"I've got a little secret." Elang mendekatkan wajahnya ke telinga kanan Alinea. Mereka sedang duduk berdampingan di tukang mie ayam langganan perempuan itu. "Life is so better with music."
"Nggak juga," balas Alinea. Cepat-cepat. "Life is so better with money."
"Pindah ke tempat Papa, yuk?"
"Lagi ada loker?"
"Ada, khusus buat kamu."
Alinea kontan memutar bola matanya malas. Padahal Elang sendiri tidak bekerja di kantor sang papa. Dia malah merintis usahanya sendiri dibanding melanjutkan usaha yang sudah ada sejak lama. Elang ini definisi sudah dikasih yang mudah, tapi malah memilih yang susah. Sebagian besar orang tentu akan bilang begitu.
"Serius aku. Mau nggak?"
"Nggak, deh."
"Gajinya lumayan."
"Pressure-nya pun lumayan pasti." Alinea mengambil tissue lalu menyeka bibirnya. "Iya, kan?"
"Nggak," kata Elang, "kamu bisa pegang omongan aku."
"Udah, ah! Buruan makannya. Lama banget."
"Kenyang."
Alinea melihat ke mangkuk mie ayam milik Elang. Mangkuk mie ayam itu masih penuh. Akhirnya dia menggeser mangkuk mie ayamnya ke sebelah, lalu mengambil mangkuk mie ayam milik Elang. "Aku makan boleh?"
"Belum kenyang?"
"Sayang."
"Hah?"
"Iya, sayang mie ayamnya."
"Kirain sayang aku."
"Boleh?"
"Boleh, dong."
"Sudah, kok." Alinea tak sengaja membalas begitu sampai merasa salah tingkah sendiri. "Mau dimakan lagi nggak? Masih banyak banget ini, Lang."
"Aku baru pertama kali makan mie ayam."
"Terus?"
Elang hanya menjawab dengan gelengan kepala.
"Nggak suka, ya?"
"Bukan nggak suka, sih."
"Yaudah, aku makan boleh?"
"Pesan yang baru, ya? Jangan makan bekas aku."
Alinea memperhatikan mangkuk mie ayam milik Elang. Sepertinya sedari tadi lelaki itu cuma makan satu sampai dua suap saja. Selebihnya cuma dia aduk-aduk sampai benyek. "Kalau nggak suka bilang."
"Bukan nggak suka, Lia."
"Terus apa?"
"Pulang, yuk!" Kemudian dia melepaskan tangan Alinea dari mangkuk mie ayam itu. "Mendung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anchor
Teen FictionElang bagaikan jangkar yang disediakan semesta untuk Alinea. Pribadinya terbuat dari besi, lalu menjadi pemberat di dalam laut yang tercipta dari air mata perempuan itu. Berfungsi agar Alinea bisa berlabuh dengan tenang dan tidak terombang-ambing di...