dikit lagi...1

14 4 1
                                    

" gak papa kok, gue tau Lo juga butuh kebahagiaan maka dari itu gue melepaskan Lo.. Walaupun susah untuk mengikhlaskan nya..."

_ aleona Dena ananda _

" Hadir membawa tawa , pergi meninggalkan luka.. gak ada yang salah kok.. gue nya aja yang terlalu berharap sama Lo.. padahal kita hanya di pertemukan.. tanpa ditakdirkan untuk dipersatukan..."

_aleona Dena ananda _



_makasih! _



" Ona...." Ucap seseorang dari belakang nya membuat gadis berpakaian tertutup itu membalikkan badannya.

Di sana terlihat Ganen dengan bunga bunga di tangannya tersenyum manis kepadanya. Ona membalas senyuman itu, dia memeluk pemuda itu dengan erat dan mendaratkan ciuman di dagu pipi dan juga kening Ganen walaupun dia sedikit kesusahan melakukan nya .

Ganen hanya tersenyum dan menyerahkan bunganya bawaannya kepada gadis di hadapannya, ona menerima bunga itu dengan senang hati. Sekarang mereka sedang berada di salah satu tempat yang mereka sering kunjungi.

" Ona gue mau ngomong sesuatu..." Ucap Ganen setelah lama keheningan, entah apa tapi ona kuga merasa jadi canggung dengan tunangannya ini.

" Apa?" Balas nya.

" Gue tau ini berat tapi ini udah pilihannya dan gue berharap.. Lo gak kecewa dengan keputusan ini..."

" Hemm? Apa maksud nya?"

" Kita udahan aja ya? Kita batalkan aja pernikahan kita.. buang aja cincin tunangan kita.. makasih buat waktu yang Lo luangin buat gue..dan Makasih udah mengisi hari hari gue.." ucap Ganen membuat gadis itu terdiam.

" Ngomong apa sih? Jangan ngawur deh! Jangan bercanda..." Kesalnya menatap tak suka kepada Ganen.

Ganen menarik nafas nya dalam dalam , memegang kedua bahu gadis itu.

" Lihat aku... Aku mau kita udahan aja ya? Maafin aku kalo aku selalu buat salah Ama kamu.. makasih untuk semuanya.. aku akan terus sayang Ama cinta kamu.. aku gak akan ngelupain kamu.."

" Kamu kok gitu sih? Hiks... Hiks....kamu mau ninggalin aku kek algara gitu? Kenapa ? Hah! Aku salah apa? Aku egois?"

" Bukan sayang.. kamu gak egois .. tapi maaf .. aku lebih memilih Tuhanku daripada dirimu..."

Ona mengerutkan keningnya, jadi Ganen dan dirinya berbeda kepercayaan? Kenapa dia baru tahu? Tapi bisakah Ganen mengikuti agamanya dan bersatu dengan ikatan pernikahan? Ona gak mau kehilangan orang yang dia sayang lagi.

Cukup algara yang hilang, tapi tidak dengan dirinya.

" Oh jadi itu alasannya.. aku ngerti sekarang.. tapi bisa gak kita pacaran aja gak usah nikah gak papa.. yang penting aku selalu Ama kamu..."

" No! ona.. kamu harus menikah dengan pilihan mu.. kamu butuh kebahagiaan.. aku juga butuh menikah.. kita beda kepercayaan sayang.. awal nya aku akan ngajak kamu ke agamaku, tapi aku gak mau memisahkan kamu dengan tuhanmu.. oleh karena itu biarkan kita terpisah asal kamu dan tuhanmu tidak.. aku dan tuhan ku juga tidak..."

Air matanya tak bisa di bendung lagi, ona menangis sejadi-jadinya di tempat sepi itu, seolah mengeluarkan apa yang dia pendam. Ganen pergi meninggalkan nya sendirian, walaupun tak tega tapi itu sudah menjadi keputusannya.

Ona meluruh ke bawah, seakan tulang kaki nya sudah lemas dan patah tak berdaya menopang tubuhnya. Isakan memilukan menyayat hati yang mendengarnya.

Karena keegoisan nya ona berhasil membuat orang yang dia cinta hilang satu persatu. Dia memukuli dadanya, sakit !

" Dulu algara.. sekarang Ganen! Lalu siapa lagi yang akan meninggalkan ku?! Aku cape... Kenapa harus kalian yang meninggal kan aku?! Kenapa ?!! Kenapa tidak aku saja! Dengan begitu aku tak akan merasakan kesakitan luar biasa ini!..... Ya Allah.. maafkan ona karena telah egois..."











" Ngapain Lo ngajak gue ketemu?"

Ganen menghela nafasnya, lalu membuang dengan berat.

" Cintai si ona dan jaga dia.. maaf gue gak bisa terus berada di sampingnya.. maaf gue udah nyakitin dia..." Bales Ganen , pemuda di hadapannya tak mengerti arah pembicaraan ganen.

" Maksud Lo apa hah?! "

" Gue udah putusin ona.. dan gak akan lebih jauh lagi buat dia... Kita udah break..."

Tangannya terkepal erat, siap siap meninju ganen namun tak jadi karena ganen lebih dulu menahannya.

" Maaf gue udah nyakitin dia... Dulu algara sekarang gue.. maaf .. jika bukan karena tuhan kita yang berbeda.. mungkin gue udah nikah Ama dia..."

" Tapi Lo tau kan ona udah sering di sakitin! Lo gak kasihan apa?!" Amarah nya membeludak jika menyangkut sahabat nya.

" Maaf.. gue gak bisa.. gue gak mau ambil dia dati Tuhannya.. dan sebaliknya juga.. gue gak mau ninggalin tuhan gue untuk dia..."

" Jadi sekarang apa mau Lo!"

" Cintai sayangi dia.. gantiin posisi gue untuknya.. karena Lo dan dia sama sama satu agama.. gue udah buat keputusan.. setelah ini gue akan nikah sama seseorang yang seagama sama gue..." Jawab Ganen, hatinya benar benar berat menerima kan semuanya ini.

Ingin sekali menangis namun di sini terlalu ramai dengan pengunjung jadi dia malu untuk mengeluarkan air matanya. Menarik nafas dalam, ganen beranjak dari duduknya, dia tersenyum lalu pergi begitu saja dari hadapan pemuda itu.

" Kasihan ona.. dia pasti hancur sekarang.. tapi kenapa harus gue yang jadi tumbal si ganen sih arrrghhh!" Ucapnya mengacak rambutnya frustasi.

" Kayaknya gue gak bisa...."










🖇2 bulan berlalu.....


Tepat setelah Ganen mengucapkan kata kata menyakitkan itu, setelah 2 bulan lamanya ona mendengar berita jika pemuda itu akan menikah dan dia juga mengundangnya.

Gadis itu menatap sepasang suami istri yang baru saja menikah di sana, senagaja dirinya tak terlalu dekat dengan kedua pengantin itu, tidak ingin jika hatinya akan kembali sakit dan tentu saja hatinya masih berharap pada pemuda itu.

Tapi tak lama, adiknya Deva merangkulnya dan mengajak nya itu mengahmpiri ganen beserta istrinya itu dan mengucapkan selamat atas pernikahan mereka.

Awal nya ona menolak tapi , di pikir pikir itu tak salah dia harus melupakan semuanya, lagian itu sudah jadi masa lalu untuk ona walaupun dia susah untuk menerima semuanya.

Dengan cepat mereka menaiki tangga yang ada di sisi pelaminan itu, dia tersenyum manis kepada ganen dan istrinya juga di balas senyuman tak kalah manis oleh mereka.

" Hai ganen.. selamat ya buat Lo.. dan juga istri Lo.. congrats! Jangan lupa buat Dede Dede gemoy!" Ucapnya membuat pasutri itu tertawa.

" Haha pasti... Makasih dah mau Dateng ya na.. maafin gue.. udah ninggalin lo...." Ucap ganen dia masih merasa bersalah.

" Sut! Apansih ! Jangan bahas itu di hari bahagia Lo ini! Anggap itu masa lalu .. lihat sekarang Lo udah nikah.. masa depan Lo udah ada di samping Lo..." Jawab ona , merasa sedikit bersalah karena dirinya ganen jadi mengungkit masa lalu mereka di hadapan istrinya.

" Gak papa kok ona.. saya mengerti.. kamu pasti sakit hati kan? Tiba tiba saja orang yang kau cintai menikah dengan orang lain..." Jawab Kayla.

Ya dia Kayla , murid terbaik di sekolah mereka dulu.

" No.. pokoknya kalian harus bahagia ya.." balas ona. Ona dan Deva pun turun dari sana.

Tapi tak lama ona terbatuk-batuk, dia menutup batuknya dengan tisu, saat dia buak tisu itu ada darah yang keluar dari mulutnya, dengan cepat dia menyembunyikan tisu itu.

" Kenapa kak?" Tanya Deva.

" Gak papa kok.. ayo kita pulang..." Jawab nya tak mau membuat adiknya khawatir.














Halo guys? Gimana Ama part ini?

ONA..!!  (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang