Chapter 12

1.2K 162 9
                                    

13 Agustus 2023

🌸

Sungguh, Sakura ingin hidup dalam kedamaian. Ia tidak ingin terlibat ataupun tergabung dalam masalah hidup orang lain. Mengurus hidupnya saja sudah membuatnya lelah, apalagi harus mengurus orang-orang aneh dari masa lalu kekasihnya. Sasuke sendiri bilang ia tidak menimbulkan masalah dan akan menyelesaikan apa yang terjadi secepatnya. Tapi kenapa orang-orang aneh ini masih mengikutinya?

"Kita bertemu lagi penggoda."

Suara salah satu perempuan aneh-Ino muncul dari sisi kiri Sakura yang sedang memperhatikan sebuah tas dari brand luxury. Sakura memutar bola matanya, malas mengurus hal yang sama lagi. Melirik pada Ino, kemudian Sakura sedikit beranjak dan memperhatikan tas lainnya.

"Kau bahkan menggoda Sasuke-kun untuk membelikan tas-tas mahal ini. Dasar miskin," sambung Hinata yang berdiri di samping Ino-mengikuti langkah Sakura.

"Aku tidak merayunya, Sasuke-kun sendiri yang memberikan kartunya padaku," balas Sakura. Kali ini ia tidak lagi memperhatikan kedua perempuan itu.

"Kalian sangat iri ya dengan statusku sebagai kekasih Sasuke-kun?" Tanyanya sambil mengangkat sebelah alisnya. Memberikan tatapan meremehkan pada Ino dan Hinata.

"Yang benar saja!" Balas Ino sambil menggeram. Giginya bergeletuk dan kedua tangannya mengepal erat, geram dengan Sakura namun tak mau berbuat jauh setelah kejadian di restoran dulunya.

"Tentu saja benar, kau bahkan hanya teman untuk Sasuke-kun dulunya. Namun merasa berhak untuk mencampuri urusan Sasuke-kun sekarang."

"Kau!?"

"Tenanglah Ino." Peringat Hinata.

"Tapi Hinat-"

"Kau sepertinya menjadi sangat berani ya sekarang? Tentu kau merasa lebih berani karena Sasuke-kun bukan?" Ucapan Ino terputus saat Hinata bertanya pada Sakura.

Sakura mendengus, kakinya melangkah menuju sofa. Malas menghabiskan tenaga dengan berdiri dan berbicara panjang lebar dengan Ino dan Hinata. Toko tas yang dikunjunginya memiliki satu set sofa untuk pengunjungnya. Dengan santai Sakura duduk, ia yakin kedua perempuan itu pasti mengikutinya. Dan perkiraannya terbukti saat Ino dan Hinata duduk di sofa di hadapannya.

"Tentu saja, aku kesayangannya Sasuke-kun. Tentu saja aku harus lebih berani menghadapi banyak lalat ke depannya."

Kali ini Hinata ikut menggeram, kesal dengan jawaban Sakura.

"Kau! Akulah dulunya kesayangan Sasuke-kun."

"Tentu saja tidak Hinata-san. Tidak bahkan sebelum kau menjadi pengkhianat bagi Sasuke-kun."

"Pengkhianat? Siapa yang kau bilang pengkhianat jalang?!" Ino sedikit mengencangkan suaranya, membuat beberapa pengunjung melirik mereka. Meskipun toko ini hanya melayani tamu khusus, tetap saja orang berduit itu banyak bukan?

"Tanyakan saja pada sahabat anda sendiri Ino-san."

Sakura berdiri dari duduknya. Dari belakang Ino dan Hinata, ia melihat sosok yang dikenalinya sedang menuju ke arahnya.

"Jelaskan dengan benar jalang?!" Tegas Ino yang mencekal pergelangan tangan Sakura. Sementara Hinata merasakan tubuhnya menjadi kaku. Tidak sembarangan orang dapat membicarakan soal pengkhiatan di depannya.

Just Go [SasuSaku]✔️Where stories live. Discover now