Jaehyun yang baru saja menyalakan komputer, langsung memejamkan matanya saat suara ponsel nya berbunyi. Ia lantas segera mengangkat panggilan suara itu. Menghela nafas Jaehyun lalu memutuskan panggilan. Itu panggilan dari Maminya, dirinya harus segera menjemput Sang Mami yang baru saja menyelesaikan acara bersama teman-teman nya.

Jaehyun sedari dulu tidak sanggup untuk menolak perintah sang mami. Karena baginya, Maminya adalah segala-galanya, sedikit saja dirinya menolak dan membuat Maminya bersedih, Jaehyun juga ikut bersedih. Dirinya kembali mematikan Komputer dan berjalan kearah luar, dan mendapati Wendy yang tengah sibuk. "Wen, saya izin keluar ya. Kalau ada tamu yang mau ketemu sama saya, bilang ditunda sampai besok." Jelasnya.

"Baik Sajangnim." Wendy berdiri dan membungkukkan badannya. Lalu Jaehyun pun melangkahkan kakinya meninggalkan lantai ini, sedangkan Wendy kembali dengan aktivitasnya.

Sesampainya Jaehyun diparkiran Mall temoat dimana sang Mami berada. Kini langkahnya berjalan ke salah satu coffe shop yang ada di Mall ini. Saat kakinya memasuki tempat ini, dirinya melihat sang Mami tengah melambaikan tangan nya pada sang putra, Jaehyun tersenyum melihatnya, dirinya menghampiri. Namun saat itu Jaehyun ditabrak oleh pengunjung yang membuat jas yang ia kenakan basah. Pengunjung utu meminta maaf karena teledor. Jaehyun mengambil tissue untuk membersihkan dirinya, setelah meminta maaf dan urusan mereka selesai Jaehyun kembali berjalan. "Nggak apa-apa sayang?" Jaejoong langsung menarik lengan putranya dan mengambil tissue lalu mengelap jas anaknya. "Dibuka dulu aja jas kamu."

Jaehyun segera melepas jas yang tengah ia gunakan, namun tumpahan kopi itu juga mengenai kemeja yang Jaehyun gunakan. "Mi sebentar aku mau ke toilet dulu, lengket banget." Ujarnya, Jaejoong menganggukkan kepalanya.

"Iya sayang."

Sesampainya dikamar mandi, Jaehyun langsung mengambil tissue dan membasahi tissue tersebut dengan air dan menyapukan nya pada bajunya, sedikit menghilang namun noda yang dihasilkan tidak menghilang. Saat tangan nya ingin mengambil sabun, dirinya dikagetkan dengan kehadiran seseorang yang ia kenal. "S-Sajangnim." Suara itu sedikit terdengar ngos-ngosan.

"Taeyong. Kamu kenapa?"

Taeyong kembali melirik kearah pintu toilet dan terdengar suara langkah kaki mendekat. Taeyong lantas menarik lengan Jaehyun dan masuk kedalam salah satu bilik toilet dan mengunci rapat pintu. Taeyong meletakan satu jarinya di hadapan mulut Jaehyun, mengisyaratkan untuk diam dan tidak mengeluarkan suara.

Setelahnya terdengar suara beberapa orang berada diluar. "Beneran lo lihat Taeyong masuk ke sini?"

"Iya!"

"Coba cek satu-satu biliknya." Saat terdengar suara tersebut Taeyong semakin ketakutan.

Kini posisinya Taeyong berada dihadapan Jaehyun, secara tiba-tiba Jaehyun duduk diatas closet dan Taeyong duduk diatas pangkuan Jaehyun, membuat Taeyong kaget dan dengan cepat Taeyong memeluk leher Jaehyun. "Uusst.." Ujar Jaehyun berbisik.

Saat dipintu bilik tempat Jaehyun serta Taeyong berada, pintu pun terdengar di pukul. "Taeyong! Lo keluar nggak?" Teriaknya dari luar sambil memukul pintu serta mencoba paksa.

"Siapa? Saya bukan Taeyong!" Teriak Jaehyun, yang membuat dua laki-laki yang berada diluar bilik mengerutkan keningnya. Ini bukan suara Taeyong yang mereka kenal.

"Mending kamu keluar! Atau saya panggil petugas keamanan!" Teriak Jaehyun kembali, membuat dua orang laki-laki tersebut menendang pintu dengan kesal dan berjalan keluar dari kamar mandi.

Idol (JAEYONG)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن