Sosok Ayan sebenarnya!!!

37.6K 387 19
                                    

♪Happy reading♪
¶¶¶

Oliv mengingkari janjinya dengan datang terlambat, pukul 11 malam.

Sedangkan Ayan menyuruhnya pukul 9 malam.

Dan yang membuat Ayan marah, dia pulang dengan keadaan mabuk berat, dia diantarkan kerumah Ayan oleh kedua teman perempuan nya yang mendapat tatapan tajam oleh Ayan.

“Engghh, kepala gue”, Oliv tersadar dari tidurnya dan mendapati dirinya berada di kamar Ayan, tanpa busana. Dia tidak terlalu kaget, karena pasti Ayan akan marah mengetahui dirinya mabuk.

Dilihatnya jam, menunjukkan pukul 3 pagi, dan suara gemericik air membuatnya terduduk.

“AYAN???”. Oliv berteriak dengan kencang.

Dan setelahnya keluarlah Ayan dengan handuk yang melilit pinggangnya, rambut yang basah, juga tatapan tajamnya yang membuat tubuh Oliv meremang.

“Wake up, baby???”, Ayan berjalan menuju Oliv yang terduduk memegangi kepalanya.

Ditatapnya Ayan yang nampak mengeraskan rahangnya.

Who's???”, Ayan duduk disebelahnya, dengan tangannya yang dingin menyentuh paha Oliv.

What???”, Oliv bertanya bingung, dia memegang rahang Ayan, dan berniat untuk menciumnya, namun Ayan menghindar.

“Make a Kissmark in your neck???”, Tanya Ayan dengan nada dinginnya.

Oliv melotot. “Wtf, gue mabuk, Yan. Sorry, i don't know”. Ayan semakin kuat mencengkram paha Oliv.

Come on, make this night full of your moans, darling”, dibukanya paha Oliv agar mengangkang, dan Ayan berada di tengah-tengah nya.

Memasukkan wajahnya pada selangkangan Oliv, dan memakan habis milik Oliv yang tembam.

Awsshhhhh, but, and your moan to, sir. Emhh ahh. Oliv refleks mencengkram rambut coklat Ayan, semakin memasukkan kepala Ayan  agar memakan habis miliknya.

♪♪♪

Azay dikejutkan dengan keberadaan Zepy yang berada di kamarnya dengan keadaan setengah bugil.

Bagaimana bisa???.

Dia hanya memakai bikini, dan celana dalam, apa yang dilakukannya dikamar Azay?, tidak habis pikir dengan isi kepala Zepy.

“Zepyhra?”, Azay memastikan, bahwa orang yang bergelung dibalik selimut itu benar-benar peri kecilnya. Tadi, dia sempat melihat sekilas, bahwa Zepy bergegas menutupi badannya dengan selimut.

“Zepynya tidur”, balasnya dengan nada orang ngantuk.

Azay terkekeh, seorang Azay yang sebelas dua belas dengan Ayan bisa terkekeh hanya mendengar dua kata saja, wow.

“Terus yang nyahut itu siapa?”.

“Zepyhra- Eh!!!”, Zepy berseru dan terduduk dengan wajah lugu dan tertawa lebar menampakkan empat gigi depan nya.

Discipline Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang