Kini Taeyong terduduk di kursi yang ada di ruang tengah Apartment nya. Taeyong menundukkan kepalanya sambil ia memegang bantal kecil di pahanya. Sesekali ia melirik kearah dua orang yang tengah berdiri dihadapannya dengan tatapan ingin membunuh dirinya.
"Masih mau diem lo?" Tanya garang Ten.
Pada akhirnya Ten berhasil membangunkan lelaki cantik yang sedang tertidur pulas itu, dan menarik secara paksa dan keluar dari dalam kamar lalu mendudukkan Taeyong di kursi.
"Kan udah lihat juga, buat apa marah" belanya.
Ten segera melototkan matanya mendengar ucapan Taeyong barusan. "Masih bisa lo ngomong santai! Lo tau gak tagihan nya berapa?!" teriaknya dengan keras hingga membuat Taeyong menutup kedua telinganya.
Doyoung segera menahan tubuh Ten agar, lelaki berambut pirang ini tidak menghajar Taeyong yang sedang tertunduk lemah. "Udah. Tenangin diri lo. Nanti tensi lo naik lagi"
Menghela nafas panjang. Akhirnya Ten melemparkan kertas yang sedari ia pegang ke hadapan Taeyong. Taeyong pun dengan segera menangkapnya. Lalu ia melihat isi kertas tersebut.
Sedangkan Ten, ia langsung berjalan kearah dapur dan membuka kulkas lalu mengambil sebotol air mineral dingin, lalu meneguknya hingga tandas.
"INI BENERAN??!"
Itu suara teriakan Taeyong. Sedangkan Ten ia hanya memutarkan bola matanya dengan malas.
"Udah tau kan lo, alasan Ten ngamuk" jawab Doyoung
"T—Tapi perasaan gue cuman belanja Tiga Tas doang deh, kok bisa sampai Tiga Milyar!"
"Ya, lo belanja Tas yang seharga Satu Milyar. Wajar harganya segitu." Entah kenapa Doyoung juga mulai ikutan emosi saat mendengar jawaban Taeyong barusan.
"Refund aja deh Tas nya" Itu suara Ten. Taeyong yang mendengarnya langsung protes karena ia merasa Tas Tas itu sangat berharga baginya.
"Nggak! Nggak, apa-apaan lo main refund-refund aja. Lagian nggak bisa juga di refund. Lo kata belinya di minimarket!" Protesnya
Lalu Taeyong pun menatap Ten dengan tatapan nyalang "Awas aja lo berani nyentuh Tas gue!" Ancam nya
Doyoung pun hanya bisa menggelengkan kepalanya karena dia sudah benar sangat pusing akibat ulah Taeyong, ditambah dengan emosi Ten yang meluap.
Terjadilah keheningan di Apartment itu. Ten masih sibuk menatap kearah Taeyong, begitupun sebaliknya. Namun tiba-tiba Hp Ten berdering menandakan ada Panggilan, ia pun mengangkatnya.
"Iya, benar. Ada apa ya?" Jawabnya sambil melirik kearah Taeyong.
Taeyong pun melototkan matanya kearah Ten "Apa lo lihat-lihat!" Ujarnya pelan, namun keningnya langsung disentil oleh Doyoung. Membuat Taeyong seketika bungkam.
"Siapa?" Tanya Doyoung
"Untung lo ada gunanya. Coba kalau ngga, udah gue bunuh lo" ucap Ten. Lalu laki-laki berambut pirang itu pun berdiri dan menatap Doyoung.
"Dari JC Entertainment"
"Ngapain? Kan Taeyong hari ini nggak ada jadwal?"
"Model yang mau pemotretan hari ini kecelakaan, jadi ganti nya lo" jawabnya lalu Ten memandang kearah Taeyong "Sekarang lo siap-siap gih. 10 menit kelar gue tungguin di parkiran" jawab Ten
Dengan terpaksa Taeyong pun berdiri dan berjalan kearah kamarnya dengan muka tekuk karena waktu liburnya tidak jadi, padahal Taeyong berencana hari ini mau tiduran seharian. Tapi mau gimana lagi, resiko jadi artis begini.
YOU ARE READING
Idol (JAEYONG)
FanfictionJung Jaehyun seorang CEO terkenal, namun diusia yang hampir menginjak kepala tiga, Jaehyun belum memiliki pendamping hidup. Sudah banyak perempuan yang disodorkan oleh Maminya namun Jaehyun belum memiliki rasa ketertarikan sedikitpun. Bahkan, Sekret...
