" tidak perlu takut, aku kesini bukan untuk berbuat jahat. Aku kesini karena aku ingin menemui mu" ucapnya lg.

" menemui ku, untuk apa? Meminta maaf karena sudah membuatku hampir mati. Jika ia kau boleh pergi, karena aku sudah memaafkanmu" balasku setenang mungkin. Mencoba rilex agar marko tidak mengetahui ketakutanku.

" itu salah satunya. Tapi ada hal lain lagi yg ingin ku sampaikan " 

" apa? Katakan lah sebelum martin datang dan menghajarmu karena sudah berani muncul di hadapanku. Bukan kah kalian sudah membuat perjanjian" ucapku. Raut wajah marko berubah menjadi sendu saat aku menyebut nama martin. Terligat jelas bahwa ia sedikit tahut untuk menemuiku. Tapi entah dari mana keberaniannya hingga dia berani melanggar dan muncul di hadapanku.

" aku tahu, mereka tidak akan membiarkanku hidup. Mereka menang membebaskanku, membuatku di keluarkan dari FBI. Lalu hidupku! Hidupku di penuhi rasa bersalah. Setiap malam aku selalu di hantui dengan bayangan2 kejadian malam itu dan apa km tahu aku sangat tersiksa dengan itu semua." ucapnya lirih, Aku bisa merasakan kesedihan yg dia alami. Tapi itu hukuman baginya, masih beruntung martin membiarkannya hidup. martin masih memiliki hati nurani. Biasanya dia tidak akan segan2 untuk membunuh siapa saja orang yg berani melukai ku.

" itu deritamu sendiri, Aku tidak peduli. Mau kamu tersiksa, mau kamu mati pun aku sudah tidak peduli lg. Karena kejadian itu membuatku sadar bahwa kau lelaki bodoh yg pernah ku temui" bentaku berapi api. Dia pikir orang tuaku tidak sedih melihatku yg hampir mati dulu. Lalu suami yg hidup tapi nyawanya melayang entah kemana. Dan sekarang dia datang seolah meminta ku untuk mencabut penderitaannya.

" ya aku memang bodoh, bodoh karena meninggalkan wanita yg kucintai dulu,menyakitinya. Dan hampir membunuhnya karena wanita lain." ungkapnya yg membuatku melebarkan mataku. Apa maksud dari ucapannya. Meninggalkan wanita yg di cintainya. Siapa?

" apa maksudmu" tanyaku geram.

" selama ini aku tidak mencintai sela,dia bukan wanita yg ku cintai selama ini. Karena wanita yg ada di hatiku itu hanya kamu. Gadis kecil yg membuatku jatuh cinta. " jelasnya.

Aku terdiam, perkataan marko membuaku membisu, aku teringat kata2 sela dulu. Marko tidak mencintainya, dia justru mencintaiku. Saat itu aku tidak percaya, tapi sekarang aku tahu kenapa sela melakukan ini padaku. Dia sakit hati, wanita mana yang tak sakit hati jika kekasihnya menjadikan dia sebagai pelariannya. Mungkin aku juga akan melakukan hal yg sama.

" aku mencintaimu, dulu dan sekarang. Ku kira kamu akan menungguku hingga aku kembali. Tapi kenyataanya berbeda, kamu sudah menjadi milik orang lain. Hati ku sakit, mengetahui kamu telah terikat. Ke sempat an ku untuk merebutmu Sangat tipis, hingga malam itu sela mengancam ku. Dia berniat membunuh keluarga jija aku tidak membunuhmu. Sast itu aku tidak ada pilihan selain menuruti kemauan sela. Mungkin dengan begitu tak ada lg yg akan memilikimu. " lanjutnya lg.

Bugggg...

" brengsek,,, beraninya loe muncul di hadapanya. Membuat pengakuan konyol. Kau pikir prily akan menerima mu begitu " teriak martin. Dia melayangkan beberapa pukulan tepat di wajah marko. Sedangkan aku, tubuhku sulit untuk di gerakan, pernyataan itu membuatku syok.

Bugggg...

Brukkk

Prangg...

Pukulan demi pukulan marti layangkan. Marko sempat menghindar meski pada akhirnya dia harus tersungkur, menabrak beberapa pot bunga dan keramik hias. Perkelahian pun tak bisa di hindari. Suara rintihan dan bunyi benda yg berjatuhan membuat rumah kaca ini tampak mencekam. Martin menunjukan sikap tidak bersahabatnya.

" kalau begitu loe memilih mati" ucap martin. Aku masih berdiam diri, melihat marko yg tak berdaya. Wajahnya penuh luja, bibirnya sedikit sobek dan mengeluarkan darah. Martin merogoh saku jaketnya. Mengeluarkan sebuah pistol dan mengacungkannya ke arah marko.

Gadis BrandalanWhere stories live. Discover now