Bab. 4 - dipaksa memandikan bosku!

2.3K 73 4
                                    

Andreas perlahan membuka matanya dan mengerjapkannya hingga berhasil melihat wajah sekretarisnya yang tengah tertidur.

Saat akan menggerakan tangannya, pria itu melenguh kesakitan sembari melihat perban putih disana. "Pak Andreas sudah bangun?" ujar Reyna yang baru saja terbangun dari tidurnya karena merasakan ada pergerakan di pahanya.

"Saya minta maaf karena tertidur di kakimu," ucap Andreas membuat Reyna merasa telah salah dengar.

Pak Andreas, untuk pertama kalinya pria itu mengeluarkan kata maaf kepadanya. "Sepertinya apa yang diucapkan dokter Ken ada benarnya," ujar Reyna membuat Andreas menyerngitkan dahinya.

"Kamu berbicara dengannya?" tanya Andreas yang diangguki Reyna.

"Tentang keadaan Bapak dan dokter Ken meminta saya untuk membawa Pak Andreas ke tempat saya, saya merasa tempat ini tidak aman untuk ditinggali sendirian," ujar Reyna.

Andreas mencoba untuk bangkit dari tidurnya, dibantu oleh Reyna yang sedari tadi setia menunggu bosnya bangun. "Ternyata kamu bisa berpikir sejauh ini ya?" ujar Andreas.

Reyna memanyunkan bibirnya mendengar kalimat dari bosnya. "Saya tidak bisa tinggal bersamamu, bawa saja ke hotel dekat rumah," ucap Andreas membuat Reyna menggelengkan kepalanya.

"Saya tidak bisa meninggalkan Bapak, saya sudah bilang sebelumnya bahwa saya harus tetap di samping Pak Andreas sampai tangan Bapak pulih dari sakit," ujar Reyna.

Andreas yang mendengar itu meminta Reyna untuk mengambil tas kerjanya dan mengeluarkan amplop merah di dalamnya. "Buka dan baca dengan benar, saya adalah pria berintegritas. Karena itu, saya bisa tinggal denganmu kalau kamu mau menandatanginya," ujar Andreas.

Reyna membukanya dan melihat sebuah perjanjian yang tak lain adalah kontrak pernikahan. "Saya sangat membutuhkan bantuanmu," ucap Andreas dengan ekspresi yang sepertinya tengah menahan sakit di tangannya.

"Tapi satu tahun adalah waktu yang lumayan lama," ujar Reyna.

"Jika satu tahun termasuk waktu yang lama, bagi dengan umurmu yang sekarang. Apa setahun akan menjadi waktu yang lama untuk hidupmu?" tanya Andreas membuat Reyna akhirnya mengerti.

Reyna akhirnya menandatangi kontrak pernikahan sementara itu tanpa mempertimbangkan hal yang lainnya. "Kamu bisa menyetir?" tanya Andreas.

Reyna menganggukan kepala meragu. "Panggil taksi saja, aku akan tinggal dirumahmu selama beberapa hari," ujar Andreas membuat Reyna mengangguk untuk kedua kalinya.

Di dalam taksi, Andreas meminta Reyna untuk membantunya mengeluarkan ponsel di dalam saku celananya. "Ah!" lenguh Andreas bercampur dengan kesal.

"Kamu salah memegang sesuatu Reyna, ponselnya berada di bagian lebih kiri bukan di tengah!" ujar Andreas kembali marah-marah.

Reyna dibuat kesal lagi, padahal baru beberapa waktu lalu ia merasa kasihan pada bosnya. Padahal Reyna juga sulit memprediksinya karena di dalam taksi ini sangat gelap.

Andreas terlihat menghubungi seseorang. "Halo, daftarkan pernikahan saya segera. Seluruh dokumen akan saya kirimkan malam ini," ucap Andreas membuat Reyna menjadi sedikit meragu untuk melanjutkannya.

"Saya tidak yakin Bapak akan betah di apartemen saya yang kecil," ujar Reyna membuat Andreas menggelengkan kepalanya lalu memilih menyenderkan tubuhnya ke pundak sekretarisnya.

Sedangkan Reyna merasa jantungnya kembali berdebar untuk pertama kalinya setelah putus dengan Dario. "Aku bisa mendengar deruhan napasnya," gumam Reyna.

Hingga keduanya sampai di salah satu gedung apartemen bertingkat, Reyna meminta Andreas untuk turun lebih dulu sedangkan ia membawa satu tas yang berisikan beberapa barang penting bosnya.

Istri 2 Miliar Ceo Arogan!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora