Bab 6

2K 115 0
                                    

"Selamat datang Nona Queenza.. " Kepala sekolah itu tersenyum hangat pada Zaya.

"A iya, tapi aku punya satu permintaan" Zaya masih saja memegang dahinya sedari tadi.

"Apa itu Nona? "

"Jangan perlakukan aku dengan khusus itu membuatku tidak nyaman, perlakukan aku seperti murid biasanya saja" ujar Zaya dengan sopan , hei ia juga masih tau sopan santun pada orang yang lebih tua darinya.

"Baiklah jika itu keinginan Nona"

Tok tok tok!

"Masuk! " Ucap Kepala sekolah itu.

"Bu Rika, baguslah anda datang kemari sendiri, ini dia Queenza putri tuan Xavier murid baru di kelas anda" lanjutnya.

"Ya baiklah tapi sebelum itu saya kemari ingin memberi tahu sesuatu pak, ini tentang murid baru yang menggunakan status beasiswa itu padahal yang sebenarnya dia dibiayai oleh Keluarga Dhelbert" Jelas Bu Rika.

Hah? Keluarga Dhelbert? Oh ya gue lupa tu cewek kan juga baru masuk sekitar satu minggu*batin Zaya.

"Maksudmu Lolita Dianatika Adinda? "Tanya kepala sekolah.

"Betul pak, kami menaruhnya di kelas 10 Ips3 sesuai kesepakatan kami"Bu Rika berujar serius pada kepala sekolah, mereka mengabaikan keberadaan Zaya yang asik menyimak kedua orang tersebut.

Tak lupa tanganya memegang dan mengelus pelan dahi dan hidung mancung nya.

Flashback on.

Anjir hari pertama masuk langsung ketemu cogan, huh emang mantap pokoknya, kira kira ada berapa banyak cogan ya disekolah ini? Huh ga sabarnya buat ngoleksi cogan*batin Zaya.

Ia asik sendiri dengan pikiranya senyam senyum sendiri sembari berjalan di belakang cowok tinggi itu.

Namun tiba tiba cowok itu berhenti tanpa aba aba dan..

Bruk!

" Ssh.."Zaya meringis pelan.

Zaya menubruk punggung tegap cowok itu, dahi dan hidungnya terasa amat sakit namun cowok itu biasa saja.

Ini punggung apa besi sih?!! Keras amat!! Huaaaa.. Sakit.. Terus ni cowok kok ga peka amat sih.. Ditanya aja enggak.. *batin Zaya.

"Ini ruanganya" Cowok itu langsung pergi begitu saja tanpa menunggu Zaya membalas perkataannya.

"Hiss.. Ga peka banget jadi cowok!! Dasar kutub! " Zaya memegang Dahi dan hidungnya, perlahan membuka pintu ruang Kepsek itu.

Flasback off.

_____

"Hallo Guys gue Queenza Azaya Calista Xavier pindahan dari Beijing international high School,Semoga aja kalian bakal terbiasa sama sikap gue yang...

Baik kok hehe.. " Zaya tersenyum pada mereka memperlihatkan deretan giginya, membuat kebanyakan murid cowok berteriak heboh ada juga yang pingsan.

Dan untuk sikapnya, apanya yang baik? Namun dia rasa ada satu kebaikan dulu saat menjadi Azreya ia akan terang terangan memberi contekan ulangan maupun ujian pada teman sekelasnya, baik kan dia?.

Beruntung sekali yang menjadi teman sekelasnya, tapi ada juga resiko mereka harus banyak bersabar menghadapi tingkah Azreya yang Astagfirullah.

Paling parah ia pernah menghajar cowok anak kelas sebelah yang berani mengusiknya, hingga cowok itu dirawat dirumah sakit sekitar 1 bulan lamanya, bahkan cowok itu tangannya cacat.

Ia juga pernah memecahkan kaca jendela di ruangan guru, karena lemparan bolanya terlalu jauh saat bermain basket.

Lalu banyak tercatat namanya di buku Bk, karena itu ia menjadi terkenal di sekolahnya, meskipun begitu tak memungkiri kebanyakan anak nakal lelaki maupun perempuan nge fans dengan Azreya dan akan menjadikan Azreya panutanya, padahal aslinya mah ga boleh ditiru kalo kaya gitu.

"Baiklah Queenza panggil saja ibu_"

"Burikkk! " Teriak serempak murid murid satu kelas 12ipa1 itu.

"Heh!! Mau saya kurangi nilai kalian?!! " Bu Rika melotot tajam pada murid muridnya yang malah menatap malas dirinya.

"Alah bu ngancem nya kok pakek nilai mulu perasaan" satu cowok dengan anting di telinganya.

"Iya nih bu,ibu ga asik ah" Tambah seorang cewek berkaca mata.

"Diam kalian!! Queenza.. Bisa panggil ibu Bu Rika saja.. Silahkan duduk di samping Maverick, Maverick angkat tanganmu"

Cowok yang baru bangun dari tidurnya itu menatap bingung guru dan teman teman sekelasnya, namun tak ayal ia tetap mengangkat tangan.

Zaya berjalan ke arah cowok itu sembari tersenyum misterius tak diketahui siapapun.

Target baru lagi kyaaa.

Sementara lelaki itu menatap binar ke arah Zaya.

"Kenalin gue Maverick Erliano Marcello, cowok terganteng disekolah ini" ucap Cowok itu tersenyum dengan pedenya dan mengulurkan tangan pada Zaya.

"Queenza Azaya Calista Xavier, panggil aja Zaya"Zaya membalas uluran tangan itu.

Tak dipungkiri anak pertama keluarga Marcello itu memang tampan, tak kalah tampan dari cowok yang mengantar Zaya ke ruang kepsek tadi, itu sebabnya ia tak mempermasalahkan kepedean cowok didepanya ini yang entah sudah mencapai tingkat mana.

" l_lo.. Putrinya tuan Xavier?.. "Mendadak tangan Maverick bergetar.

" iya, biasa aja kalik! Lo kayaknya orangnya asik, mau jadi temen gue ga? "Tawar Zaya.

" oke gue mau! Jadi pendamping hidup lo gue juga mau kok "Maverick Erliano Marcello terkadang sikapnya dingin, terkadang bar bar juga receh hampir mirip dengan Zaya namun jika dengan orang lain yang tak ia sukai dia akan bersikap dingin.

Tapi kali ini beda lagi ceritanya menurutnya Zaya itu asik orangnya, karena ia bisa menilai seseorang hanya dengan sekali pandang.

_______________

AZAXION (Transmigrasi Story) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt