Chapter 3

1.8K 202 3
                                    

27 Juli 2023

🌸

Malam berikutnya, seperti yang sudah dijanjikan Sakura akan menemani Hotaru ke kencan buta. Dengan menggunakan terusan turtleneck putih yang dipadukan dengan rok biru gelap serta coat coklat di luarnya, Sakura menunggu Hotaru di depan sebuah restoran. Ketika melihat Hotaru yang turun dari taxi, perempuan berambut merah muda itu menyimpan ponselnya ke dalam tas bawaanya.

"Dokter Haruno sudah menunggu lama?" Hotaru sedikit terengah karna berlari kecil menghampiri Sakura.

"Tidak, aku juga belum lama sampai, ayo masuk ke dalam. Kau yang memesan mejanya?" Sakura bertanya seiring mereka memasuki restoran. Hotaru menggeleng.

"Salah satu dari mereka telah mengabariku untuk menyebutkan namanya, jadi kita menunggu di sana saja dokter Haruno."

"Aa, Hotaru. Kau bisa memanggilku Sakura saja. Memanggilku dokter di saat kencan buta ini sedikit aneh."

"Bolehkah?" Sakura mengangguk sebagai jawaban.

Hotaru menyebutkan nama pria yang menghubunginya, kemudian pelayan langsung mengarahkan mereka ke meja nomor 15. Belum terdapat siapapun di sana.

Sembari menunggu ke dua pria itu tiba, Sakura lebih memilih memainkan ponselnya. Tidak berbeda jauh dengan Hotaru yang sedang bertukar pesan dengan salah satu pria itu.

Tidak lama setelah itu salah satu kursi di hadapan mereka bergeser. Serentak Hotaru dan Sakura mengangkat pandangan dan mendapati laki-laki berambut coklat gelap tersenyum. Kedua perempuan tersebut berdiri dari duduknya.

"Perkenalkan aku Utakata, kau pasti Hotaru bukan?" Tanyanya pada Hotaru yang mengangguk dengan wajah bersemu. Sakura memperharikan hal tersebut.

"Ya, aku Hotaru salam kenal." Utakata mengangguk. Kemudian pandangannya beralih pada Sakura yang memperhatikan lovebird tersebut.

"Aa, perkenalkan aku Haruno Sakura. Salam kenal Utakata-san." Sakura menjabat uluran tangan Utakata.

"Salam kenal juga Haruno-san. Maaf membuat kalian harus menunggu." Utakata menampilkan wajah menyesal, yang dapat Sakura yakini itu hanya ditujukan untuk Hotaru.

"Tidak masalah, ayo duduk." Balas Hotaru lembut.

Sakura lebih dulu duduk dan membiarkan keduanya berbincang tanpa berniat bergabung dalam permbicaraan itu. Ia memilih kembali memainkan ponselnya dan mengirimkan pesan pada Matsuri.

"Maaf karna aku datang terlambat."

Sakura dengan cepat mengangkat pandangannya dan menemukan sosok kakak kelasnya-Sasuke sedang berdiri di hadapannya. Laki-laki ini benar-benar tampan, gumamnya dalam hati.

Sakura tersadar dari rasa kagumnya setelah mendengan deheman Sasuke. Laki-laki itu tersenyum ramah kepada Hotaru dan memperkenalkan diri.

"Sasuke." Singkat.

"Aku Hotaru, Sasuke-san."

Sasuke mengangguk kemudian mengambil tempat duduk di depan Sakura. Hotaru memandangi keduanya.

"Aa, ini temanku, namanya Haruno Sakura, Sasuke-san."

Hotaru tidak mengetahui bahwa Sasuke dan Sakura sudah kenal lama. Mereka berasal dari sekolah yang sama dan beberapa waktu lalu juga sudah bertemu di taman rumah sakit.

"Aa, aku sudah mengenalnya." Balas Sasuke tenang.

~ J U S T. G O~


Sakura saat ini sedang duduk di salah satu bangku taman hiburan. Sasuke sedang membeli sesuatu, dan Sakura diminta untuk menunggu di sini.

Beberapa waktu yang lalu, setelah mereka makan bersama. Utakata secara mengejutkan ingin pergi kencan berdua saja bersama Hotaru. Dasar umpat Sakura kala itu. Dari awal pertemuan, Sakura sudah bisa menebak bahwa dia dijadikan teman kencan sepasang kekasih, bukan kencan buta. Dan lebih sialnya dia berakhir dengan kakak kelas yang pernah dikaguminya ini.

Sakura sebenarnya ingin sekali pulang ke apartemennya. Dia tidak nyaman jika harus berduaan dengan Sasuke, apalagi laki-laki itu sudah punya kekasih, setahu Sakura.

Jika sudah memiliki kekasih, kenapa masih ikut kencan buta sih?

Sakura jelas takut disebut orang ketiga dalam sebuah hubungan. Ia sangat malas dan lelah menghadapi drama romansa seperti itu. Jadi dengan tekad yang kuat, Sakura akan mengatakan kepada Sasuke bahwa ia akan pulang.

Tapi kenapa laki-laki ini lama sekali?

Dari semua kencan buta yang dilaluinya. Sakura merasa ini adalah kencan buta terburuk yang dialaminya. Lebih buruk lagi dari tidak mendapatkan kekasih.

Sesuatu yang hangat menyentuh kulit pipi kanan Sakura. Sakura menoleh dan menemukan Sasuke berdiri di sana dan menempelkan sebotol minuman hangat ke pipinya. Laki-laki itu tersenyum lembut pada Sakura.

"Minumlah, ini untukmu."

"Untukku? Aa, terimakasih Sasuke-san."

Setelahnya Sasuke mengambil tempat duduk di samping Sakura. Jarak mereka sangat dekat. Sakura dapat merasakan botol itu hangat. Saat membuka tutupnya, Sakura dapat mencium baunya itu adalah susu strawberry.

Dari mana laki-laki ini mendapatkannya?

"Kau dapat memanggilku Sasuke-kun Sakura. Sasuke-san terdengar sangat asing dan jangan lupakan bahwa kita satu sekolah dulunya."

Sakura menoleh. Memusatkan seluruh atensinya pada Sasuke yang kini juga tengah menatapnya.

"Senpai tau?"

Sebelumnya Sakura tidak mau memanggil Sasuke dengan kata 'senpai' karena merasa tidak yakin Sasuke akan tau tentangnya. Lebih baik baginya menjaga kesopanan dalam memanggil seseorang dengan cara lain. Ia juga tidak ingin dikenal sebagai sosok sok akrab nantinya.

"Tentu saja aku tau, kita satu sekolah Sakura. Dan kau satu tingkat di bawahku,"

"Aa, maafkan aku sebelumnya karna tidak mengenalimu dengan baik senpai," Sakura sedikit menunduk untuk mengungkapkan penyesalannya.

"Tidak masalah dan panggil aku Sasuke-kun, Sakura." Laki-laki itu sedikit mengelus surai merah muda Sakura. Membuat jantung perempuan itu berdebar keras. Aku sangat gugup, ya Tuhan.

🌸

Publish: 30 Juli 2023

Just Go [SasuSaku]✔️Where stories live. Discover now