

"Jaemin, jaga anak saya. Jangan sakiti anak saya sama sekali." Ucap yuta dan jaemin mengangguk sembari tersenyum pada yuta. Membuat semuanya benar-benar sangat kaget karena memang Jaemin adalah orang yang sangat datar selama ini.

Renjun dan jaeminpun saling berhadapan dengan kedua tangan yang saling bertautan.

"Baiklah tuan Na Jaemin silahkan membaca janji suci terlebih dahulu." Ucao sang pendeta. Membuat para tamu lantas diam dan mendengarkan dengan khidmat, hanya camera para wartawan yang menyalah juga memotret momen itu.

"Saya Na Jaemin, mengambil engkau Huang Renjun sebagai istri saya, selalu bersama dengan saya dalam suka dan duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin dan saling mencintai sampai akhir hayat."

"Saya Huang Renjun, menerima engkau Na Jaemin sebagai suami saya, selalu bersama dengan saya dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin dan saling mencintai sampai akhir hayat."

"Kalian sudah sah menjadi pasusu. Selamat untuk kalian berdua."

Semua tamu undangan lantas bertepuk tangan dengan wajah bahagia.

"Silahkan pasangkan cincin pada jari masing-masing."

Lalu jaeminpun mengambil cincin yang berada di sakunya dan diapun memasangkan lebih dulu pada jari manis sebelah kanan istrinya itu begitu pula sebaliknya dengan senyum bahagia diantara keduanya.

Prok...prok...prok...

"Silahkan cium pengantin mu." Jaemin dan renjun saling berpandangan dan dapat jaemin lihat renjun yang memerah seketika, lalu diapun memeluk pinggang ramping itu dan tersenyum lebar membuat renjun terpesona dengan senyum lebar suaminya itu.

"Selamat datang nyonya Na." Ucap jaemin pelan yang hanya di dengar oleh mereka betdua. Renjun lantas memeluk leher jaemin dan tersenyum.

"Makasih tuan Na " Ucap renjun lalu keduanyapun saling mendekat satu sama lainnya dan bibir beda pemilik itupun menyatu seketika dan semua tamu turut bahagia akan kebahagiaan kedua pengantin didepan sana.

Setelah ciuman itu selesai mc pun mulai berbicara.

"Baiklah semuanya, sekarang adalah sesi melempar bunga oleh kedua pengantin, bagi yang belum memiliki pasangan atau single tolong berdiri dibelakang pengantin." Ucap mc. Dan beberapa tamu yang memang dalam status yang disebutkan oleh mc itu dan setelah semuanya betkumpul jaemin dan renjunpun mulai ancang-ancang untuk melemparkan bunga.

"Siap tuan Na, nyonya Na?" Kedua pengantin itu mengangguk.

"Baiklah bunga akan segera di lemparkan 1...2...3..." Jaemin dan renjun langsung melempar bunga itu dan berbalik untuk melihat siapa yang berhasil menangkapnya ternyata yang menangkap adalah dokter pribadi keluarga Huang, Kim Jung woo.

"Dokter Kim, sepertinya kau harus segera mencari kekasihmu." Ucap renjun tersenyum sedangkan jung woo hanya tersenyum canggung dengan wajah merona malu. Mark yang juga ikut dalam hal menangkap bunga itu, terpesona dengan orang yang di panggil dokter Kim oleh renjun, debaran jantungnya semakin menjadi-jadi dan terasa aneh menurutnya. Tapi, dia tak bodoh kalau dia tak tau kalau perasaan itu adalah jatuh cinta yang saat ini datang padanya, walaupun. Sangat terlambat.

"Aku jatuh cinta dengannya?" Batin Mark.



























🐇🐇🐇

Stay Here (jaemren)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora