Bab 15. Mengisi Waktu Luang.

32 12 0
                                    

Pukul 07.30 pagi, seperti biasa setelah mengantarkan Jang Yeo Bin pergi ke sekolah, selang beberapa menit kemudian akupun membantu membawa jajan ringan lalu kuantarkan ke pasar, tempat Bibi Mi Kyung berjualan.
Bulan ini sudah memasuki semester 2, namun aku memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah. Jika ada yang bertanya mengapa aku tidak melanjutkan sekolah? Jawabannya dua hal. Pertama, aku bukan orang yang pandai bergaul. Karena semua menganggapku sebagai perempuan lugu, cupu dan tidak setara dengan derajat mereka. Kedua, aku tidak memiliki uang untuk membayar uang ujian sekolah, semester 1 saja sudah kusisihkan uang jajanku, namun tetap saja tidak cukup. Maka dari itu, aku lebih memilih berhenti sekolah dan membantu Bibi Mi Kyung berjualan di pasar, yang tidak jauh lokasinya dari rumah.




ENAM BULAN KEMUDIAN...

"Hemm.. Mengapa Dita lama sekali." gumam Bibi Mi Kyung duduk santai.

"Bibi!" panggilku seraya menghampirinya.

"Syukurlah kau sudah datang," ucap Bibi Mi Kyung.

"Nah ini kuenya," tukasku seraya menyodorkan dua kantung plastik berisikan jajan kering dan jajan basah.

"Terimakasih," ucap Bibi Mi Kyung menerima.

"Tapi sebentar lagi Dita harus pergi mengambil bucket bunga pesanan tetangga yang akan wisuda hari ini, Bi." lanjutku.

"Baiklah, kamu pergi hati-hati ya Nak." ujar Bibi Mi Kyung seraya merapikan dagangannya. Aku merespon dengan senyuman.

"Dan jangan lupa jam 1 siang jemput Jang Yeo Bin," pinta Bibi Mi Kyung.

"Siap, itu sudah pasti Bi. Hehee.." sahutku cengengesan.

"Yasudah Dita pergi dulu ya, tadi ada panggilan masuk,mungkin bucketnya sudah sampai. Da Bi." pamitku. Bibi hanya membalas dengan senyuman.

"Aaarrgghh!!!" teriakku bersamaan dengan orang yang tidak sengaja bertabrakan denganku.

"Astaga, Dita apakah kau baik-baik saja?" tanya Bibi Mi Kyung. Namun aku malah mengabaikan pertanyaannya.

Saat pandanganku menoleh keatas spontan membuatku terkejut sekaligus bagaikan aku sedang merasakan flashback ketika masih berada disekolah menengah atas.
Pandanganku spontan kesal sembari melirik seseorang yang tidak sengaja bertabrakan denganku.

"Dita? Hai.. sudah lama ya kita tidak bertemu." ucap seseorang berpakaian SMA itu.

"Lee Yoo Mi," batinku menahan kesal menatapnya.

"Masih ingat aku?" tanya Lee Yoo Mi dengan berlagak sok akrab.

Aku terdiam dengan pasang wajah datar.

"Lupa ya? baiklah,aku perkenalkan ulang." imbuh Lee Yoo Mi hendak memperkenalkan dirinya kembali.

"Wah.. apakah kalian saling mengenal?" sela Bibi Mi Kyung senang.

"Tidak // Ya." jawabku dan Lee Yoo Mi serempak namun beda kata.

"Lho.. ini jawaban yang benar yang mana?" tanya Bibi Mi Kyung bingung.

"Hemmebenarnya kita saling mengenal, Bi." jawab Lee Yoo Mi.

Spontan membuatku risih dengan perlakuannya yang seakan-akan akrab denganku.

"Mungkin saking lamanya tidak jumpa Dita jadi lupa dengan teman yang pernah sekelas dengannya," imbuh Lee Yoo Mi.
"Apa? teman?" tanyaku heran sekaligus risih.

"Maaf, sejak kapan kita berteman? Aku tidak memiliki teman model sepertimu." cetusku membuat Bibi Mi Kyung, Lee Yoo Mi dan Jung Chae Yul terkejut sekaligus heran dengan tingkahku.

School 2023Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora